Polaris, rover penjelajah Bulan. |
Astronesia-Proyek penelitian antariksa oleh pihak swasta nampaknya semakin menjamur. Setelah SpaceX sukses menjadi kurir angkasa swasta pertama, kali ini giliran Astrobotic yang akan mengirim rover ke Bulan.
Polaris, nama rover tersebut, akan melakukan penjelajahan di bulan untuk menemukan keberadaan air di Bulan. Polaris akan mengebor permukaan bulan untuk mencari air tersebut. Polaris direncanakan akan meluncur pada 2015 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Saat ini Polaris masih dalam tahap pengembangan akhir khususnya dalam hal software.
Polaris dibangun dengan tinggi 1,6 meter, lebar 2,1 meter, panjang 2,6 meter dan berat 150 Kg. Polaris, menurut informasi The Register (8/10), mampu membawa sejumlah instrumen dengan berat maksimal 70 Kg. Polaris dilengkapi tiga solarcell yang mampu menghasilkan 250 Watt.
Polaris mampu berjalan sedikit lebih cepat dari rover penjelajah lain, Curiosity. Polaris mampu berjalan secepat 30 cm perdetik sedangkan curiosity hanya mampu berjalan 3 cm perdetik.
Selain mencari keberadaan air, misi Polaris lainnya adalah berkompetisi memenangkan Google Lunar X Prize. Acara tersebut menawarkan hadiah total USD 30 juta (senilai Rp 287,6 miliar). Pemenang pertama mendapatkan USD 20 juta (senilai Rp 191,7 miliar).
Polaris, nama rover tersebut, akan melakukan penjelajahan di bulan untuk menemukan keberadaan air di Bulan. Polaris akan mengebor permukaan bulan untuk mencari air tersebut. Polaris direncanakan akan meluncur pada 2015 menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX. Saat ini Polaris masih dalam tahap pengembangan akhir khususnya dalam hal software.
Polaris dibangun dengan tinggi 1,6 meter, lebar 2,1 meter, panjang 2,6 meter dan berat 150 Kg. Polaris, menurut informasi The Register (8/10), mampu membawa sejumlah instrumen dengan berat maksimal 70 Kg. Polaris dilengkapi tiga solarcell yang mampu menghasilkan 250 Watt.
Polaris mampu berjalan sedikit lebih cepat dari rover penjelajah lain, Curiosity. Polaris mampu berjalan secepat 30 cm perdetik sedangkan curiosity hanya mampu berjalan 3 cm perdetik.
Selain mencari keberadaan air, misi Polaris lainnya adalah berkompetisi memenangkan Google Lunar X Prize. Acara tersebut menawarkan hadiah total USD 30 juta (senilai Rp 287,6 miliar). Pemenang pertama mendapatkan USD 20 juta (senilai Rp 191,7 miliar).
Astrobotic sendiri merupakan sebuah pengembang kendaraan antariksa swasta. Astrobotic merupakan hasil pengembangan dari divisi robotik di Universitas Carnegie Mellon, Pittsburgh, dengan pendanaan dari mitra komersial.
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !