Prototipe “Fixed Array Hydrophones Sea Bed Surveilance (FAHSBS) sebagai Anti-Submarines”. Teknologi ini berfungsi sebagai peringatan dini atau early warning terhadap ancaman kapal selam asing, yang mampu mendeteksi secara real time kapal selam asing yang menuju atau memasuki wilayah selat yang rawan, termasuk untuk melindungi jalur bawah laut pada lalulintas ALKI yang sangat ramai dilalui oleh kapal-kapal asing.
Rancang bangun teknologi Prototipe FAHSBS dapat dijelaskan secara garis besar yang terdiri dari sederetan sensor array hydrophones yang dipasang tetap atau fixed di dasar laut pada beberapa selat pendekat yang sangat rawan terhadap ancaman kapal selam dan berbagai bentuk serangan yang bersumber dari bawah laut.
Unjuk kerja dan uji coba teknologi Prototipe FAHSBS : Unjuk kerja ini dapat dijelaskan secara garis besar seperti gambar di bawah ini, yaitu : Prototipe FAHSBS memiliki kemampuan untuk menentukan antara lain : sudut baringan (bearing angle) atau arah target, jarak dan posisi target serta identifikasi dan klasifikasi kapal selam asing sebagai targetnya. Dimana prototipe FAHSBS ini dirancang berdasarkan Iptek gelombang suara atau akustik bawah laut, dengan source level dalam bentuk gelombang akustik yang dipancarkan oleh kapal selam sebagai targetnya akan mengalami proses sound propagation dan selanjutnya menghasilkan sound ray diagrams dan transmissions paths. Konsep dasar dari rancangan prototipe FAHSBS adalah terdiri dari The 5 basic transmissions modes : Isovelocity structure, Negative sound speed gradient, Positive sound speed gradient, Negative gradient over positive, dan Positive gradient over negative.
Rekayasa sistem rancangan sotware dari prototipe FAHSBS ini dapat menentukan, menghitung dan mengukur beberapa parameter hasil pendetekasian terhadap kapal selam sebagai target, yaitu : jarak, kedalaman, baringan atau arah, ambient noise, self noise, seismic dan identifikasi dari target kapal selam atau bukan kapal selam, dan termasuk prototipe FAHSBS ini mampu menampilkan sistem klasifikasi dari kapal selam sebagai target dan termasuk klasifikasi target bawah laut selain kapal selam. Rancangan prototipe FAHSBS yang berfungsi sebagai “mata dan telinga” dengan suatu kemampuan sistem deteksi yang dapat diandalkan. Dengan sifat sebagai mata dan telinga maka rancangan prototipe FAHSBS cara kerja dan sifatnya juga memiliki “Azas Rahasia”, terutama dalam hal instalasi dan penempatan array hydrophones di bawah laut dari rancangan prototipe FAHSBS, hal ini sama dengan cara kerja atau operasi kapal selam juga memiliki “azas rahasia”, termasuk pada umumnya semua operasi yang dilkasanakan melalui media bawah laut yang memiliki azas kerahasiaan yang tinggi.
Prototipe FAHSBS ini sudah dilaksanakan uji coba secara realtime kemampuan rancangannya di perairan Situbondo Surabaya dengan melibatkan beberapa unsur TNI AL dan didukung para peniliti dari beberapa lembaga riset dan para ahli dari universitas. Kapal selam KRI Nanggala 402 yang digunakan sebagai target artificial berhasil dideteksi dengan menggunakan rancangan prototipe FAHSBS ini, target yang berada pada kedalaman tertentu bergerak melintasi array hydrophones yang ditempatkan di dasar laut oleh tim Paska TNI AL, kemudian pancaran gelombang akustik dari sonar kapal selam berhasil diamati pada layar monitor komputer dan sistem peralatan deteksi dari rancangan prototipe FAHSBS yang berada di KRI Soputan 923.
Unjuk kerja dan uji coba teknologi Prototipe FAHSBS : Unjuk kerja ini dapat dijelaskan secara garis besar seperti gambar di bawah ini, yaitu : Prototipe FAHSBS memiliki kemampuan untuk menentukan antara lain : sudut baringan (bearing angle) atau arah target, jarak dan posisi target serta identifikasi dan klasifikasi kapal selam asing sebagai targetnya. Dimana prototipe FAHSBS ini dirancang berdasarkan Iptek gelombang suara atau akustik bawah laut, dengan source level dalam bentuk gelombang akustik yang dipancarkan oleh kapal selam sebagai targetnya akan mengalami proses sound propagation dan selanjutnya menghasilkan sound ray diagrams dan transmissions paths. Konsep dasar dari rancangan prototipe FAHSBS adalah terdiri dari The 5 basic transmissions modes : Isovelocity structure, Negative sound speed gradient, Positive sound speed gradient, Negative gradient over positive, dan Positive gradient over negative.
Rekayasa sistem rancangan sotware dari prototipe FAHSBS ini dapat menentukan, menghitung dan mengukur beberapa parameter hasil pendetekasian terhadap kapal selam sebagai target, yaitu : jarak, kedalaman, baringan atau arah, ambient noise, self noise, seismic dan identifikasi dari target kapal selam atau bukan kapal selam, dan termasuk prototipe FAHSBS ini mampu menampilkan sistem klasifikasi dari kapal selam sebagai target dan termasuk klasifikasi target bawah laut selain kapal selam. Rancangan prototipe FAHSBS yang berfungsi sebagai “mata dan telinga” dengan suatu kemampuan sistem deteksi yang dapat diandalkan. Dengan sifat sebagai mata dan telinga maka rancangan prototipe FAHSBS cara kerja dan sifatnya juga memiliki “Azas Rahasia”, terutama dalam hal instalasi dan penempatan array hydrophones di bawah laut dari rancangan prototipe FAHSBS, hal ini sama dengan cara kerja atau operasi kapal selam juga memiliki “azas rahasia”, termasuk pada umumnya semua operasi yang dilkasanakan melalui media bawah laut yang memiliki azas kerahasiaan yang tinggi.
Prototipe FAHSBS ini sudah dilaksanakan uji coba secara realtime kemampuan rancangannya di perairan Situbondo Surabaya dengan melibatkan beberapa unsur TNI AL dan didukung para peniliti dari beberapa lembaga riset dan para ahli dari universitas. Kapal selam KRI Nanggala 402 yang digunakan sebagai target artificial berhasil dideteksi dengan menggunakan rancangan prototipe FAHSBS ini, target yang berada pada kedalaman tertentu bergerak melintasi array hydrophones yang ditempatkan di dasar laut oleh tim Paska TNI AL, kemudian pancaran gelombang akustik dari sonar kapal selam berhasil diamati pada layar monitor komputer dan sistem peralatan deteksi dari rancangan prototipe FAHSBS yang berada di KRI Soputan 923.