Bagi saya belum resmi ke Pulau Lombok kalau belum menyantap Ayam Taliwang. Kala berlibur di Lombok, saya sempatkan diri saya untuk icip-icip Ayam Taliwang di salah satu restoran di sekitar Pantai Senggigi Lombok. Bagi yang belum tahu Ayam Taliwang, makanan ini adalah menu khas Lombok yang khas dengan bumbu pedasnya. Sejarahnya, menu lezat ini ditemukan oleh juru masak dari kalangan Kesultanan Sumbawa. Pertama kali menu ini dirintis oleh sang Ibu Tua Maknawiyah bernama Pupuq yang berasal dari Kampung Taliwang, Ibu ini bekerja sebagai penjual nasi ayam. Kala itu Ayam Taliwang amat tenar dan kemudian bermunculan pedagang-pedagang baru asal kampung itu yang semakin menjamur menggunakan nama Ayam Taliwang pula.
Ayam Taliwang Bumbu Pedas.
Bagi penggemar makanan pedas, pasti akan suka dengan menu ini, pedasnya dijamin akan memanjakan lidah Anda. Ayam Taliwang dibuat dengan bahan dasar ayam kampung berukuran kecil yang umurnya harus masih muda, sekitar tiga sampai empat bulan, karena kondisi umur ayamnya yang masih muda bentuk ayamnya kecil, sehingga bisa dihidangkan utuh satu ekor tanpa dipotong-potong lagi.
Siang itu, matahari mulai naik dan bersinar terik, saya dan ketiga teman saya duduk di dermaga kapal Pulau Gili Trawangan untuk kembali ke Pulau Lombok. “Nanti, sesampainya di Pantai Senggigi kita harus berburu Ayam Taliwang, ya,” ajak saya ke ketiga teman saya. “Oh, tentunya! Suatu keharusan itu,” jawab ketiga teman saya serentak. Sudah hampir satu jam lebih saya menunggu kapal, tapi kapal belum menunjukan tanda-tanda kemunculannya. Karena kelelahan saya menunggu sampai terkantuk-kantuk. Saya merasa lelah karena hari sebelumnya waktu saya habis untuk berpetualang di Tiga Gili, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Setalah hampir dua jam menunggu, akhirnya kapal yang saya tunggu-tunggu pun muncul, langsunglah saya menuju ke tepian pantai dan langsung menaiki kapal dengan perlahan sambil membayangkan kelezatan Ayam Taliwang.
Saya bertanya pada supir taksi untuk menujukan tempat restoran Ayam Taliwang yang paling enak. “Mau ke mana, dek?”, tanya sang supir pada kami. “Kita mau ke Pantai Senggigi Pak, tapi sebelum itu kita mau cari restoran Ayam Taliwang yang enak di sekitaran Senggigi, kira-kira di mana ya, Pak?”, tanya saya penasaran. “Oh, Kalau restoran Ayam Taliwang banyak, kok, di sekitar Senggigi, nanti akan saya tunjukan tempat yang paling enak dan nyaman,” sang supir menjelaskan. Taksi terus melaju, sampai akhirnya sampai di Senggigi. Supir taksi langsung mengarahkan taksinya ke arah restoran yang menurut keterangannya tempatnya bersih dan menunya enak. Taksi pun berhenti di depan restoran tersebut, ternyata lokasinya tepat di pinggir Jalan Raya Senggigi.
Saya pun menuruni taksi, dan langsung melangkahkan kaki saya untuk masuk ke dalam, kesan pertama memasuki restoran itu menorehkan kesan yang baik, restorannya lumayan luas dan rapi. Ada beberapa meja dan bangku kayu yang disusun memanjang dan ada pula yang disusun melingkar dengan payung kayu diatasnya. Saya pun disambut dengan pelayan yang ramah yang kemudian langsung menyodorkan buku menu.
“Pak, Menu Ayam Taliwang di sini ada berapa macam ya,” tanya saya sesaat setelah disodorkan buku menu. “Cuma ada satu jenis, dek, Ayam Taliwang bumbu pedas,” jawab sang pelayan singkat. Saya pun langsung memesan Ayam Taliwang empat porsi, untuk saya dan ketiga teman saya. Tidak lupa, selain itu saya juga memesan Plecing Kangkung sebagai menu tambahan.
Plecing Kangkung.
Setelah dua puluh menit ditunggu pelayan berjalan dari dapur restoran menghampiri kami dengan menu sesuai pesanan saya. Akhirnya Ayam Taliwang terhidang di depan mata saya. Ayam Taliwang utuh satu ekor dan sungguh menggugah selera. Tak pakai pikir panjang, setelah berdoa dalam hati, kami makan Ayam Taliwang itu. Gigitan pertama, sungguh menggugah selera, dagingnya terasa sangat empuk, terasa sekali bumbunya menyerap sampai ke dalam daging. Gigitan kedua, makin menambah selera saya untuk segera menghabiskan santapan yang begitu lezat. Disela menikmati Ayam Taliwang tidak lupa saya icip-icip Plecing Kangkung sebagai menu tambahan. Plecing Kangkung yang begitu lezat, sungguh terasa perpaduan bumbu yang sempurna di mulut, Plecing Kangkung memang pendamping yang pas untuk Ayam Taliwang.
Tiba pada suapan terakhir, rasanya tetap nikmat dan lezat sampai pada suapan terakhir. Rasa kecapnya, rasa cabainya, bumbu rempah-rempahnya, semua terasa menjadi suatu kombinasi citra rasa yang sempurna. Diakhiri dengan menyeruput es teh manis, kemudian saya pun memanggil pelayan untuk meminta bon dan lekas membayar. Setelah itu saya meninggalkan restoran dan lanjut ke Pantai Senggigi yang letaknya tidak jauh dari restoran.
sumber