GuidePedia

0
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhgiLOu_cEhnhGg1bW7CMrRGQ-VBneq6kaJWYMhs4i3joaOSAS3XLcB7N-WopXMigjp4YT1KxCNKuoFr-T0vHHTMAId9B1C6hBt83AHz8kIGV55p2LQeKGiKpE0gCJI9uqr1TbGuA/s400/ddd.jpg

“Apa yang terjadi padamu, hingga nasihat dan teguran pun tak lagi menyentuh batinmu? Seakan-akan engkau hanya seonggok benda mati.

Engkau akan menyesal pasti jika di saat berangkat pergi meninggalkan dunia fana ternyata dirimu diketahui tanpa cukup bekal. Engkau akan merana di saat Malaikat maut menghampirimu untuk menjemputmu.

Jika engkau mempercayai harta duniawi akan memberikan kedamaian, maka ingatlah sesungguhnya kedamaian yang bersifat duniawi pasti akan musnah. Maka tak usah kau banggakan harta benda yang engkau simpan di manapun. Sebab yang engkau harapkan darinya akan terbalik akibatnya.

Bertobatlah dari dosa yang telah engkau lakukan selama hidupmu. Sadarlah sebelum kematian menjemputmu. Apalah artinya kebanggaan dan kepuasanmu berteman dengan orang-orang yang mempunyai bekal jika engkau sendiri tak punya bekal apa-apa?

Wahai manusia, ingatlah hari kepberangkatanmu menuju persinggahan terakhirmu. Jangan lalaikan kematian yang akan mencerai-beraikanmu. Jangan tahan mereka yang pergi meninggalkanmu dengan lusuh. Mereka telah meninggalkan dunia ini dengan apa adanya dan keluar dengan hanya berbekal kain kafan. Rumah yang mereka bangun hanya tinggal atap tanpa penghuni. Selanjutnya di perut bumi mereka akan terbaring penuh sepi.

Engkau pun pasti akan ditinggal kawan dan kekasih yang dulu menyambutmu dengan penuh kehangatan. Ingat, esok lusa engkau akan berada di samping mereka yang telah lebih dahulu meninggalkanmu. Engkau akan sendiri pula di dalam kubur tiada kawan menemani.

Lihatlah, orang yang engkau harap kasihnya satu persatu beranjak meninggalkanmu. Tidakkah pula kau lihat orang yang mau menunaikan janjimu. Maka bersiaplah menyongsong kematian, sebab kematian itu sungguh amat dekat. Dan sekarang juga,tinggalkanlah semua lamunan dan angan-angan-angan kosongmu!”



Oleh Abu Ridho
Dikutip dari Tanwirul Qulub fi Mu’amalati ‘Allamil Ghuyub oleh Syaikh Muhammad Amin Al-Kurdi 
 
 Sumber 

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top