Sepanjang tahun lalu, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menerima banyak pengaduan dari konsumen yang berkaitan dengan pelayanan dan bisnis di sektor penerbangan. Total pengaduan dari masyarakat yang ada di meja YLKI terkait layanan maskapai penerbangan mencapai 36 aduan.
Maraknya jasa layanan penerbangan murah selama satu dekade terakhir, ternyata tidak diimbangi dengan kualitas layanan maskapai yang maksimal sehingga banyak konsumen dirugikan. Salah satu contohnya adalah maskapai penerbangan murah Lion Air yang dalam laporan yang diterima YLKI, menjadi maskapai penerbangan yang paling banyak dikomplain masyarakat.
Selain itu, problem yang kerap dikomplain layanan maskapai murah adalah akal-akalan terhadap pengembalian uang tiket (refund). Seharusnya tiket dikembalikan penuh sesuai imbauan Kementerian Perhubungan. Kalaupun diganti penerbangan lain, penumpang yang gagal terbang karena sebab jelas tinggal menambahkan biaya sesuai kekurangan.
Selain itu, problem yang kerap dikomplain layanan maskapai murah adalah akal-akalan terhadap pengembalian uang tiket (refund). Seharusnya tiket dikembalikan penuh sesuai imbauan Kementerian Perhubungan.
Maraknya jasa layanan penerbangan murah selama satu dekade terakhir, ternyata tidak diimbangi dengan kualitas layanan maskapai yang maksimal sehingga banyak konsumen dirugikan. Salah satu contohnya adalah maskapai penerbangan murah Lion Air yang dalam laporan yang diterima YLKI, menjadi maskapai penerbangan yang paling banyak dikomplain masyarakat.
Selain itu, problem yang kerap dikomplain layanan maskapai murah adalah akal-akalan terhadap pengembalian uang tiket (refund). Seharusnya tiket dikembalikan penuh sesuai imbauan Kementerian Perhubungan. Kalaupun diganti penerbangan lain, penumpang yang gagal terbang karena sebab jelas tinggal menambahkan biaya sesuai kekurangan.
Selain itu, problem yang kerap dikomplain layanan maskapai murah adalah akal-akalan terhadap pengembalian uang tiket (refund). Seharusnya tiket dikembalikan penuh sesuai imbauan Kementerian Perhubungan.
Kalaupun diganti penerbangan lain,penumpang yang gagal terbang karena sebab jelas tinggal menambahkan biaya sesuai kekurangan Berikut5 Penerbangan Indonesia yang Banyak di Komplain Masyarakat dikutip dari merdeka
1. Lion Air
Dari catatan YLKI, maskapai paling banyak berkasus adalah Lion Air. Keluhan konsumen terhadap maskapai milik Rusdi Kirana itu rata-rata soal gagal terbang atau ditolak check in di bandara.
Ada dua layanan tiket yang buruk dengan alasan kursi penuh melibatkan Lion Air sepanjang tahun laluSementara gagal terbang tanpa alasan jelas sebanyak lima kasus kasus lain adalah penolakan check in 7 kasus, bagasi hilang 4 kasus, dan layanan tiket 2 kasus.
2. Mandala Airlines
Maskapai penerbangan Mandala Airlines menjadi perusahaan penerbangan kedua yang banyak mendapat komplain dari konsumen.
Maskapai yang baru dihidupkan kembali oleh PT Saratoga dan Tiger Airways ini mendapat lima pengaduan dari konsumen sepanjang tahun lalu Setidaknya ada empat pengaduan terkait penutupan rute, satu kasus berkaitan dengan berbelitnya pengembalian tiket.
3. Garuda Indonesia dan Citilink
Maskapai penerbangan premium Garuda Indonesia dan anak usahanya yang bergerak di maskapai penerbangan murah Citilink, tidak lepas dari kasus pelayanan ke konsumen. Dari data YLKI, setidaknya ada 4 pengaduan sepanjang tahun lalu Dengan kasus keberangkatan digagalkan sebanyak 1 kasus, ditolak cek in 1 pengaduan, layanan petugas 1 pengaduan dan pengaduan soal tiket hangus 1 kasus.
4. AirAsia
Maskapai penerbangan asal Malaysia AirAsia juga termasuk lima besar maskapai yang banyak diadukan oleh konsumen. Data YLKI menyebutkan, ada tiga aduan yang dilaporkan konsumen terkait pelayanan maskapai penerbangan murah yang menjadi saingan Lion Air ini, Tiga pengaduan ini meliputi satu kasus terkait layanan petugas, satu kasus yang melaporkan soal keterlambatan penerbangan atau delay, dan satu pengaduan lain soal penutupan rute.
5. Sriwijaya Air
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air juga masuk jajaran maskapai yang pelayanannya dikeluhkan oleh konsumen. Sepanjang tahun lalu, ada dua pengaduan dari konsumen Sriwijaya Air yang masuk ke YLKI
Tingkatkan aspek keselamatan, pasar maskapai murah harus diatur Konsumen Indonesia kalah kritis dibanding Malaysia dan India
Dua pengaduan tersebut terkait keterlambatan penerbangan atau delay dan aduan tentang penutupan rute.
Follow @wisbenbae