Men In Black yang selama ini hanya dikenal sebagai salah satu karya fiksi yang dibintangi aktor komedi Will Smith ternyata diangkat dari kisah nyata tentang para pria misterius yang sering mendatangi rumah para saksi yang mengaku melihat alien. Mereka ternyata memang benar-benar ada dan hadir di dunia ini.
Dalam kenyataan, Men in Black (MIB) ternyata bukanlah orang-orang yang mengenakan jas hitam rapi, bekerja sebagai agen rahasia pemerintah dan bertugas untuk membasmi alien yang dilengkapi dengan senjata- senjata canggih termasuk senjata pengalih ingatan temporer. Justru sebaliknya, Men in Black merupakan sebutan bagi orang-orang yang mengenakan pakaian serba hitam dan biasanya mendatangi saksi mata yang pernah melihat ufo. Kebanyakan Men in Black ini mendatangi korban terutama jika saksi tersebut berhadapan langsung dengan mahluk luar angkasa.
Dari berbagai kesaksian serta wawancara dengan orang yang pernah didatangi MIB, ternyata tujuan mereka adalah menyalahkann presepsi si saksi dan menyesatkan mereka, bahwa yang mereka lihat bukan alien. Mungkin inilah salah satu kesamaan dengan film fiksi yang mengisahkan bahwa para Men in Black selalu membuat para saksi yang melihat alien menjadi lupa dengan apa yang baru disaksikannya, tapi itu hanyalah salah satu definisi yang beredar mengenai Men in Black karana banyak kalangan yang memiliki pendapat lain.
Seorang penulis Amerika bernama Jerome Clarck menyatakan bahwa MIB tidaklah selalu berpakaian serba hitam. Menurut Clarck, sebutan itu hanyalah istilah umum yang menggambarkan orang-orang yang berpenampilan diluar kebiasaan atau eksentrik.
Mereka kadang memakai pakaian yang sudah lama atau ketinggalan jaman, seragam USAF (United States Air Force) atau bahkan mengenakan model yang nantinya bakal booming dimasa depan.
Kebanyakan para agen MIB digambarkan selalu memakai kacamata hitam sebagai aksesoris wajib, dimana hal yang disinyalir untuk menutupi bentuk mata mereka karena mempunyai mata sipit. Ada pula yang menyebutkan kalau mata agen MIB berbentuk aneh dan besar karena pengaruh tiroid (jangan tanya saya apa artinya), sebagian bahkan percaya kalau bentuk mata mereka sama seperti alien. Karena mereka adalah agen khusus maka bukan tidak mungkin cara hidup mereka juga ditangani secara khusus pula. Selain mata, jari-jari para agen MIB juga dikabarkan lebih panjang dari manusia normal dan suara mereka mirip dengan suara robot. Pelengkap lain yang biasanya digunakan adalah mobil cadillac antik berwarna hitam yang terkadang terlihat selalu seperti baru.
FENOMENA MIB
Fenomena keberadaan MIB ternyata pernah sangat popular di tahun 1950 dan 1960. Pada masa tersebut tercatat bahwa beberapa agen MIB pernah melakukan intimidasi pada seorang reporter yang bertempat tinggal di pinewood, West Virginia. Reporter tersebut dipaksa untuk berhenti menulis artikel mengenai keberadaan MIB di pinewood, yang ia kirimkan pada koran lokal dan nasional. Perlu dicatat bahwa pinewood sendiri merupakan daerah yang sangat popular dengan mahluk yang dijuluki Mothman di akhir era 1960-an (bagi yang tidak tahu tentang Mothman, bisa membaca lebih jelasnya disini. Fenomena Mothman pun secara tidak langsung menguatkan dugaan bahwa MIB beroprasi di Pinewood untuk menyelidiki keberadaan mahluk Mothman itu.
