
Ilustrasi
Tasripin bersama ketiga adiknya, Dandi, 9 tahun; Riyanti, 7 tahun; dan Daryo, 5 tahun, selama ini tinggal di rumah dengan luas 5 x 7 meter. Ibunya meninggal dunia saat bekerja, sedangkan kakak tertua dan ayahnya bekerja di Kalimantan.
Selama ditinggal ayahnya, Tasripin sudah mendapat tiga kali kiriman uang sebesar Rp 500 ribu, Rp 300 ribu, dan Rp 850 ribu. Untuk makan sehari-hari, Tasripin harus bekerja serabutan seperti mencangkul sawah dan mengeringkan padi. Mi instan merupakan makanan mewah bagi mereka.
Sejak ramai pemberitaan media, berbagai bantuan mengalir ke rumah Tasripin. Tak kurang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga menyatakan keprihatinannya melalui akun resmi Twitternya.
Saat ditemui di hotel, Tasripin mengaku ini kali pertama ia tidur di hotel. Ia menginap di hotel karena rumahnya sedang direnovasi oleh tentara dari Kodim 0701 Banyumas dan Korem 0701 Wijayakusuma. “Kami membuatkan kamar mandi dan memperbaiki dapur agar terang dan sehat,” kata Komandan Kodim 0701 Banyumas, Letkol Infantri Helmi Tachejadi Soerjono.
Tentara juga melakukan perbaikan kamar Tasripin yang berukuran 3x3 meter persegi. Kamar dengan ranjang tanpa kasur itu selama ini menjadi tempat tidur keempat anak itu. ”Lantai akan disemen dan dinding rumah akan diganti,” kata dia menambahkan.
Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !