Sekelompok ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi gen yang dapat menonaktifkan HIV-1. Penemuan ini menunjukkan strategi baru untuk melawan virus penyebab AIDS.
Sekelompok ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi gen yang dapat menonaktifkan HIV-1. Penemuan ini menunjukkan strategi baru yang menjanjikan untuk melawan virus penyebab AIDS tersebut.
Dalam dua studi mereka, para ilmuwan menemukan bahwa protein membran sel inang yang disebut SERINC5 dan SERINC3 sangat mengurangi virulensi dari HIV-1 dengan menghalangi kemampuan virus untuk menginfeksi sel baru.
“Sungguh mengagumkan besarnya efek protein ini terhadap infektivitas. Protein SERINC mengurangi infektivitas virion HIV-1 lebih dari 100 kali lipat,” ujar Prof. Jeremy Luban dari Univedrsity of Massachusetts Medical School.
Mengacaukan mekanisme ini dapat menjadi strategi ampuh untuk mengobati HIV dan virus sejenis yang mengekspresikan protein Nef.
Kedua studi tersebut menggunakan metodologi yang sangat berbeda, namun saling melengkapi. Keduanya mengungkap interaksi kompleks antara protein Nef HIV-1 dan protein membran permukaan sel SERINC5 dan SERINC3, dimana keduanya dinyatakan dalam sel T sistem kekebalan tubuh.
Para ilmuwan menampilkan pengurutan paralel pada 31 jalur sel manusia yang berbeda dalam hal besar ketergantungan pada Nef untuk replikasi HIV-1.
Mereka juga mendekati masalah biokimia. Dengan melakukan analisis proteomika virion yang dimurnikan, mereka mampu mengidentifikasi protein sel inang yang diatur oleh Nef.
"Telah diketahui selama lebih dari 20 tahun bahwa Nef diperlukan untuk membuat HIV-1, sang virus mematikan tersebut. Studi baru kami akhirnya dapat memberikan kita kilasan penting bagaimana Nef mungkin melakukan hal ini, "kata Prof. Luban.
HIV-1 hanya terdiri dari sembilan gen. Untuk mereplikasi genom, virus membutuhkan sel inang. Setelah virus menginfeksi sebuah sel, ia akan mengambil alih proses seluler tertentu sehingga ia bisa mereplikasi dirinya.
Pada akhirnya, sel inang yang terinfeksi memproduksi virion baru yang membawa genom HIV-1. Virion ini kemudian akan mencari sel baru untuk diinfeksi, melanjutkan siklus infeksi.
Nef, satu dari sembilan protein utama HIV, menginduksi sejumlah perubahan dalam sel inang yang meningkatkan kemampuan virus untuk menginfeksi sel-sel baru.
Salah satu tugas Nef yaitu menyerap SERINC3 dan SERINC 5, sehingga protein seluler tak dapat mencapai permukaan sel dan tak dapat bergabung dengan virion yang baru terbentuk.
Dengan tidak adanya Nef, virion akan bergabung dengan protein SERINC3 dan SERINC5 ke dalam selubung viral ketika mereka meninggalkan sel inang, membuat mereka tidak dapat menginfeksi target sel baru.
“Virion ini dapat menempelkan dirinya pada target sel inang, akan tetapi genom HIV-1 tidak dapat melewati selubung viral ketika ada SERINC3 dan SERINC5. Entah bagaimana, protein ini dapat menghalangi pelepasan genom virus, yang intinya mencegah penyebaran virus,” jelas Prof Gottlinger.
Para ilmuwan mengatakan bahwa efek anti-retroviral dari SERINC tampaknya menjangkau semua retrovirus dan mungkin berubah menjadi universal.
(Lutfi Fauziah/Sumber: Sci-news)
Post a Comment Blogger Facebook