Harus dicatat! Bangka tak hanya timah. Salah satu propinsi muda di gugus Sumatera ini juga disesaki dengan pesona wisata yang sanggup membuat mata tak berkedip. Pantai dengan karang dan pasir nan putih, seperti yang bisa disaksikan dalam penggalan frame film 'Laskar Pelangi' adalah pemandangan biasa di Bangka dan Belitung.
Salah satu yang terkenal adalah Pantai Berdaun - beberapa orang melafalkannya dengan Pantai Bedaun. Pantai ini memiliki ciri khas butiran pasir putih dengan Pohon Cemara Angin di sekitarnya. Pantai ini disebut Pantai Berdaun karena di tengah pantai, ada seonggok batu besar yang ditumbuhi beberapa pohon berdaun. Pantai Berdaun terletak 135 km arah selatan Pangkalpinang.
Terlalu jauh dari Pangkalpinang? Yang lebih dekat, ada Pantai Penyusuk. Jaraknya sekitar 30 km ke utara dari Pangkalpinang. Pantai Penyusuk memiliki garis pantai yang panjang, sampai 3 km. Pasirnya putih dan luas dengan diselingi nyiur. Begitu indahnya, hingga penduduk setempat kerap menyebutnya sebagai pantai Surga.
Pantai memang objek wisata yang mendominasi di Bangka dan Belitung. Sedikitnya ada dua lusin pantai yang kerap dikunjungi publik setempat. Meski demikian, jika Anda peminat sejarah, Bangka juga menyajikan sejumlah tempat menarik. Sebagai daerah yang sejak jaman Belanda, sohor akan Timah, di Pangkalpinang ada Museum Timah. Ada juga komplek pemakaman Belanda.
Sedikit ke luar kota, 50 km dari Pangkalinang, di Desa Kota Kapur Kecamatan Mendo Barat,ada Lingga dan Batu Yoni yang kerap disebut sebagai Situs Kota Kapur. Ke utara Bangka, yang cukup menantang dan eksotik adalah Mercusuar Tanjung Kelian. Mercusuar ini dibangun tahun 1862. Dari puncaknya terlihat seluruh kawasan Pantai Muntok.
Masih di seputaran Muntok, jangan lupakan, bapak proklamator Indonesia pun pernah menetap dalam pengasingannya di Muntok. Saat agresi Belanda II 1948, beliau diasingkan di Wisma Menumbing, Muntok. Mobil yang pernah dipakai oleh Soekarno pun sampai saat ini masih bisa disaksikan disana.
Berkelana ke Bangka Belitung saat ini bukan perkara sulit. Ada penerbangan. Garuda Indonesia memiliki jadwal 2 kali sehari. Sementara Sriwijaya Air lebih sering lagi dengan jadwal sampai 5 kali per hari. Ongkos tiketnya masih di bawah Rp 1 juta untuk sekali jalan.
source : www.barrykusuma.com (Travel Journey)
babel memang dakd e dua a
ReplyDeleteceritain yang lain dong...lu kan orang babel..
ReplyDelete