GuidePedia


Ariana Desti Kristiana (24) warga Jalan Kirai, Cipete , merupakan alumni salah satu perguruan tinggi negeri di Jakarta. Wanita ini mencari ibunya, Dewi Wijaya Sianturi (46) yang sudah 2 minggu tidak pulang ke rumah.

Ternyata, setelah dicek ke Sudin Sosial Jakarta Selatan, sang ibu rupanya berada di Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Cipayung, karena terjaring razia penertiban Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jalan Fatmawati pada 13 Februari 2014 lalu.

Aria mengaku kepada petugas Sudinsos 27 Februari 2014 bahwa ia sudah menasihati ibunya agar di rumah saja. Segala kebutuhannya sudah dia tanggung. Tapi ia mengaku ibunya bandel dan juga tidak tahu kalau ibunya mengemis.

Aria yang merupakan sarjana pendidikan Bahasa Arab ini dalam kesehariannya mengajar di salah satu bimbel di kawasan Fatmawati dan juga mengajar privat. Namun karena kesibukan, dirinya mengaku kurang memperhatikan kegiatan sehari-hari ibunya.

Saat ditanya oleh Kasie Yanrensos Sudin Sosial Jaksel, Miftahul Huda "Kamu kan sarjana pendidikan. Apa tidak malu ibumu minta-minta di pinggir jalan?" Aria mengaku malu karena punya ibu seorang pengemis.

Aria mengaku mempunyai 2 orang adik bernama Friday Veronica Florencia (21), mahasiswi Jurusan Kimia UNJ dan Netty (16) yang masih duduk di bangku SMA. Sementara orangtuanya telah berpisah sejak lama, ayahnya yang bernama Riansyah (50) saat ini berada di Sumatera Utara dan sudah menikah lagi.

entah IGO ini korban atau tersangka:


Aria Desti Kristiana, sangat malu menemukan ibunya mengemis



Friday Veronica Florencia, adik Aria

Saat ini Aria lah yang menjadi tulang punggung keluarga, karena telah memiliki pekerjaan. "Sebelum dia lulus kuliah, ibunya yang bekerja, tapi si anak mengaku tidak tahu pekerjaan ibunya," jelas Miftahul.

Atas kejadian ini, Aria berjanji untuk menasihati ibunya agar tidak mengemis lagi. Kalau ternyata dia masih mengemis lagi nanti dia tidak akan mengurus untuk kebebasan sang ibu dari panti,

Miftahu mengatakanl, kasus seperti ini banyak ditemukan Sudin Sosial. Dimana sang anak mengaku tidak mengetahui persis apa yang dilakukan oleh anggota keluarganya sendiri, bahkan ibunya sendiri. Ia sangat heran pada kasus ini, karena pendidikan si anak cukup tinggi.

"Ini bisa juga modus, bisa juga anaknya mengerti tetapi ketika terkena masalah agar bisa dibebaskan mengaku tidak tahu. Yang mengherankan pendidikan anak-anaknya sangat diperhatikan dan bagus," kata Miftahul.

Pengemis merupakan masalah akut di Jakarta. Banyak orang yang menyatakan bahwa mereka kerap menemukan pengemis yang ternyata kaya raya serta menenteng gadget terbaru ketika tidak sedang mengemis.

salah satu bukti:


Ratusan pengemis berkumpul saat Imlek di halaman Wihara Dharma Bhakti, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat untuk mengantri angpao. Salah seorang pengemis tampak tengah menelepon menggunakan ponsel.

Benar-benar keterlaluan dan asli ane kesal banget ama beginian. Udah kalau minta-minta suka maksa, kalau nggak dikasih malah maki-maki.



Dapatkan Wisbenbae versi Android,GRATIS di SINI !

Lihat yg lebih 'seru' di sini !

Beli yuk ?

 
Top