GuidePedia

0

Bermalam Di Hotel Mahendra-Poppies Lane 2

Makan malam dengan soto babat dekat Pasar Kuta tadi membuat saya dan teman-teman cukup kekenyangan. Setelah makan itu kami masih berputar-putar di sekitar Kuta. Saat hari sudah semakin malam, sekitar jam 9 saya meminta Mas Ario untuk mengantarkan saya ke Poppies Lane 2. Rencananya malam terakhir di Bali ini saya akan mencari penginapan murah di sana. Eh nggak taunya Mas Ryan yang masih akan stay seminggu lagi di Bali malah pengen gabung dengan saya menginap di Poppies.

Jam setengah 10 malam saya di-drop oleh Mas Ario di Jalan Pantai Kuta, tepat di depan gang untuk menuju Poppies Lane 2. Kalau sudah malam begini mobil tidak bisa masuk ke Jalan Poppies Lane 2 karena jalan masuk sudah diblok. Jalan Poppies Lane 2 yang cukup sempit hanya cukup dilewati oleh sebuah mobil, lalu ramainya bar-bar yang buka pada malam hari praktis Jalan Poppies Lane 2 hanya dilewati oleh para pejalan kaki. Nah rombongan mas-mas PK-JOG yang baru saja mengantar saya ini masih mau lanjut ke Lombok katanya. Ati-ati ya mas!! :D

Saya dengan Mas Ryan mulai menelusuri Jalan Poppies Lane 2 yang cukup ramai. Banyak bule-bule berseliweran ke bar, minum-minum, dan pesta. Semuanya terlihat sangat menikmati suasana malam di Bali. Sementara kami malam ini masih harus berjalan ke sana-sini untuk mencari penginapan sebagai tempat istirahat kami malam ini.

Poppies, baik Poppies Lane 1 ataupun Poppies Lane 2 memang surganya penginapan-penginapan murah di Bali. Anda bisa mendapatkan harga sewa kamar hingga yang termurah 50.000 juga ada di sini. Apalagi lokasinya berada dekat dengan Pantai Kuta membuatnya diserbu oleh turis domestik maupun mancanegara.

Ini bukan pertama kalinya saya mencari penginapan di Poppies. Sebelumnya saya sudah pernah menginap di Dua Dara Inn dan Cempaka 2. Saya sudah cukup paham, gampang-gampang susah mencari penginapan di Poppies. Sebagian besar penginapan tidak mau di-booking terlebih dahulu. Siapa cepat dia dapat, itulah prinsipnya. Atau kalau yang bisa di-booking harus menginap minimal tujuh hari dengan pembayaran di muka. Inilah seninya mencari penginapan murah di Poppies

Sudah beberapa penginapan kami datangi baik di kanan atau kiri jalan, namun semuanya penuh. Saya mencoba datang ke Cempaka 2 karena saya sudah pernah menginap di sana juga penuh. Di Dua Dara Inn masih ada kamar kosong namun yang tersisa adalah yang ber-AC. Harganya yang 250.000 itu membuat kami berusaha mencari penginapan lain yang lebih murah. Berikutnya Losmen Arthawan yang merupakan penginapan yang sangat murah dan mungkin paling murah di Poppies yaitu hanya 50.000 juga selalu penuh.

Sudah hampir putus asa rasanya mencari penginapan di malam hari dengan kondisi kami yang sudah cukup lelah karena kegiatan yang kami lakukan seharian. Kami terus berjalan menanyakan setiap hotel atau losmen yang ada di sepanjang Poppies Lane 2. Hasilnya tetep nol, jawaban yang kami terima sama yaitu 'penginapan penuh'. Kami sudah hampir sampai ujung Poppies Lane 2 yang tembus dengan Jalan Legian. Kami belok kanan ke arah Gang Lontar. Beberapa penginapan juga penuh, tidak tersisa kamar satu pun. Akhirnya kami berada di depan Hotel Mahendra. Saya bertanya apakah masih ada kamar kosong? Ternyata masih ada 2 kamar kosong dengan harga 100.000 per malam. Nggak perlu mikir lama langsung kami ambil satu kamar untuk istirahat malam ini.
Bermalam Di Hotel Mahendra-Poppies Lane 2

Lega rasanya kami sudah mendapatkan tempat untuk tidur. Harganya juga tidak mahal, cuma 100.000 yang kami bagi berdua jadi masing-masing bayar 50.000. Harga ini sudah termasuk sarapan untuk besok pagi. Kamarnya juga tidak terlalu buruk lah. Cukup bersih dan ada lemarinya juga. Sayangnya pintu kamar mandi yang ada di kamar saya ini nggak ada kuncinya. Trus di dalam kamar mandi juga nggak ada gantungan untuk baju atau handuk. Setttdahhhh...

Karena sudah sangat gerah jadi saya langsung mandi. Setelah mandi saya dan Mas Ryan keluar hotel untuk mencari minuman dan cemilan. Saat berjalan ke mini market ini rupanya bisnis esek-esek cukup menggeliat di sekitar sini. Terbukti beberapa kali kami dihampiri oleh calo yang menawarkan cewek kepada kami. Tentu saja tawaran kami tolak karena tujuan ke Bali bukan untuk itu. *Aslinya duit di dompet juga udah abis.. Hahahaha*

Dari mini market kami berjalan ke arah Jalan Legian yang lokasinya sangat dekat. Di Jalan Legian sih lebih rame lagi. Kafe-kafe bertebaran di sepanjang jalan. Semua menawarkan kesenangan untuk para tamu. Cewek-cewek dengan pakaian super mini di mana-mana. Para bule berhamburan masuk ke kafe-kafe tersebut untuk minum-minum, pesta, dan pesta. Kami hanya berjalan-jalan saja di sepanjang Jalan Legian.

Setelah cukup lelah berjalan-jalan kami kembali ke hotel untuk tidur. Besok pagi saya ingin memanfaatkan waktu yang tersisa walaupun hanya sedikit untuk jalan-jalan lagi. Nggak tau deh besok mau kemana. Belum ada ide dan belum terpikirkan. Yang penting sekarang istirahat dulu untuk memulihkan tenaga.

Kirim Artikel perjalanan anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top