GuidePedia

0
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg6fnLDjotNZdtMOIKLUpUTxhwl_n22hIY_eL1vhZbah7uX4loH2LzdN9Di1E9knr66lBAHTi0x58jHIZ94p0eoZDKshbfmx6Q5j0ZpyCU_f3mjJYBeuBLFarHQBz__yTwxyW1X9A/s1600/4+Tips+Memilih+Celana+Pendek+Wanita.jpg
Kalau sekarang kaum perempuan yang tidak begitu tinggi, alias, ehm, agak pendek, harus berkecil hati karena kurang cocok dengan semampainya boneka Barbie, sekarang mreka boleh sedikit menepuk dada dan berjalan dengan dada lebih membusung. Ini berangkat dari hasil penelitian di Inggris yang dikeluarkan baru-baru ini menyangkut wanita pendek, wanita jangkung, dan relasi mereka dengan pasangan.

Telaah yang meliputi 10.000 orang yang lahir pada tahun 1958 itu memberi kesimpulan sederhana. Pertama, bahwa tinggi rata-rata perempuan negara Pangeran William itu 1,62 m. Nah, terhadap angka rata-rata inilah dibuat kesimpulan tentang wanita pendek dan jangkung. Yang tingginya 1,51 – 1,58 m kemungkinan besar telah menikah dan mempunyai anak pada saat mereka berusia 42 tahun, tidak peduli kelas sosialnya.

Menurut New Scientist, mingguan sains yang dikutip The Straits Times, juga muncul kesimpulan bahwa kaum perempuan Inggris condong memilih laki-laki jangkung. Artinya pria Inggris dengan tinggi 1,83 lebih besar kemungkinannya mempunyai pasangan dan anak-anak ketimbang rekannya yang memiliki tinggi rata-rata, yaitu 1,77 m.

Namun tak terungkap jelas, kenapa kaum pria memilih perempuan yang pendek. Ini dipandang agak aneh, karena tidak ada bukti bahwa perempuan pendek lebih subur daripada yang jangkung. Lagi pula, ungkap Daniel Nettle dari Open University, yang memimpin riset itu, telaah-telaah terdahulu justru memberi kesimpulan bahwa wanita pendek lebih banyak yang meninggal di saat melahirkan ketimbang yang jangkung.

“Yang pasti, berdasarkan kecenderungan evolusi kita, laki-laki tertarik pada hal-hal yang mengarah pada kesuburan. Padahal, perempuan jangkung, umumnya, agak lambat mencapai pubertas, sehingga kerakteristik seksualnya yang lain barangkali juga akan matang belakangan,” tambahnya. Barangkali itu penyebabnya? Maka, jadilah kaum pria (setidaknya di Inggris) condong memilih pasangan yang lebih pendek dari rata-rata, sedangkan perempuan sebaliknya.
Lucunya, tinggi anak laki-laki biasanya berkorelasi dengan ibunya, sedangkan tinggi anak perempuan dengan ayahnya. Itu artinya, secara tak sadar, perempuan yang memilih pasangan jangkung sebenarnya juga memilih anak perempuan yang nantinya “cenderung” jangkung.

Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top