Puluhan ribu keluarga di Jepang mulai menghasilkan tenaga listrik sendiri melalui panel tenaga surya yang dipasang di atap rumah mereka. Langkah ini dilakukan, menyusul sikap protes mereka pasca bencana tsunami yang menentang penggunaan layanan listrik negara.
Dua setengah tahun lalu, bencana tsunami melanda Jepang. Hal ini
mengakibatkan pemadaman listrik besar-besaran karena lumpuhnya 50
pembangkit tenaga nuklir selama 14 bulan sejak bencana terjadi. Setelah
itu, pengembang perumahan mulai memasang teknologi panel surya sebagai
fitur standar rumah baru. Hal ini juga turut diikuti oleh sebagian
keluarga di Jepang.
Perusahaan listrik negara Tokyo Electric Power juga telah
berkali-kali menaikan tarif karena mahalnya bahan bakar impor. Kenaikan
tarif ini dan kacau balaunya normalisasi pusat pembangkit listrik tenaga
nuklir Fukushima turut memicu sebagian kalangan, memilih sumber energi
alternatif. Jejak pendapat yang dilakukan baru-baru ini menunjukan bahwa
mayoritas penduduk Jepang ingin supaya tenaga nuklir dihapuskan.
“Karena Jepang merupakan negara dengan gempa bumi terbanyak, kita
tidak bisa mengandalkan teknologi nuklir. Ini menakutkan. Saya ingin
melakukan apa yang saya bisa dengan tenaga surya dan sebagainya,” ujar
Tomoko Hagira, seorang pekerja kantoran di Osaka yang berencana
membangun rumah dengan dilengkapi panel tenaga surya dan sel bahan
bakar, dilansir Wall Street Journal.
Sementara itu, Kikuo Yamamoto, seorang pensiunan dari eksekutif di
perusahaan kosmetik juga menaruh minatnya akan teknologi tersebut.
Bahkan, Ia rela merobohkan rumahnya, lalu meminta pengembang Sumitomo
Forestry untuk membangun bangunan baru yang lebih hemat energi.
“Dari awal, saya ingin memiliki tenaga surya. Meskipun itu harus
membuang atap rumah Anda. Saya hanya berpikir, hal itu mudah,” ujarnya
yang juga menyarankan pengembang agar menambahkan panel tenaga surya di
atap rumahnya yang baru itu.
Menurut penemuan terbaru yang dilakukan Asosiasi Gas Jepang, ada
sekitar 40 ribu pemilik rumah di Jepang yang telah memasang sel bahan
bakar dan panel tenaga surya pada akhir Maret lalu. Tokyo Gas,
perusahaan penyedia peralatan sel surya terbesar di Jepang mengatakan,
dalam kurun waktu April hingga September, pihaknya juga telah menerima
pemesanan sekitar 10 ribu peralatan panel tenaga surya.
Follow @wisbenbae