Perjalanan ke Veliky Novgorod memakan waktu sekitar lima jam dengan kereta cepat dari Moskow. Novgorod terletak antara kota Moskow dan St. Petersburg, sepanjang sungai Volkhov. Novgorod baru saja berulang tahun ke-900 saat saya tiba. Kota ini sendiri berumur lebih tua dari itu (nama kota Novgorod tercatat sejak tahun 862). Menurut sejarahnya, Novgorod adalah kota perdagangan penting dan pernah melepaskan diri dari Rusia. Kota ini memiliki sejarah panjang dengan bangsa Skandinavia dan disebut sebagai ibu kota bagi empat raja Viking. Banyak manuskrip Slavik dan Finlandia ditemukan di kota ini.
The Kremlin di Novgorod.
Restoran Tall Ship di tepi Sungai Volkhlov.
Pada tahun 1570, Novgorod “dipaksa” bergabung kembali oleh Rusia setelah mengalami kelaparan berkepanjangan dan pembunuhan massal oleh Pangeran Ivan (Ivan The Terrible). Kremlin yang ada di Novgorod bisa jadi Kremlin pertama di Rusia. Kremlin sendiri berarti “gerbang”. Di dalam Kremlin terdapat Monumen Millennium of Russia, bercerita tentang 100 tokoh paling berpengaruh di Rusia. Terdapat pula Katedral St. Sophia. Kubah gereja Rusia yang berbentuk bawang bombay terinspirasi dari topi prajurit perang. Ketika perang musim dingin, bentuk ini tidak menahan salju di atas kepala.
Patung perunggu yang menceritakan 100 tokoh paling berpengaruh di Rusia.
Mengingat kota ini berpenduduk padat, penyebaran informasi/tanda bahaya bagi masyarakat jaman dulu menggunakan lonceng kota. Ada banyak lonceng di dalam Kremlin yang memiliki fungsi informasi berbeda. Dari Kremlin, saya dan teman-teman menyebrangi jembatan ke sisi seberang sungai ke arah Yugoslav Court dan beberapa katedral kecil yang sangat tua. Toko-toko tanda mata pun banyak ditemui. Penduduk Novgorod terkenal sebagai pengrajin kayu yang hasilnya lebih halus dan (tentu saja) harganya lebih mahal daripada di Moskow.
Taman bermain di sisi luar The Kremlin.
Di tepi luar Kremlin dibuat taman bermain anak-anak di bagian sungai tertinggi dan kering. Buat saya terlihat agak “maksa”, tapi mungkin ini cara mereka agar Kremlin tetap ramai dikunjungi. Sedangkan di jembatannya banyak dipakai untuk para pasangan “mengunci” janji mereka dengan gembok. Kemudian mereka menulis atau grafir nama-nama mereka di gembok tersebut.
Satu tempat menarik di Novgorod adalah restauran Tall Ship di tepi sungai Volkhov. Ruang makan resto ini pun menyerupai ruang kemudi kapal. Dengan balkon menghadap Kremlin, restauran ini memang punya daya tarik tersendiri. Setelah menikmati makan malam di sini, saya dan teman=teman berjalan kaki menyusuri sungai menuju hotel tempat kami menginap.
Mungkin karena letaknya yang lebih tinggi, udara Novgorod lebih dingin dari Moskow. Bongkahan-bongkahan es juga lebih banyak. Alhasil saya menahan dingin udara dan angin selama 30 menit sambil memegang payung karena hujan deras sepanjang perjalanan pulang. Saya membayangkan Novgorod akan lebih menyenangkan ketika musim panas. Tepi sungai pasti lebih ramai penduduk dan pengunjung.
Satu tempat menarik di Novgorod adalah restauran Tall Ship di tepi sungai Volkhov. Ruang makan resto ini pun menyerupai ruang kemudi kapal. Dengan balkon menghadap Kremlin, restauran ini memang punya daya tarik tersendiri. Setelah menikmati makan malam di sini, saya dan teman=teman berjalan kaki menyusuri sungai menuju hotel tempat kami menginap.
Mungkin karena letaknya yang lebih tinggi, udara Novgorod lebih dingin dari Moskow. Bongkahan-bongkahan es juga lebih banyak. Alhasil saya menahan dingin udara dan angin selama 30 menit sambil memegang payung karena hujan deras sepanjang perjalanan pulang. Saya membayangkan Novgorod akan lebih menyenangkan ketika musim panas. Tepi sungai pasti lebih ramai penduduk dan pengunjung.