Dia merasa diperlakukan dengan sangat baik oleh keluarga Abdouli, terutama Umi Ahmed yang dianggapnya seperti teman sekaligus ibunya.
Jennifer sudah bekerja dan tinggal selama tiga tahun bersama keluarga Abdouli di Al Shamkha, Abu Dhabi. Dia sering berbincang-bincang tentang kehidupan dengan Umi Ahmed saat berada di dapur. Kelembutan dan hormat yang ditunjukkan Umi Ahmed dan keluarganya terhadap Jennifer membuat ia sangat terharu.
"Aku pun ingin mengetahui alasannya kenapa mereka begitu menghormati aku. Padahal aku hanyalah seorang pembantu di keluarga Umi Ahmed," katanya dikutip Dream.co.id dari laman The National AE, Rabu 8 Juli 2014.
Jennifer sering merasa merinding saat mendengarkan lantunan ayat Alquran. "Aku tidak bisa menahan air mata setiap kali aku mendengarnya," kata dia.
Namun keluarga besar Jennifer terpecah menanggapi keputusan Jennifer untuk memeluk Islam. Kakak tertua Jennifer sangat menentang keputusan adiknya. Ia bahkan tidak ingin melihat Jennifer mengenakan hijab.
Sementara kakaknya yang sudah tinggal selama 12 tahun di Arab Saudi mencoba untuk membujuk ibu Jennifer untuk menghormati keputusan adiknya itu.
"Ini sulit. Aku tidak tahu bagaimana menghadapi mereka nanti," ucapnya. Untungnya, suami Jennifer mendukung keputusannya itu.
Namun menurut hukum Islam, seorang muslimah dilarang menikah dengan non-muslim. Untuk itu, Jennifer minta tolong kepada majikannya. Mereka kemudian menerangkan prinsip pernikahan di Islam dan suami Jennifer pun mengucapkan syahadat melalui telepon.
Jennifer sangat senang dengan pengertian dan kesabaran suaminya itu. Setelah menjadi muslim, suami Jennifer sering pergi ke komunitas muslim di Filipina untuk belajar Islam lebih dalam.
Menurut Jennifer, kedekatan hubungan dengan majikannya yang memperlakukan ia dengan penuh hormat, penuh kebaikan dan persamaan itulah yang membuat dia memutuskan untuk menjadi mualaf.
Jennifer tidak akan lupa dengan keluarga Abdouli, terutama Umi Ahmed. Kepribadian majikannya itu sangat mempengaruhi kehidupannya.
Kini Jennifer akan meninggalkan keluarga Abdouli untuk kembali ke Filipina. Ramadhan tahun ini menjadi hal yang sangat berarti bagi Jennifer.
"Untuk pertama kalinya dalam hidupku aku merasa mungkin ini adalah waktu yang tepat, di rumah yang tepat, di negara yang tepat aku ditolong Allah untuk masuk dalam Islam. Dan untuk itu aku bersyukur," ujar wanita yang akan mengubah namanya menjadi Salma ini. (Ism)
Post a Comment Blogger Facebook