California - Masih ingatkah Anda pada laser penghapus ingatan dalam film Men in Black? Ilmuwan dari Stanford University dan University of California sedang berupaya agar laser itu bisa hadir di dunia maya. Adalah Kazumasa Tanaka, Brian Wiltgen, dan Karl Diesseroth yang menemukan cara membuat cahaya dapat menghapus ingatan dengan memanipulasi sel-sel saraf pada otak.
Percobaan ini bermula saat Wiltgen tahu bahwa kenangan episodik (memori tentang tempat-tempat dan fenomena tertentu) melibatkan koordinasi antara korteks serebral dan hipokampus, struktur kecil yang terdalam jauh di dalam otak yang digunakan untuk mengingat.
Bermodalkan hasil penelitian selama 40 tahun itu, Wiltgen lalu membahas termuan itu dengan Diesseroth, yang tengah mengembangkan teknik optogenetik, yakni cara memanipulasi dan mempelajari sel-sel saraf dengan menggunakan cahaya. Hipokampus dapat dimanipulasi dengan cahaya. Ketika saraf ini rusak, akan ada puluhan ingatan yang hilang.
Dari situ, Wiltgen dan Tanaka mencoba mencari pengaruh optogenetik pada otak tikus. Mereka menggunakan tikus yang telah dimodifikasi secara genetik, sehingga ketika sel-sel saraf diaktifkan, korteks dan hipokampus terlihat berpendar hijau. Dengan cara itu, akan diketahui juga sel-sel yang dapat dimatikan oleh cahaya laser melalui kabel serat optik.
"Teorinya adalah bagaimana pengolahan korteks dan hipokampus mereproduksi aktivitas dan memungkinkan Anda mengingat kembali apa yang terjadi dari memori episodik," kata Wiltgen, seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu, 10 Oktober 2014.
Tikus itu ditempatkan pada kandang tempat tinggal mereka. Lalu, tikus diberi aliran listrik ringan agar optogenetik dapat diaplikasikan. Lalu, tikus di itu dikeluarkan sebentar dan dikembalikan lagi ke kandang. Saat itulah tikus terlihat panik dan cemas, seperti tidak ingat bahwa kandang itu adalah tempat tinggalnya selama ini.
"Mematikan sel-sel tertentu pada hipokampus menunjukkan bahwa tikus kehilangan kenangan mereka dari sebuah peristiwa," kata Wiltgen.
Optogenetik menggunakan cahaya untuk mengontrol neuron yang peka secara genetik terhadap cahaya. Teknik ini merupakan cara baru untuk memanipulasi dan mempelajari sel-sel saraf dengan menggunakan cahaya. Optogenetik juga digunakan sebagai metode standar untuk menyelidiki fungsi otak manusia.
Post a Comment Blogger Facebook