GuidePedia

0
http://www.rafmuseum.org.uk/images/online_exhibitions/raf-pilotLG.jpg

Selama beberapa bulan, ia terus membaca Alquran. Semakin dibaca, ia semakin terkesan oleh logika, konsistensi, dan kemurnian Islam. Dream - Lahir di Inggris setelah Perang Dunia II, Abu Mohammed Abdullah Yousef--nama setelah menjadi mualaf--dibesarkan dalam sebuah keluarga yang ketat dalam hal agama.

Saat di sekolah, agama adalah pelajaran favorit dia. Saat berusia 11 tahun, ia mendapat beasiswa ke sekolah agama yang memiliki asrama.

Namun saat mulai belajar agama di sekolah itu, ia mulai gelisah. Mempertanyakan tentang banyak hal termasuk agama yang diyakininya. "Saya punya pandangan, jika memang benar, seharusnya lebih mudah untuk menjelaskan semuanya," katanya.

Tidak puas dengan semua jawaban yang didapat, dia lantas meninggalkan sekolah tersebut dan pergi ke sekolah umum. Begitu lulus sekolah, ia bergabung dengan Angkatan Udara Inggris (RAF) sebagai pilot.

Setelah pensiun dari RAF, dia meninggalkan Inggris pada 1976 untuk bekerja di negara muslim mengajar perwira angkatan udara dan bintara.

Abu Mohammed tidak pernah tahu tentang Islam sebelumnya. Saat itu dia justru punya gambaran buruk terhadap Islam. Namun dari situ keinginan mengenal Islam begitu besar. Dia lantas membaca kitab suci umat Islam Alquran. "Awalnya saya ingin membuktikan Islam adalah agama yang salah," ujarnya.

Salah satu siswanya tak sengaja memergoki Abu Mohammed sedangkan membaca Alquran. Si murid kemudian membawakan seorang Sheikh ke kelas untuk bicara kepada Abu Mohammed. Dari situ kemudian terjadi diskusi. "Sheikh itu berkata kepada saya: Anda Muslim, hanya saja Anda belum mengetahuinya," ujar Abu Mohammed mengenang.

Rupanya kata-kata itu menghunjam dalam sanubarinya. Selama beberapa bulan, ia terus membaca Alquran. Semakin dibaca, ia semakin terkesan oleh logika, konsistensi dan kemurnian Islam. Hingga akhirnya ia mengucap shahadat dan menjadi mualaf.

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top