Laporan mengenai Men in Black paling mendetail terjadi pada tahun 1976 dimana seorang pria bernama Dr.Herbert Hopkins yang berusia 58 tahun, melaporkan bahwa ia pernah didatangi Men in Black. Hopkins yang berprofesi sebagai konsultan mengenai UFO ditelpon oleh seseorang yang mengaku sebagai Vice President of New Jersey UFO Research Organization yang ingin ngobrol denganya. Anehnya orang tersebut (yang mengenakan pakaian serba hitam) sudah muncul di teras rumahnya beberapa menit setelah Dr. Hopkins menaruh gagang telepon! Ia juga menemui banyak kejanggalan selama berbicara dengan tamunya.
Banyak keanehan mengenai penampilan, tindak-tanduk serta ucapan orang itu menimbulkan munculnya banyak teori mengenai identitas mereka yang yang sebenarnya. Beberapa teori konspirasi menyebutkan kalau agen MIB bukan seseorang manusia biasa, tapi ras hybrid manusia-alien. Mereka bertugas membersihkan segala bukti fisik mengenai campur tangan alien yang tersisa di bumi. Oleh karena itu penampilan agen MIB tampak berbeda dari manusia biasa. Namun ada juga yang percaya bahwa mereka adalah agen pemerintah (misalnya agen CIA) yang berusaha menutup-nutupi penampakan UFO.
AKSI MEREKA
Para agen MIB digambarkan selalu bekerja dengan sangat professional, teliti dan juga sistematis. Mereka akan memeriksa serta mempelajari seluruh informasi dari orang yang akan mereka hubungi dengan sangat detil. Disamping itu para agen MIB kelihatan sangat terlatih untuk menyesuaikan diri sesuai dengan situasi dan kondisi yang dapat berubah setiap saat. Namun perilaku mereka tidak dapat disamakan dengan perilaku manusia pada umumnya. Terkadang mereka bisa bertingkah seperti agen rahasia yang berusaha menguak serta mengoleksi data sebanyak mungkin mengenai fenomena yang dilihat oleh subjek interogasi. Tapi di pihak lain mereka dapat pula berlaku layaknya manusia biasa yang meyakinkan bahwa fenomena yang dilihat saksi adalah tidak nyata.
Para agen MIB kadang bertingkah sangat serius, namun dapat pula menjadi sangat ramah dan penuh humor pada situasi tertentu. Uniknya, ada yang beberapa saksi menyatakan bahwa tindak-tanduk mereka seperti robot yang sudah di program, sehingga reaksi mereka menjadi sangat kikuk sewaktu memasuki situsi diluar dugaan.
KONSPIRASI LAINNYA
Walau fenomena MIB banyak dilaporkan pada tahun 1950-1960, beberapa peneliti seperti John Keel menemukan kemiripan antara laporan mengenai aksi para MIB dengan catatan penampakan iblis. Ia menjelaskan bahwa kemunculan agen MIB sangat paralel dengan dongeng maupun mitos mengenai orang yang bertemu dengan iblis. Secara militer, Jerome Clarck mengutip tulisan Bill More yang mengatakan, 'Men in Black merupakan staff pemerintah yang bekerja dalam penyamaran, anggota dari unit khusus bernama Air Force Intteligence atau kini dikenal juga sebagai Air Force Special Activities Center (AFSAC).'
Teori konspirasi yang juga dikutip oleh Jerome Clarck berasal dari Dr. Michael D. Swords, yang memaparkan bahwa MIB merajuk pada unit khusus dari CIA yang meneliti eksperimen psikologis manusia. Mereka berkutat dengan individu yang dianggap beresiko tinggi dalam membahayakan keamanan nasional, karena mengetahui banyak arsip rahasia pemerintah. Oleh karena itu diugaskanlah agen-agen Khusus dari AFFTC Det 3 untuk memastikan mereka tetap tutup mulut.
Bagaimanapun, fenomena MIB telah menjadi konspirasi yang masih dipertanyakan oleh masyarakat banyak.
http://www.eryevolutions.co.cc/2011/04/konspirasi-men-in-black-yang.html
Post a Comment Blogger Facebook