GuidePedia

2
penggolongan darah yang kita kenal itu ada 2, yaitu ABO dan Rhesus (Rh)
Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-.

Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+

nah..pernah denger gol O (+) ato gol. AB(-)?

itu maksudnya orang gol darah O dengan rhesus positif, dan orang gol darah AB dengn rhesus negatif.

orang Indonesia yang termasuk ras Asia, kebanyakan dengan rhesus positif. Di seluruh dunia ini, hanya sedikit orang yang memiliki rhesus negatif, sehingga bila memerlukan donor darah agak sulit. Rhesus negatif umumnya dijumpai pada orang-orang yang mempunyai garis keturunan Kaukasian (berkulit putih).

Masalah akan timbul bila Anda memiliki rhesus negatif kemudian menikah dengan pria yang memiliki rhesus positif. Ketidak samaan ini bisa jadi cikal bakal ketidakcocokan rhesus yang sangat berbahaya bagi bayi. Kehadiran janin di tubuh ibu merupakan benda asing, apalagi jika rhesuf janin tidak sama dengan rhesus ibu. Secara alamiah tubuh bereaksi dengan merangsang sel darah merah berupa zat antibodi/antirhesus untuk melindungi tubuh ibu sekaligus melawan ‘benda sing’ tersebut (janin). Inilah yang menimbulkan anti rhesus (penghancuran sel arah merah) atau hemolitik. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian janin dlam rahim, atau jika lahir menderita hati yang bengkak, anemia, kuning (jaundice), dan gagal jantung.

quetion: wnta Rh (-) menikah dg lk2 Rh (+) akan membahayakan janin. kalo sebaliknya???

answer: TIDAK. karena akan membahayakan janin JIKA rhesus anak BERBEDA dg ibu. sedangkan jika wnt rh (+) menikah dg Lk2

rh (-) maka semua anaknya Rh (+), krn sma seperti ibu jadinya tidak masalh. cm itu KALO Rh positif dengan gen (++) klo rh positif (+-) ada kemungkinan anaknya negatif.he

simak penjelasan berikut:
Sebenarnya seseorang rhesus positif maksudnya dia mempunyai gen + yang dominan atau - yang resesif.
karena ada beberapa varian rhesus positif, yaitu ++, +-. Sedangkan bila rhesus negatif, gennya yaitu --.
Saat ++ dan ++ menikah, anaknya semuanya rhesus positif, dengan varian ++ semuanya.
Saat +- dan ++ menikah, semua anaknya rhesus positif, dengan varian 50% (kemungkinan) ++ dan 50% +-.
Saat +- dan +- menikah, anaknya ada yang rhesus positif dan negatif. Dengan perbandingan varian : 25% ++, 50% +- dan 25% -- (rhesus negatif).
Saat ++ dan -- menikah, semua anaknya rhesus positif dengan varian +-. yang artinya anak tersebut mempunyai rhesus positif.

Bahaya di Kehamilan Kedua.
Perbedaan rhesus antara ibu dan janin tak terlalu berbahaya pada kehamilan pertama.
Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kehamilan pertama.
Sebab, kemungkinan terbentuknya zat antirhesus atau antibodi pada kelahiran pertama sangat kecil.

Kalaupun sampai terbentuk, jumlahnya tidak banyak, sehingga bayi pertama dapat lahir sehat.

Pembentukan zat antirhesus baru benar-benar dimulai pada saat proses persalinan (atau keguguran) kehamilan pertama. Saat plasenta lepas, pembuluh-pembuluh darah yang menghubungkan dinding rahim dengan plasenta juga putus. Akibatnya, sel-sel darah merah bayi dapat masuk ke dalam jumlah yang lebih besar. Selanjutnya, 48-72 jam setelah persalinan atau keguguran, tubuh ibu dirangsang lagi untk memproduksi zat antibodi/antirhesus lebih banyak lagi.

Kelak saat ibu mengandung lagi, zat antibodi/antirhesus di tubuh ibu akan menembus plasenta dan menyerang sel darah merah janin.

Produksi antibodi ini sama seperti produksi antibodi pada umumnya bila ada zat asing masuk dalam tubuh. Sekali ada makhluk asing yang sudah dikenali, maka antibodi akan melindungi ibu agar bila zat asing itu muncul kembali, tubuh ibu dapat menyerang dan menghancurkannya. Proses ini terjadi demi keselamatan ibu sendiri. Namun, kadar antibodi atau antirhesus pada setiap ibu tidak sama. Ada yang rendah, ad ayang tinggi. Yang gawat, bila antibody kadarnya tinggi. Dalam kondisi ini, janin harus dipantau dengan alat ultrasonografi. Dokter akan memanatu masalah pad apernapasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayi akibat rendahnya sel darah merah. Kadang-kadang lalu diputuskan persalinan lebih dini, sejauh usia janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan di luar rahim.

Yang harus dilakukan:

1. Periksa kesehatan sebelummenikah. anjuran "klasik" ini sangat berguna untuk kasus-kasus penyait genetik seperti ini. namun bila sebelum menikah And adan pasangan tidak melakukan pemeriksaan kesehatan darah, termasuk rhesus, lakukan segera saat hamil.

2. Bila rhesus darah Anda beda dengan suami, dokter bisa memberikan tindakan pencegahan terbentuknya zat antirheus dengan obat anti-Rhogama globulin (RhoGAM) atau Rh Immunuglobulin. RhoGAM disuntikkan pad ausia kehamilan 28 minggu dan saat persalinan.

3. Bila ibu mempunyai rheusu negatif, atau ketidakcocokan golongan daran antara janin dan ibu baru diketahui usia peraslinan, suntikan RhoGAM untuk ibu sebaiknya diberikan dalam waktu maksimal 72 jam setelah persalinan. rhoGAM efektif hanya berlangsung 12 minggu, sehingga setelah lewat masa tersebut Anda harus mendapat suntikan kembali agar kehamilan berikutnya tidak bermasalah.

semoga bermanfaat.. :)

Post a Comment Blogger

  1. artikelnya bagus bgt. Aku copas blh ya?

    ReplyDelete
  2. Ambil bung..ambil..ini intenet, and internet should be FREE ! By all means !

    ReplyDelete

Beli yuk ?

 
Top