Jakarta - Gatot Brajamusti blak-blakan mengaku melakukan ritual seks menyimpang dengan pengikutnya di padepokan. Pengakuan mengejutkan dari Aa Gatot ini diperkuat oleh Reza Artamevia yang mengaku pernah mengintip aktivitas seks itu.
Gatot dan Reza akhirnya satu suara tentang ritual seks di padepokan yang diawali dengan mengisap sabu-sabu. Kasus ini diusut polisi setelah menerima pengaduan dari CTP (26), perempuan yang mengaku diperkosa Aa Gatot saat dirinya berusia 16 tahun. CTP menjelaskan ritual seks itu dilakukan dengan dalih untuk transformasi oksigen bagi jin yang ada di tubuh Aa Gatot. Dia lalu dipaksa berhubungan badan dengan Aa Gatot hingga hamil.
CTP juga menyeret nama Reza Artamevia. Dia mengaku pernah diajak berhubungan badan dengan Aa Gatot. Namun, hubungan seks yang diminta mantan Ketua Umum PARFI ini dinilai menyimpang. CTP menyebut melakukan hubungan seks sesama jenis dengan Reza. Kadang, mereka melakukan threesome, termasuk dengan istri Aa Gatot, Dewi Aminah.
Pengakuan CTP awalnya dibantah mentah-mentah oleh Reza Artamevia. Pelantun lagu 'Satu yang Tak Bisa Lepas' ini menegaskan tidak ada ritual seks di padepokan Aa Gatot. Dia hanya melakukan salat dan mengaji selama di padepokan yang berlokasi di Sukabumi, Jawa Barat itu.
Namun saat diperiksa polisi, Reza Artamevia bagai menjilat ludahnya sendiri. Perempuan mantan istri Adjie Masaid ini akhirnya mengakui ada ritual seks menyimpang di padepokan Aa Gatot. Ibu dua anak ini pernah melihat dan mengintip ritual seks itu. Kesaksian Reza Artamevia ini semakin memperkuat dugaan pemerkosaan yang dilakukan Aa Gatot terhadap pengikutnya.
Keterangan Reza Artamevia ini ternyata sama dengan pengakuan Aa Gatot saat diperiksa polisi. Atas perbuatannya itu, Aa Gatot dibidik menjadi calon tersangka kasus dugaan pencabulan. Polisi sudah mengantongi tiga nama korban pencabulan Aa Gatot.
Berikut pengakuan kompak Aa Gatot dan Reza:
Gatot Brajamusti dan Reza Artamevia sama-sama mengakui adanya ritual seks menyimpang di padepokan Aa Gatot.
"Diakui juga sama Aa GB dan istrinya, mereka pernah melakukan (hubungan seks) bersama perempuan lain, 3some dan perempuannya itu bergantian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Pengakuan yang sama juga diberikan Reza Artamevia.
"Dan hasil pemeriksaan Reza kemarin, ini memperkuat dugaan Aa Gatot -- yang dilaporkan atas dugaan pemerkosaan -- keterangan Reza iya bahwa memang Aa Gatot melakukan itu," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (27/9/2016).
Aa Gatot juga mengakui ritual seks itu diawali dengan menghisap sabu yang disebutnya sebagai 'aspat'.
"Jadi pengakuannya itu sebelum tahun 2012 pakai aspat, karena habis kemudian ke sini-sini pakai sabu," ujar Awi lagi di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Awi melanjutkan, Aa Gatot melakukan hal itu kepada semua pengikutnya yang menginap di padepokan. "Semua ikut saja atas perintah dia," sambungnya.
Ia menjelaskan, para pengikutnya mengikuti perintah Gatot untuk menghisap sabu dan melakukan ritual seks itu karena mempercayai Gatot sebagai gurunya. Di samping itu, para pengikut juga terpengaruh sabu yang mereka sendiri tidak mengetahui bahwa yang dihisap itu adalah sabu. "Beberapa keterangan korban demikian yang terjadi, namanya juga pakai sabu terjadi halusinasi," pungkasnya.
Keterangan Aa Gatot diperkuat dengan kesaksian Reza Artamevia mengakui adanya ritual seks menyimpang yang diawali dengan menghisap sabu yang disebut 'aspat' oleh Aa Gatot dan pengikutnya.
"Kalau ditanya ritual seks dari fakta hukum, dari keterangan korban, saksi bahkan asistennya sendiri pernah melihat, mengintip, bahwa penuturan korban diberikan aspat untuk mengusir jin dan kemungkinan besar aspat itu sabu. Wajar namanya sudah diberi sabu maka perilakunya juga tidak normal," papar Awi.
Lanjut Awi, ritual menghisap 'aspat' itu juga ditularkan oleh Aa Gatot kepada murid-muridnya yang lain, tidak hanya Reza seorang. Termasuk, kepada korban pencabulan berinisial CTP (26).
"Keterangannya yang bersangkutan memang semua modusnya begitu, dikasih aspat yang notabene sabu tadi, kemudian dicabuli," lanjut Awi.
Aa Gatot besar kemungkinan akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
"Belum tersangka, masih calon tersangka lah karena sudah cukup kuat buktinya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (6/10/2016).
Awi mengatakan, peningkatan status tersangka Aa Gatot Brajamusti akan dilakukan setelah gelar perkara. Namun, penyidik sampai saat ini telah memiliki bukti-bukti yang cukup untuk menetapkan Aa Gatot sebagai tersangka dalam kasus tersebut. Saat ini, penyidik masih menunggu hasil tes DNA terhadap anak dari korban CTP. Penyidik sendiri telah mengambil sampel DNA Aa Gator Brajamusti.
"Kita kan kemarin periksa korban, kemudian sekarang periksa tersangka langsung, yang bersangkutan mengakui memang terjadi hubungan itu, threesome itu," jelasnya.
Tentang status Reza Artamevia, polisi telah memeriksa 9 orang saksi termasuk 3 orang korban. "Korban sementara 3, tapi kita lihat juga apakah posisi Reza ini masuk korban juga atau tidak," tambahnya.
Sementara itu, pengacara Reza, Muhammad Kamil menegaskan meskipun tahu ritual seks menyimpang Aa Gatot namun Reza dinilai dalam keadaan tak sadar karena Gatot mencekoki muridnya dengan sabu.
"Reza ini kan benar-benar korban, dia nggak tahu. Saat itu kan dia dalam pengaruh aspat, yang kata Gatot tapi sekarang terbukti sabu. Kan tahu kalau orang mabuk bisa apa saja dilakukan, tapi kan Reza nggak tahu apa yang dia lakukan benar atau nggak," ungkap pengacara Reza, Muhammad Kamil, Kamis (29/9).
Post a Comment Blogger Facebook