Bagi Anda yang doyan berbasah-basahan di pantai, ingin bermain pasir, dan bergulungan dengan ombak, Pantai Ngobaran mungkin tidak begitu menarik karena sebagian besar terdiri dari batuan karang dan bukit kapur. Anda tidak perlu jauh-jauh mencari pantai untuk bermain air karena di dekat Pantai Ngobaran ada pantai yang indah, dia adalah Pantai Nguyahan. Sekarang kita lihat yuk seperti apa Pantai Nguyahan itu.
Untuk ke Pantai Nguyahan dari Pantai Ngobaran, Anda tidak perlu membawa kendaraan Anda. Cukup parkirkan kendaraan Anda di tempat penitipan yang ada di Pantai Ngobaran dan kita jalan kaki saja untuk kesana. Pantai Nguyahan hanya berjarak kurang lebih hanya 200 meter dari Pantai Ngobaran. Jalan untuk kesana masih jelek, berupa batuan kapur yang bergeronjal. Sepertinya juga tidak banyak orang yang mengira bahwa jalan jelek ini adalah ke pantai lain. Apalagi di kanan dan kiri hanyalah semak-semak dan pohon pisang. Di Pantai Nguyahan juga tidak terdapat tempat parkir kendaraan, karena itu dari awal saya menyarankan untuk tetap memarkirkan kendaraan Anda di Pantai Ngobaran.
Saat saya datang, Pantai Nguyahan memang benar-benar sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja yang terlihat di pinggir pantai, itupun masih bisa dihitung dengan jari. Pantai Nguyahan adalah pantai yang kecil dengan panjang bibir pantai kurang lebih 100 meter yang diapit oleh dua buah bukit di kanan dan kirinya. Pemandangan di Pantai Nguayahan luar biasa indah. Pantainya masih sangat alami dan bersih dengan butiran pasir yang besar-besar berwarna kuning. Biru air lautnya juga terlihat sangat jernih. Jelas pantai ini belum banyak dikunjungi oleh wisatawan dan belum dikelola untuk menjadi tempat tujuan wisata seperti halnya Pantai Baron, Kukup, ataupun Krakal. Tapi justru inilah yang saya suka, karena serasa private beach. Hehehe..
Tidak jauh dari bibir pantai terdapat rumah-rumah penduduk yang masih terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Hanya ada beberapa rumah saja yang ada disana. Di rumah-rumah itu sekaligus sang penghuni menggunakannya sebagai warung. Makanan yang dijual di warung-warung ini juga hanya seadanya, cuma mie rebus atau goreng, softdrink, dan es kelapa muda. Anda dapat makan atau minum sambil menikmati pemandangan indah ke arah pantai.
Saya pergi ke salah satu warung dan memesan es kelapa muda untuk menghilangkan rasa dahaga saya di siang hari yang panas itu. Sambil menikmati segarnya es kelapa muda, saya ngobrol-ngobrol dengan mbak pemilik warung. Awalnya saya mengira pantai ini masih merupakan bagian dari Pantai Ngobaran karena jaraknya yang sangat dekat. Tapi saya salah, saya baru tau kalau ini adalah Pantai Nguyahan dari mbak pemilik warung. Menurut mbak tadi, pantai ini tidak pernah ramai. Boro-boro mau ramai di hari biasa, lha wong di hari Minggu atau libur lebaran seperti ini saja sepi.
Yang jelas pantai ini sepi karena belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, tidak ada yang mempromosikan tempat ini sebagai tempat tujuan wisata, dan akses menuju ke lokasi yang agak ribet. Pantai Nguyahan masih kalah tenar jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain yang ada di Gunungkidul seperti Baron atau Kukup. Tapi saya malah berharap keadaan ini masih akan terus berlangsung. Biarlah pantai ini sepi agar kecantikannya tidak ternoda dan tetap menjadi pantai yang indah alami. Duuuh, pasti habis saya posting ini bakal banyak yang kesana nih (Narsis Mode=ON). Xixixixii..
http://www.wijanarko.net/Untuk ke Pantai Nguyahan dari Pantai Ngobaran, Anda tidak perlu membawa kendaraan Anda. Cukup parkirkan kendaraan Anda di tempat penitipan yang ada di Pantai Ngobaran dan kita jalan kaki saja untuk kesana. Pantai Nguyahan hanya berjarak kurang lebih hanya 200 meter dari Pantai Ngobaran. Jalan untuk kesana masih jelek, berupa batuan kapur yang bergeronjal. Sepertinya juga tidak banyak orang yang mengira bahwa jalan jelek ini adalah ke pantai lain. Apalagi di kanan dan kiri hanyalah semak-semak dan pohon pisang. Di Pantai Nguyahan juga tidak terdapat tempat parkir kendaraan, karena itu dari awal saya menyarankan untuk tetap memarkirkan kendaraan Anda di Pantai Ngobaran.
Saat saya datang, Pantai Nguyahan memang benar-benar sepi. Hanya ada beberapa pengunjung saja yang terlihat di pinggir pantai, itupun masih bisa dihitung dengan jari. Pantai Nguyahan adalah pantai yang kecil dengan panjang bibir pantai kurang lebih 100 meter yang diapit oleh dua buah bukit di kanan dan kirinya. Pemandangan di Pantai Nguayahan luar biasa indah. Pantainya masih sangat alami dan bersih dengan butiran pasir yang besar-besar berwarna kuning. Biru air lautnya juga terlihat sangat jernih. Jelas pantai ini belum banyak dikunjungi oleh wisatawan dan belum dikelola untuk menjadi tempat tujuan wisata seperti halnya Pantai Baron, Kukup, ataupun Krakal. Tapi justru inilah yang saya suka, karena serasa private beach. Hehehe..
Tidak jauh dari bibir pantai terdapat rumah-rumah penduduk yang masih terbuat dari kayu dan anyaman bambu. Hanya ada beberapa rumah saja yang ada disana. Di rumah-rumah itu sekaligus sang penghuni menggunakannya sebagai warung. Makanan yang dijual di warung-warung ini juga hanya seadanya, cuma mie rebus atau goreng, softdrink, dan es kelapa muda. Anda dapat makan atau minum sambil menikmati pemandangan indah ke arah pantai.
Saya pergi ke salah satu warung dan memesan es kelapa muda untuk menghilangkan rasa dahaga saya di siang hari yang panas itu. Sambil menikmati segarnya es kelapa muda, saya ngobrol-ngobrol dengan mbak pemilik warung. Awalnya saya mengira pantai ini masih merupakan bagian dari Pantai Ngobaran karena jaraknya yang sangat dekat. Tapi saya salah, saya baru tau kalau ini adalah Pantai Nguyahan dari mbak pemilik warung. Menurut mbak tadi, pantai ini tidak pernah ramai. Boro-boro mau ramai di hari biasa, lha wong di hari Minggu atau libur lebaran seperti ini saja sepi.
Yang jelas pantai ini sepi karena belum banyak dikenal oleh masyarakat luas, tidak ada yang mempromosikan tempat ini sebagai tempat tujuan wisata, dan akses menuju ke lokasi yang agak ribet. Pantai Nguyahan masih kalah tenar jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain yang ada di Gunungkidul seperti Baron atau Kukup. Tapi saya malah berharap keadaan ini masih akan terus berlangsung. Biarlah pantai ini sepi agar kecantikannya tidak ternoda dan tetap menjadi pantai yang indah alami. Duuuh, pasti habis saya posting ini bakal banyak yang kesana nih (Narsis Mode=ON). Xixixixii..
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !
Post a Comment Blogger Facebook