Wisbenbae.blogspot.com - "Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian; bersakit-sakit dulu, bersenang-senang kemudian", Mungkin peribahasa itu cocok untuk menggambarkan bagaimana kehidupan pedagang warung Tegal di perantauan. Kebanyakan, mereka hidup apa adanya. Tempat usaha disewa sekaligus juga dijadikan hunian. Apalagi kebanyakan warteg-warteg seperti di Kota Jakarta buka hingga 24 jam.
Seolah tak percaya ketika menyambangi kampung warteg di Desa Sidakaton, Kelurahan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Jejeran rumah mewah mirip komplek perumahan elite di Jakarta itu begitu mengundang decak kagum. Mayoritas rumah-rumah itu dimiliki oleh para pedagang warteg. "Hampir 50 persen di kampung ini usaha Warteg," ujar Kepala Desa Sidakaton, Haji Untung saat berbincang dengan merdeka.com di kediamannya beberapa waktu lalu.
Memang, hampir semua penduduk di Desa Sidakaton sebagian penghuninya berprofesi sebagai pedagang warteg. Tak terkecuali dengan Haji Untung yang kini menjabat Kepala Desa di Kampung Warteg Sidakaton. Lelaki berbadan tambun itu juga merupakan pedagang warteg. Dia hingga kini masih memiliki usaha Warung Tegal di Jembatan Dua, Jakarta Utara. Usaha itu pun kini diteruskan oleh anaknya. "Alhamdulillah saya masih punya," ujar Haji Untung.
Jejeran rumah mewah berharga miliaran itu memang menjadi bukti jika penduduk asli Desa Sidakaton memang sukses di perantauan. Menurut Haji Untung, pembangunan rumah-rumah mewah di desanya itu memang menjadi motivasi bagi warganya yang lain. Apalagi dengan pembangunan para pedagang warteg itu juga membawa manfaat bagi tempat kelahirannya. "Mereka juga menjadi salah satu penyumbang pajak terbesar," ujarnya. Menurut Haji Untung, para pedagang warteg asal Desa Sidakaton merupakan taat pajak.
Meski banyak menilai sinis soal perilaku pedagang warteg di perantauan karena justru membangun desanya, namun tidak bagi penduduk desa Sidakaton. Menurut Haji Untung, selain memberikan kontribusi pajak dari pembangunan desa, pedagang-pedagang warteg ini juga ringan tangan terhadap para tetangganya. Bahkan setiap setahun sekali saban Lebaran Anak Yatim, warga kurang mampu di Desa Sidakaton juga mendapatkan berkah dari pedagang warteg.
Saban tahun mereka rutin memberikan amal untuk tetangga di desanya yang kurang mampu. Bukan hanya suka beramal, untuk pembangunan jalan dan segala bentuk pembangunan desa, pedagang warteg ini juga memiliki sumbangsih besar. Mereka juga memberikan sumbangan untuk pembangunan tempat kelahiran mereka. "Setahun sekali biasanya sering diadakan acara amal ketika Lebaran Anak Yatim," ujar Haji Untung.
Hal senada juga dikatakan Dastoro, salah seorang pedagang warteg juga menjadi pengurus di Koperasi Warung Tegal. Menurut dia, keberadaan rumah-rumah mewah di kampung warteg Sidakaton sejatinya memang membawa hal positif bagi desanya. Apalagi menurut dia, sumbangsih terhadap pajak bagi Desa Sidakaton juga diperoleh dari para pedagang-pedagang warteg.
Alasan lain kenapa banyak pedagang warteg membangun rumah di kampung dibanding dengan di tempat dia usaha itu terjadi lantaran harga rumah di kota jauh lebih mahal. Jadi menurut Dastoro, pada akhirnya pedagang-pedagang warteg itu justru membangun rumah di kampung halamannya. Apalagi, tanah dimiliki pedagang warteg itu juga luas. Namun demikian pergeseran membangun di desa juga sudah berubah saat ini. Banyak juga kata dia pedagang warteg yang membeli rumah di kota tempa mereka berusaha.
"Kalau sekarang sudah banyak orang-orang warteg yang punya rumah di Jakarta," ujar Dastoro.
Simak video liputan mewahnya kampung warteg berikut.
Di hari peringatan kemerdekaan RI tahun ini, Kabanjahe, ibu kota Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara, terpantau ramai dan macet total. ...Read more »
Hanoi - Wisbenbae.blogspot.com Baru diluncurkan akhir tahun 2011 lalu, maskapai Vietjet langsung menyita perhatian karena pramugarinya yang berbi...Read more »
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wisbenbae.blogspot.com Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menyebutkan pelaporan surat pemberitahuan (...Read more »
Pagi ini saya mulai dengan baik-baik saja. Belanja ke tukang sayur, rupanya cabe masih mahal. Ah, gapapa. Beli ayam, ya naik sedikit. Ah, ...Read more »
Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud akan datang ke Indonesia bersama 1.500-an anggota rombongan. Rencananya, Hotel Raffles...Read more »
Manajemen Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Makassar memperingati Hari Pelanggan Nasional 2016 dengan mengge...Read more »
Post a Comment Blogger Facebook
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.