GuidePedia

0

Surabaya -Tepat pukul 05.30 WIB, mobil Toyota Kijang Innova hitam itu bergerak meninggalkan rumah di sudut jalan di sebuah perumahan kelas menengah di Surabaya Barat. Mobil itu bergerak cepat membawa penumpangnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dari satu lokasi ke lokasi lainnya sepanjang pagi kemarin. 

Kegiatan Risma diawali dengan memboyong seluruh pejabat dinas ke sebuah tanah lapang di tengah permukiman yang becek akibat hujan lebat pada malam sebelumnya demi sebuah agenda bakti sosial. Di lokasi pertama ini, Risma datang lebih pagi ketimbang sebagian besar warga yang akan dilayaninya. “Ayo, ada lainnya yang mau disampaikan?” katanya saat mengundang pertanyaan dari warga yang berhimpun kemudian.

Tak ada serat bangga peninggalan sehari sebelumnya, saat ia menerima gelar doktor kehormatan (honoris causa) bidang manajemen kota dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Tak tersisa pula rasa lelah ketika pada malam harinya ia memutuskan turun langsung mengecek saluran dan rumah pompa di tengah hujan lebat yang mengguyur Surabaya. “Tanpa kerja keras, kita tidak akan bisa berubah,” ujarnya. 

Tepat pukul 07.10 WIB, Risma sudah berada dalam mobilnya untuk meluncur ke sebuah pasar di Surabaya Barat, lokasi digelarnya operasi pasar beras oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Bulog. “Kadang saya masih bisa kontrol jembatan, saluran, atau fasilitas kebersihan dulu. Tapi tadi itu buru-buru,” kata Risma di tengah lalu lintas Kota Surabaya yang semakin padat. “Ngomong dengan anak-anak juga biasanya bisa agak lama,” kata dia.

Pada pukul 07.30 WIB, Risma sudah mendampingi Gubernur Soekarwo di pasar itu. Setelah berpisah dengan Gubernur, Risma tak segera beranjak ke Balai Kota, seperti yang tertulis dalam agenda. Ini membuat sebagian pendampingnya sempat “tertipu”. “Ibu ke Kantor Kecamatan Rungkut,” kata M. Fikser, Kepala Bagian Humas yang segera banting setir 180 derajat untuk kembali.

Di lokasi ini, Risma memastikan kebenaran keluhan seorang ibu soal akta kelahiran anaknya. Keluhan yang ia dengarkan di pasar tadi ia respons dengan baik. Risma bahkan menyeberang jalan untuk menjumpai anak-anak sebuah sekolah dasar yang sedang berolahraga. 

Kali ini, ia benar-benar menuju kantornya karena para tamu sudah ia buat menunggu. Jarum jam tepat menunjukkan pukul 21.00 WIB. “Istirahatku itu ya kalau omong-omong kayak gini. Ini istirahat,” kata dia, kemudian. Hal itu masih diselingi penandatanganan sejumlah berkas, menipiskan tiga tumpukan yang berada di mejanya.
Sumberlanjutin di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top