Setelah ngubek-ngubek Pasar Segar Beriman di Tomohon, kami melanjutkan perjalanan ke Gunung Berapi Mahawu dengan ketinggian 1.311 m dpl.
Gunung ini dikategorikan sebagai gunung berapi non aktif, meskipun aktifitas terakhir kawah gunung ini masih terlihat pada tahun 1999 yang lalu.
Sampai di kawah, kami masih mencium aroma belerangnya, dengan demikian bukankah gunung ini masih aktif ?
Kenapa dikategorikan sebagai gunung berapi non aktif ? Entahlah, biar para ahli saja yang menjawabnya.
***
Kawah Gunung Mahawu berdiameter ±180 m dengan kedalaman ±140 m. Biasanya air kawah ini berwarna kehijauan, namun saat kami datang bertepatan dengan musim kemarau, sehingga kawah gunung ini menjadi kering kerontang….!!!
Dengan “ngos-ngosan” Mobil “APV” yang kami sewa menaiki Gunung Mahawu, merayap melewati jalan berliku-liku, hutan dan area perkebunan/persawahan penduduk.
Kami meyaksikan hijaunya sayur-mayur yang ditanam di lereng gunung, seperti kol hijau, wortel, daun bawang dll.
Untungnya penumpang mobil kami hanya saya bertiga dan satu orang driver, hingga kami akhirnya sampai juga di Pos Pengamanan Hutan Lindung Polisi Kehutanan.
Kawah Gunung Mahuwa dapat terjangkau oleh kendaraan bermotor, karena akses jalan untuk mencapai kawah sudah cukup memadai.
Ongkos masuk hanya IDR 2.500 per orang.
Tersedia fasilitas parkir yang cukup luas, toiletnyapun bolehlah meskipun belum bisa dikatakan baik (seperti kondisi toilet di lokasi tujuan wisata pada umumnya).
Hanya terdapat beberapa bangunan di sini, yaitu Pos Penjagaaan Polisi Kehutanan tadi dan dua bangunan untuk penginapan.
Di kawasan ini pengunjung dilarang merokok karena rawan kebakaran hutan dan no camping (tidak diizinkan untuk berkemah) karena rawan longsor apalagi sudah tersedia tempat penginapan.
Untuk mencapai kawah, kami harus berjalan kaki dengan menaiki lebih kurang sekitar ±160 anak tangga beton yang ada pegangan dari besi di tengahnya, masing-masing anak tangga lebar ±1 s/d 2 meter.
Di pinggir kawah terdapat bangunan bertingkat, kita bisa menaiki bangunan ini dan dari terasnya kita bisa menyaksikan Kawah Gunung Mahawu lebih leluasa bahkan bisa melongok dasarnya. Kita juga bisa melihat puncak dan kawah Gunung Api Lokon dari atas sini.
Puncak Gunung Api Lokon terlihat dari punak Gunung Mahuwa
Udara di puncak gunung cukup dingin
Bagi yang berminat dan punya waktu lebih banyak, bisa berjalan kaki mengelilingi kawah, sekalian kalau mau turun ke dasar dan menengok kawah dari jarak dekat untuk menikmati bagaimana rasanya berada di dasar kawah…..!!!
Katanya wisatawan yang datang ke Mahawu juga ditawari untuk menanam pohon sebagai kenang-kenangan, terus dikasih label bertuliskan nama kita.
Tapi kami kok ga ditawarin ya ?
Penginapan dan Tempat Parkir
Tangga dari bawah
Jalan setapak mengitari kawah
Jalan setapak mengitari kawah di ujung yg lain
Kawah Kering Krontang
Bangunan bertingkat di Puncak Gunung Mahawu
Teras Bangunan di Puncak Gunung Mahawu
Tangga dari atas
Sumber : Pengalaman pribadi dan rangkuman dari berbagai sumber
Post a Comment Blogger Facebook