Jahe merah adalah tanaman semusim dengan tinggi sekitar 40 sampai dengan 50 cm. Perbedaan jahe merah dengan tanaman jahe biasanya adalah rasanya yang lebih pedas, rimpangnya lebih kecil dan warnanya yang kemerah-merahan berbeda dengan varietas jahe lain yang cenderung berwarna putih.
Seperti telah diketahui, jahe merah (zingiber officinale roscoe) merupakan rempah-rempah Indonesia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama pada bidang kesehatan. Jahe merah berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina.
Jahe merah termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), satu keluarga dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Curcuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), serta lengkuas (Languas galanga).
Jahe merah digunakan di seluruh dunia sebagai bahan masakan pedas, rempah-rempah dan obat herbal. Cina, India, Malaysia, Arab, Afrika dan Indonesia, jenis tanaman berumbi ini banyak digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional secara turun temurun sejak ratusan tahun lalu.
Beberapa penelitian telah membuktikan jahe memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat. Kandungan senyawa jahe merah yang berpengaruh dalam aktivitas antioksidan juga telah ditemukan dan beberapa di antaranya telah diidentifikasi, di antaranya adalah ditemukan bahwa jahe merah merupakan sumber utama melatonin yang mampu melindungi DNA dari kerusakan akibat radikal bebas.
Keuntungan Budidaya Jahe Merah
Siapa sangka di balik tumbuhan yang sederhana ini terkandung banyak sekali manfaat yang ada di dalamnya. Tentu akan sangat membantu jika kita mempunyai banyak cadangan jahe merah di rumah, sehingga jika keadaan darurat tidak sulit untuk mendapatkannya.
Budidaya jahe merah cukup mudah. Bibit yang telah dibeli disemai selama lebih kurang dua minggu hingga muncul tunas, kemudian dipindahkan ke dalam polibag atau karung. Setelah dirawat, jahe merah usia 9-11 bulan sudah bisa dipanen.
Selain mudah, keuntungan finansial yang didapat dari budidaya jahe merah juga cukup menggiurkan. Jika untuk 1 polibag yang berisikan 3 pucuk jahe merah modal yang diperlukan sebesar Rp5.000, kemudian pada saat panen setiap polibag menghasilkan 9 kg (3kg/pucuk) dan dijual seharga Rp25.000/kg, maka hasil yang didapat sebesar 9kg x Rp25.000 = Rp225.000 atau untung Rp220.000. Itu baru perhitungan 1 polibag saja.
Jika kemudian membudidayakan jahe merah sebanyak 100 polibag maka modal yang dibutuhkan hanya Rp. 500.000, namun keuntungan yang didapat akan berkali lipat, yaitu sebesar Rp. 22.000.000.
Tingkat kebutuhan akan jahe merah tentu kian meningkat di masa mendatang sehingga harga jual akan terus melambung, maka bayangkan berapa keuntungan yang didapat dari usaha budidaya jahe merah ini.
Post a Comment Blogger Facebook