Jokowi bukan hanya milik Indonesia. Jokowi adalah aset dunia. Tidak kurang Wall Street Journal (WSJ) nun jauh di Amerika sana memberi pujian.
WSJ memuat tanggapan Jokowi berkaitan dengan PERPRES/peraturan presiden nomor 39 tahun 2015: I don't read what i sign (saya tidak membaca peraturan yang saya tanda tangani). Sebuah pujian yang luar biasa. Mengapa?
Pertama, begitu sibuknya Jokowi mengurus negara, sehingga perpres pun tidak sempat dibaca. Luar-biasa! Ini mengingatkan kita pada presiden BJ Habibie yang super sibuk sehingga kadang kurang teliti dengan dokumen di hadapan nya.
Kesibukan Jokowi diikuti Bu Rini menteri BUMN. Mantan ketua Tim Transaksi ini, sebegitu sibuknya, teledor mengangkat koruptor sebagai komisaris BUMN.
Kedua, seperti dikatakan Jokowi, itu adalah kesalahan atau keteledoran menteri keuangan. Ini menunjukkan kecerdasan pikir dan kecepatan kerja Jokowi, sehingga salah satu menteri keuangan terbaik dunia tersebut keteteran mengikuti atasan nya. Tidak ada presiden yang menyalahkan to the point pembantu nya langsung di depan awak media. Jokowi tidak menyalahkan rumah tangga sebelah, yaitu Setyo Novanto (ketua DPR) yang mengusulkan content perpres.
Ketiga, "tidak membaca draft perpres yang mau ditandatangani" jelas merupakan keajaiban dunia. Peter F Drucker pasti terpesona. Jujur lagi.
Follow @wisbenbae
Post a Comment Blogger Facebook