Wajah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sumringah melihat jalan tol Nusa Dua-Tanjung Benoa-Ngurah Rai hampir rampung. Selama ini, Dahlan salah satu yang mengkampanyekan kecanggihan jalan tol membentang sepanjang 12,7 kilometer ini. Salah satu kecanggihan jalan tol ini yang selalu dipamerkan Dahlan, sepanjang 10 kilometer jalan tol ini berdiri di atas laut.
Jembatan Tol Bali. ©jasamarga |
Tidak itu saja, satu keunggulan jalan tol yang nilai investasinya mencapai Rp 2,4 triliun ini adalah bisa digunakan oleh pengendara sepeda motor.
"Di Bali karena masyarakat menginginkan sepeda motor masuk tol dan Jasa Marga juga mau. Dan kalau ada sepeda motor tingkat pengembalian investasi juga akan semakin cepat," ujar Dahlan beberapa waktu lalu.
Untuk tarif tol Benoa-Ngurah Rai-Nusa Dua, pesepeda motor akan dikenai tarif Rp 4.000 sekali jalan. Dan untuk mobil akan dikenai tarif Rp 10.000. Bisa dimaklumi jika Dahlan pamer dengan jalan tol yang bisa dilalui oleh sepeda motor. Sebab, di Indonesia gambaran ini sangat langka. Tidak seperti di Malaysia yang memiliki kebijakan membolehkan sepeda motor melaju di jalan tol.
Sejauh ini, di Indonesia baru satu jalan tol yang bisa dilalui sepeda motor yakni di Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura.
"Inilah jalan tol kedua setelah Suramadu yang dilengkapi dengan jalur sepeda motor," tegasnya. Di jalan tol Bali, jalur khusus sepeda motor berada di sayap kiri dan kanan.
Ke depan, kemungkinan bakal semakin banyak jalan tol yang bisa dilalui oleh sepeda motor. Sebab, Dahlan memiliki ide agar sepeda motor bisa masuk jalan tol. Dahlan pernah menyampaikan idenya agar jalan motor bisa dibuat di jalur tol dengan menambah sayap-sayap jalan di jalur tol yang sudah ada. Jasa Marga pun diminta melakukan kajian atas usul itu. Hasilnya, ada kemungkinan semakin banyak jalan tol yang bisa dilalui oleh sepeda motor.
Kajian sementara, ide ini bisa diterapkan di tiga jalur tol yakni Bekasi menuju Jakarta dan Bogor menuju Jakarta dan Tangerang menuju Jakarta. Di tiga jalur ini masih dimungkinkan menambah jalur khusus karena masih ada lahan kosong.
Direktur Operasional Jasa Marga Hasanudin pernah menuturkan bahwa ide tersebut sangat mungkin direalisasikan.
"Bisa (dilakukan di Jakarta). Di tol Suramadu kan motor boleh lewat. Di tol Bali (Tanjung Benoa) motor boleh lewat. Prinsipnya, asal ada dedicated lane (jalur khusus) untuk motor ya bisa saja," ujar Hasanudin kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, ide tersebut cukup bagus dan diyakini bakal diterima masyarakat. Hal itu diperolehnya dari pengalaman operasional tol Suramadu. "Animo masyarakat pengguna motor lewat tol juga saya rasa sangat besar. Tapi sekali lagi, tidak boleh dicampur dengan roda empat," katanya. (Merdeka)
Follow @wisbenbae