Penelitian telah menemukan bahwa kedua bagian otak musisi lebih baik dalam berkomunikasi dengan satu sama lain dibanding non-musisi.
Otak pemain keyboard tampaknya merespon lebih simetris dibandingkan musisi yang memainkan instrumen string. Ini karena bermain keyboard membutuhkan penggunaan lebih simetris dari tangan. (Nick White/The Image Bank/Getty)
Musik bisa menjadi pengalaman transformatif, terutama untuk otak Anda. Otak musisi merespon lebih simetris dengan musik yang mereka dengarkan. Besar kecilnya efek tersebut juga tergantung pada instrumen yang mereka mainkan.
Orang-orang yang belajar bermain alat musik dapat mengharapkan otak mereka untuk mengubah struktur dan fungsinya. Ketika orang diajarkan untuk memainkan karya musik piano, misalnya, bagian dari otak yang mewakili gerakan jari mereka akan lebih besar.
Musisi yang juga lebih baik dalam mengidentifikasi nada dan logat bicara. Studi pencitraan otak menunjukkan bahwa ini dikarenakan otak mereka merespon lebih cepat dan kuat terhadap suara.
Penelitian lain telah menemukan bahwa corpus callosum—strip jaringan yang menghubungkan otak kiri dan kanan—juga lebih besar pada musisi. Bisa jadi ini berarti bahwa kedua bagian otak musisi lebih baik dalam berkomunikasi dengan satu sama lain dibandingkan dengan non-musisi.
Untuk memastikannya, Iballa Burunat dari University of Jyväskylä di Finlandia dan rekan-rekannya menggunakan pemindai fMRI untuk melihat otak dari 18 musisi dan 18 orang lain yang tak bermain musik secara profesional. Musisi professional—yang seluruhnya memiliki gelar di bidang musik—termasuk pemain cello, pemain biola, pemain keyboard, pemain fagot serta pemain trombon.
Saat dilakukan pemindaian, seluruh partisipan diperdengarkan tiga karya musik berbeda: progressif rock, musik tango Argentina dan stravinsky. Burunat merekam bagaimana otak mereka merespon musik dan menggunakan perangkat lunak untuk membandingkan aktivitas belahan kanan dan kiri dari masing-masing otak partisipan.
Bagian dari corpus callosum yang menghubungkan dua belahan otak memang lebih besar pada otak musisi. Tim juga menemukan bahwa otak musisi tampaknya lebih simetris ketika mereka mendengarkan musik—aktivitas di belahan otak kanan dan kiri jauh lebih cocok daripada non-musisi.
Otak pemain keyboard tampaknya merespon lebih simetris dibandingkan musisi yang memainkan instrumen string. Burunat berpikir bahwa ini adalah karena bermain keyboard membutuhkan penggunaan lebih simetris dari tangan Anda.
"Pemain Keyboard memiliki lebih banyak menggunakan cermin dari kedua tangan dan jari ketika bermain," kata Burunat.
"Meskipun bermain instrumen string juga memerlukan keterampilan motorik halus dan koordinasi tangan, itu memaksa sinkronisasi ketat antara gerakan jari tangan kanan dan kiri," tambahnya.
Tim berpikir dua bagian otak musisi mungkin lebih baik berkomunikasi daripada non-musisi. Tapi mereka tidak tahu apakah peningkatan hubungan ini akan memberikan musisi kemudahan ketika ada keterampilan lain yang melibatkan menggunakan dua tangan, seperti mengetik. Atau bahkan apakah orang lain yang menggunakan kedua tangan hampir sama akan menunjukkan pola otak yang sama.
(Lutfi Fauziah/Sumber: New Scientist)
Post a Comment Blogger Facebook