GuidePedia

0


Berdasakan hasil survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), belum ada yang mampu menyaingi elektabilitas Basuki Tjahja Purnama. Karena sampai saat ini, tingkat keterpilihan bakal Cagub DKI Jakarta incumbent tersebut masih yang tertinggi. 

Kendati begitu, Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta, M. Taufik, tidak percaya. Karena menurutnya Ahok tidak sekuat seperti disampaikan sejumlah lembaga survei.

Dia menjelaskan selama ini publik mempersepsikan Ahok sangat berprestasi. Padahal kebijakan-kebijakan populer, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP), merupakan program Jokowi saat menjadi Gubernur sebelum menjabat Presiden.

Selain itu, angka kemiskinan Jakarta juga mengalami peningkatakan berdasarkan data BPS. Bahkan Jakarta menjadi Provinsi dengan serapan anggaran terendah se-Indonesia.

"Posisi Ahok enggak terlalu hebat kalau saya perhatikan. Orang enggak paham, jangan cerita program Ahok hebat. KJP bukan program Ahok. Itu program Jokowi. Ahok belum pernah dipilih sebagai calon Gubernur," tegas Taufik di kantor SMRC, Jakarta, Kamis, (21/7).

Taufik juga terkejut, melihat elektabilitas Sjafrie Sjamsoeddin yang sudah mencapai 7 persen berdasarkan survei SMRC. Padahal baru beberapa minggu ini salah satu bacagub Gerindra tersebut menyatakan siap merebut kursi DKI 1. 

"Ahok dibilang baik kinerjanya karena media yang dorong-dorong. Padahal enggak. Ayo semua rakyat Jakarta lihat faktanya. Mengukur Jakarta lihat serapan APBD, di bawah 40 persen, ekonomi enggak gerak," kata Taufik.

"Ahok, makanya jangan GR dulu. Betapa gampang naikkan dan nurunin elektabilitasnya," imbuhnya.

Taufik juga berpandangan, Ahok jika tetap maju pada Pilkada 2017, akan tetap kalah kendati unggul di banyak survei. Rakyat pada akhirnya menurut Taufik, akan sadar dan tidak akan memilih pemimpin yang menzolimi rakyat.

"Ahok kalaupun maju, dia akan kalah. Dia tak beradab, enggak ngurusin rakyat miskin," tandasnya.


Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top