Rugby termasuk olahraga keras, karena membolehkan setiap pemain menjatuhkan lawan dengan berbagai cara sesuai dengan aturannya. Itu sebabnya olahraga ini membutuhkan stamina yang prima. Bentuk tubuh tidak menjadi syarat utama. Siapa saja bisa menjadi pemain rugby, asalkan dia kuat berlari, dan memiliki stamina yang prima.
Istimewanya rugby ialah jika pemain cidera, maka ia harus segera digantikan. Pemain yang cidera tidak diperbolehkan kembali bermain, sehingga harus segera digantikan oleh pemain pengganti. Pergantian pemain dilakukan oleh wasit pada saat bola mati.
Pakaian Pemain
Pemain rugby mengenakan pakaian yang terbuat dari bahan jersey, celana pendek atau dapat juga training, kaos kaki dan sepatu boots. Selain itu, pemain mesti menggunakanpadding khusus yang diletakkan dalam kaos kaki, ankle supports, sarung tangan, shoulders pad, chest pads dan dental protector. Pelindung atau pad ini diperlukan oleh pemain rugby pada beberapa bagian tubuh, seperti lutut dan dada, karena dapat terjadi cidera serius.
Durasi Permainan
Lamanya permainan 90 menit, sudah terbagi menjadi time lost, extra time, dan special conditions. Sekali permainan terbagi menjadi dua, yang lamanya tidak lebih dari 40 menit. Setelah setengah waktu permainan, tim berganti tempat. Ada interval waktu tidak lebih dari 10 menit. Lamanya interval ini ditentukan oleh organiser.
Time Lost
Kondisi ini ditentukan karena:
Cedera, wasit harus menghentikan permainan selama 1 menit untuk mengganti pemain.
Pakaian. Jika bola mati, maka wasit dapat memberi waktu bagi para pemain untuk membenahi pakaian mereka, seperti mengganti padding, sepatu, dan sebagainya.
Pergantian pemain. Waktu khusus dibutuhkan jika ada pergantian pemain.
Laporan foul play dari Touch judge. Permainan dihentikan sementara karena ada laporan foul play
Officials
Setiap pertandingan olahraga pasti ada Match Officials, para penentu pertandingan. Rugby terdiri dari seorang wasit dan dua orang Touch Judges (dalam sepakbola adalah hakim garis). Additional persons, sebagai pemegang kekuasaan dalam Match Organisers termasuk wasit dan pengganti Touch judges, seorang official untuk membantu wasit menentukan keputusan dengan peralatan teknologi, time keeper, dokter kepala, tim dokter, anggota di luar tim, dan ball persons.
Playing A Match
Pertandingan rugby dimulai dengan satu kali tendangan kick-off. Setelah itu, beberapa pemain memperebutkan bola dan berlari. Pemain dapat melempar atau menendang bola pada pemain lainnya, atau memberikan bola. Selain itu, bola mesti dipantulkan, dipegang selama berlari, atau diperebutkan. Untuk tetap memegang bola, pemain boleh jatuh di atasnya, melakukan scrum, ruck, maul, atau line-out.
Untuk mencetak gol, pemain harus memantulkan bola terlebih dahulu di depan gawang. Tentu saja setiap pemain harus tunduk pada aturan permainan. Karena berlaku juga Kartu Merah dan Kartu Kuning.
Scoring Points
Ada beberapa cara menentukan scoring points dalam permainan ini.
Nilai 1 poin. Jika pemain pertama mencetak gol ke gawang lawan.
Nilai 5 poin. Penalty try, jika pemain memiliki score, tetapi ada pelanggaran dari lawan, berlaku tendangan pinalti.
Nilai 2 poin. Conversion goal, ketika score pemain tercipta hanya dalam sekali tendangan saja, ini juga berlaku dalam penalty try. Tendangan jauh ini disebut conversion kick. Conversion kick dapat juga berupa tempat menendang atau menjatuhkan tendangan.
Nilai 3 poin. Penalty goal, jika nilai penalty goal seorang pemain tercipta yang merupakan tendangan gol dari tendangan pinalti.
Nilai 3 poin. Dropped goal, jika score pemain ditentukan dari jatuhnya gol oleh karena tendangan gol dari sebuah tendangan jatuhan, sehingga satu tim mendapatkan sebuah tendangan bebas. Ini pun baru tercipta score setelah bola mati, atau setelah bola direbut pihak lawan, dapat juga bola direbut setelah dipantulkan atau posisi maul. Barulah free kick mendapat poin.
Goal.
Seorang pemain dapat mencetak gol dengan cara menendang bola sampai melewati pertahanan lawan.
Foul Play
Ini merupakan pelanggaran dalam aturan permainan rugby. Termasuk diantaranya adalah: obstruction, unfair play, repeated infringements, dangerous play, dan misconduct.
Obstruction, ialah menjegal atau mendorong pemain ketika merebut bola. Tindakan ini tidak diperbolehkan, kecuali melakukan dengan shoulders to shoulders.
Unfair play, jika pemain bermain curang atau melanggar peraturan, seperti membuang waktu, karena bisa dikenakan pinalti.
Repeated infringement atau pelanggaran berulang. Pemain tidak boleh melakukan pelanggaran berulang.
Dangerour play dan misconduct, seperti memukul pemain lain, menabrak, menjegal, atau menyerang merupakan pelanggaran atau four play.
Ruck
Kondisi dimana satu tim mengadakan kontak fisik yaitu berkumpul untuk berebut bola. Paling tidak satu pemain berpasangan dengan lawan. Ini bukan foul play.
Ruck diperbolehkan saat bola di tanah, kemudian bola dilemparkan ol