GuidePedia

0
Salah satu sobat saya dari Timur Tengah (dibaca: bukan ONTA! Tapi mirip), Araf, namanya. Dia satu ras dengan bangsa nabi, tapi kalau ngomongin kelakuan, dia itu satu ras sama turunan Firaun.

Ihwal cerita, di sore hari di musim gugur di Italia. Ketika saya baru pulang dari Siena dan merasakan patah hati karena Christian Sugiono. Tiba-tiba Araf datang menghampiri, lewat window messenger tentunya.

Araf: 'Wahai anak muda, mengapa kau merasa gundah gulana?'

Teteh Piera yang cantiknya yo-i banget: 'Ah ternyata kau lagi Bung…Biasalah Bung, masalah hati…'

Araf: 'Oooh, nona muda Pierah mau cerita sama Bung?'

Teteh Piera yang keren abeees: 'Christian Sugiono Bung, dia lebih memilih Titi Kamal daripada saya…'

Araf: 'Ah, itu hal biasa dalam lika liku kehidupan anak muda…'

Teteh Piera yang pinter sekali: 'Lika-liku mah laki-laki Bung…'

Araf: 'Oooh serial televisi kenamaan yang diperankan empat sekawan itu ya???'

Teteh Piera yang imut-imut gimanaaa getoooo: 'Iya Bung, di situ ada Ria Irawan yang masih lugu juga…'

Araf: 'Yang ditayangkan di RCTI setiap mendekati adzan maghrib itu ya nona muda…'

Teteh Piera yang baru potong poni: 'Iya, saya paling suka sama si Eman yang jadi tukang roti itu lhoo…'

Araf: 'Jadi ini kita mau ngomongin lika liku patah hati kamu atau lika liku laki-laki ya?'

Teteh Piera yang punya hobby makan pisang: 'Oooh maafkan hamba, Bung…'

Araf: 'Dasar wanita labil! Cih!'

Teteh Piera yang gemar menabung di bank: 'Lalu, apa yang harus hamba lakukan Bung?'

Araf: 'Kamu tau sungai Citarik kan? Kamu nggak boleh mandi di sana!'

Teteh Piera yang senang mendekatkan diri pada-Nya: 'Kenapa gitu Bung?'

Araf: 'Kotor!'

Teteh Piera yang IQ-nya di atas 135: 'Ah Bung bisa aja! Itu maaaaah semuanya udah pada tau! Dasaar arab gadungan!'

Araf: 'Waaaah ente udah berani-berani meragukan ke-asli-an ane! Ya udah nih déh ane funya du'a heuseus ente yang sedang fatah hati…Ente harus baca setiap belum mandi sore ama sesaat sebelum tidur ketika hujan sedang turun deras!'

Teteh Piera yang tinggi badanya kaya Tante Naomi Campbell: 'Apakah itu gerangan Bung?'


Araf:
'Ya Tuhan, kalau dia memang jodohku,
dekatkanlah...

Tapi kalau bukan jodohku,
Jodohkanlah....

Jika dia tidak berjodoh denganku,
maka jadikanlah kami jodoh...

Kalau dia bukan jodohku,
jangan sampai dia dapet jodoh yang lain, selain
aku...
Kalau dia tidak bisa di jodohkan denganku,
jangan sampai dia dapet jodoh yang lain,
biarkan dia tidak berjodoh sama seperti
diriku...

Dan saat dia telah tidak memiliki jodoh,
jodohkanlah kami kembali...

Kalau dia jodoh orang lain,
putuskanlah! Jodohkanlah dengan ku....
Jika dia tetap menjadi jodoh orang lain,
biar orang itu ketemu jodoh dengan yang lain dan
kemudian Jodohkan kembali dia dengan ku …

Amin…
'

Aaaaaaah Bung Araf memang paling tau apa yang saya mau!

Pasti temen-temen kelompok PENCAPIR (PENgamat CeritA-cerita PIeRa!) pada penasaran dong sama wajah si pemberi du'a menyesatkan namun menyejukan hati ini???? Well, saya udah minta izin pengen publish wajah dia di blog ini, tapi karena sekarang di Punjabi's era ini sedang nge-trend menampilkan pria-pria berhidung mancung ala para ras Nabi, Bung Araf suka ketakutan sendiri kalau lagi ngaca.




Menurut cerita yang saya dapat, Bung Araf ini suka menangis tersedu-sedu di depan cermin kamar kosannya seraya berujar, 'Ya Allah, mengapa wajah hamba itu ganteng sekali sih???'

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top