GuidePedia

0


Mie Celor khas Palembang. Mie ini tidak direbus melainkan hanya dicelupkan dan disiram kaldu kental plus dikombinasi gurihnya ebi (Sriwijaya Post/Yuliani) 

Jangan mengira Palembang hanya identik dengan kuliner pempek. Masih banyak menu santapan lain yang rasanya tak kalah cetar dibanding pempek.

Karena itu, kalau Anda traveling ke kota Palembang, rugi rasanya kalau tidak berburu ragam kuliner khas daerah setempat yang bisa jadi membuat Anda sulit untuk tidak kembali lagi ke kotanya Wong Kito Galuh ini. Kuliner apa saja? Berikut ini tiga di antaranya:

- Tekwan Khas Palembang

Bicara tentang kuliner khas Palembang, biasanya langsung ingat ”pempek”.

Padahal bukan cuma pempek yang populer di Bumi Sriwijaya.

Ada kuliner lain yang sangat akrab dengan keseharian warga Palembang, terutama kaum hawa.

Namanya Tekwan. Sepintas nama ini terdengar bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari bahasa Tiongkok.

Tekwan khas Palembang

Mie Celor khas Palembang. Mie ini tidak direbus melainkan hanya dicelupkan dan disiram kaldu kental plus dikombinasi gurihnya ebi (Sriwijaya Post/Yuliani) 

Memang benar, Tekwan bukanlah masakan asli yang berasal dari Palembang, melainkan diadopsi dari pendatang yang berasal dari Tiongkok, yang kemudian berubah menyesuaikan dengan selera orang Palembang.

Ada dua pendapat masyarakat yang membahas arti "Tekwan".

Pendapat pertama yakni diambil dari akronim beko-TEK samo ka-WAN yang artinya ngobrol-ngobrol bersama teman.

Pendapat kedua yaitu pengucapan akronim dari bahasa Inggris TAKE ONE, yang artinya ambil satu-satu.

Secara umum, orang-orang yang menyantap tekwan dilakukan saat suasana santai sembari berbincang dengan teman.

Pengembangan dan beragam jenis cita rasa yang akhirnya menghasilkan rasa tersendiri yang merupakan cerminan masakan khas Palembang.

Bagi anda yang belum tahu, Tekwan memiliki rupa mirip dengan bakso ikan, berbentuk bola-bola seukuran jempol tangan.

Sementara, untuk adonan, tekwan mirip dengan adonan pempek memakai putih telur.

Untuk kuah kaldunya biasanya ada juga yang menggunakan kaldu dari rebusan kepala udang yang sudah dicuci bersih terlebih dahulu, ditambah jahe, daun bawang, gula dan garam secukupnya plus lada kemudian dimasak sampai matang.

Iga Bakar Khas Ogen Komering Ulu Timur

Ketika berbicara soal kuliner, nama Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKUT), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) selalu muncul di benak.

Selain terkenal dengan sentra penghasil beras di Sumsel, Kabupaten yang beribukota di Martapura ini mempunyai banyak pilihan kuliner yang wajib dicicipi.

Salah satunya masakan iga bakar khas yang banyak diburu warga lokal maupun pendatang.

Iga bakar bisa ditemukan di beberapa rumah makan di Kota Martapura.

Menu iga bakar yang menjadi andalan Rumah Makan Syafa di Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, Sumsel, Selasa (9/5).

Bila tidak mendapat rekomendasi yang pasti, Anda bisa mencoba pelayanan di Rumah Makan Shafa.

Ini salah satu rumah makan yang menyediakan menu iga bakar khas daerah setempat.

Rumah makan ini terletak di pinggir Jalan Lintas Tengah Sumatera (Jalintengsum), Desa Kotabaru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur (tepatnya sebelum terminal Martapura).

Tidak hanya iga bakar, di rumah makan ini juga ada menu lain seperti ayam bakar atau pun ayam penyet.

Terkesan umum memang. Tapi jangan salah, iga bakar yang satu ini, terasa istimewa karena racikan bumbu yang meresap dalam hidangan iga.

Dikombinasikan dengan sambal dan sayur asam, iga bakar khas OKUT dijamin akan membuat penikmatnya merasa ketagihan dan berusaha untuk datang kembali.

Mie Celor, Kombinasi Kaldu Santan dan Gurih Ebi

Berkunjung ke Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), jangan lupa mencicipi masakan satu ini, mi celor namanya.

Menu berbahan mi ini sangat terkenal di Bumi Sriwijaya dan termasuk salah satu dari sekian banyak makanan khas Palembang yang populer.

Bagi yang tidak familiar dengan mi celor, tentu bertanya-tanya seperti apa rupa dan rasanya.

Bentuk dan ukuran mi ini memang agak berbeda dengan mi pada umumnya.

Mi celor khas Palembang agak besar dan memiliki tekstur yang lembut.

Mie Celor dengan sedap kuah santan dan gurih ebi

Karena ukurannya yang berbeda inilah, makanya untuk membuat mi celor harus menggunakan mi khusus, bukan mi kuning untuk bahan tambahan bakso atau yang lainnya.

Dalam proses penyajiannya, mi celor tidak direbus seperti kebanyakan olahan mi, melainkan hanya dicelupkan ke dalam air panas alias dicelor.

Karena itu juga, nama panganan khas Palembang ini disebut mi celor.

Dengan dicelor, tekstur mi terasa lebih lunak dan mudah dicerna.

Namun makan mi yang sudah dicelor saja tidak cukup untuk membuat kesan mi ini terasa istimewa.

Yang membuat mi ini luar biasa dan menjadi primadona adalah karena ada campuran bumbu khasnya.

Orang Palembang biasa menyantap mi celor dengan siraman kuah kaldu yang dicampur santan dan ebi (udang kering).

Sumber

lanjutin di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top