Saat pertama kali datang ke Gloucester, Inggris tidak ada yang menyangka jika Imam Hassan berhasil menjembatani kesalahpahaman masyarakat tentang Islam. Imam Hassan hanya memerlukan waktu tiga bulan untuk usaha besarnya itu.
“Saya mempelajari Islam selama 10 tahun terakhir dan saat lulus dari universitas, saya mencari pekerjaan. Kemudian saya mengetahui ada lowongan menjadi imam di salah satu masjid E-Noor di Hull,” ucap Imam Hassan seperti dilansir OnIslam , Rabu 2 Juli 2014.
Sadar jika muslim bukan mayoritas, imam yang berasal dari Leicester ini berupaya menggandeng sejumlah organisasi publik dan masyarakat umum untuk memberikan pelatihan mengenai banyak hal tentang Islam. Mulai dari tata krama memasuki rumah umat Islam, memperlakukan pasien muslim di rumah sakit, dan cara menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga.
“Kerjasama mengenalkan Islam saat ini telah diperluas hingga menggandeng Kepolisian Humberside dan NHS. Mulai dari memberikan pemahaman dasar mengenai jilbab, penutup kepala yang dikenakan oleh beberapa perempuan muslim hingga pemahaman lain mengenai Islam,” ucapnya.
Menariknya untuk mensyiarkan Islam, Imam Hassan mengadaptasi kemajuan teknologi. Mengaku tidak suka membuang-buang kertas karena tidak baik untuk lingkungan, ia lebih memilih menggunakan iPad.
“Mungkin saya satu-satunya imam di Inggris yang menggunakan iPad untuk membaca khotbah dan membuat daftar panjang mengenai buku bacaan. Saya ingin memiliki pemikiran yang maju untuk memajukan agama yang saya yakini,” ucapnya lagi.
Pernah suatu ketika saat ia sedang menyampaikan khotbah, seorang jamaah terkejut dengan iPad yang digunakan Imam Hassan. Penggunaan iPad disebut oleh Imam Hassan memudahkannya mensyiarkan Islam dengan cakupan yang lebih luas.
Hingga kini sekitar 2,7 juta penduduk Inggris diketahui sebagai penganut agama Islam.
Post a Comment Blogger Facebook