Cycle chic atau bicycle chic berarti bersepeda dengan pakaian modis sehari-hari. Konsep busana yang dikembangkan dalam budaya populer memasukkan sepeda dan aksesorisnya sebagai padanan busana. Frasa cycle chic diciptakan pada tahun 2007 oleh Mikael Colville-Andersen, yang mulai mempublikasikan blog Copenhagen Cycle Chic di tahun yang sama.
Cycle chic adalah ungkapan modern untuk menggambarkan sesuatu yang sudah ada sejak penemuan sepeda di tahun 1880-an -- masyarakat umum memakai sepeda. Bersepeda begitu fashionable dari akhir 1880-an hingga 1940-an.
Pada tahun 1995, majalah musik dan hiburan Quincy Jones, Vibe, mengkategorikan merek-merek seperti Dolce & Gabbana, DKNY dan FILA, yang "menyisipkan" sepeda dalam desain-desainnya, sebagai cycle chic. Mereka menyatakan akan lebih memerhatikan desain yang cocok bagi para bicycle messenger.
Ketika Mikael Colville-Andersen menciptakan frase CyCle Chic, sepeda sudah mulai lenyap dari opini publik, sebagai pilihan transportasi. Foto pertama diambil Mikael Colville-Andersen pada tahun 2006, yang tampil di laman blog Copenhagen Cycle Chic, dan memunculkan tren global yang disebut "The Photo That Launched a Million Bicycles". Booming sepeda sebagai alat transportasi dan gaya busana yang terjadi saat ini, berakar dari foto tersebut. Smarter Planet dari IBM telah mendokumentasikan kelahiran dan pertumbuhan tren Cycle Chic, dari asal-usulnya di Copenhagen hingga tahun 2012.
Spoilerfor cycle chic di Denmark:
Saat ini, cycle chic diasosiasikan dengan frase orang Amerika: "utility cycling", orang bersepeda untuk pergaulan, bukan hanya untuk berolahraga. Hal ini terutama terkait dengan pemakaian busana sehari-hari dengan penekanan untuk tampil gaya. Cycle chic menonjol terutama di kota-kota dengan banyak sepeda komuter, seperti Amsterdam dan Copenhagen. Namun jumlah blog cycle chic di seluruh dunia menunjukkan bahwa faktor pemikatnya adalah: global in nature.
Cycle chic adalah ungkapan modern untuk menggambarkan sesuatu yang sudah ada sejak penemuan sepeda di tahun 1880-an -- masyarakat umum memakai sepeda. Bersepeda begitu fashionable dari akhir 1880-an hingga 1940-an.
Pada akhir abad ke-19, cycle chic bermain polo dengan sepeda, menggunakan raket tenis bergagang panjang dan bola karet. Pakaian wanita (seperti korset dan rok) tidak praktis untuk bersepeda, dan karenanya dibutuhkan busana yang rasional. Rok dengan belahan, pof dan celana tanggung dipilih para perempuan modis untuk bersepeda menyelesaikan masalah tersebut. Di era kekinian, pada tahun 1980bicycle messengers menjadi pemandangan umum di jalan-jalan utama kota, dan mereka menggabungkan street fashion dengan busana bersepeda, yang lalu dipandang sebagai pernyataan fashion alternatif: "Street Smart". --(Majalah SPIN: 65. Oktober 1989.)--
Pada tahun 1995, majalah musik dan hiburan Quincy Jones, Vibe, mengkategorikan merek-merek seperti Dolce & Gabbana, DKNY dan FILA, yang "menyisipkan" sepeda dalam desain-desainnya, sebagai cycle chic. Mereka menyatakan akan lebih memerhatikan desain yang cocok bagi para bicycle messenger.
Ketika Mikael Colville-Andersen menciptakan frase CyCle Chic, sepeda sudah mulai lenyap dari opini publik, sebagai pilihan transportasi. Foto pertama diambil Mikael Colville-Andersen pada tahun 2006, yang tampil di laman blog Copenhagen Cycle Chic, dan memunculkan tren global yang disebut "The Photo That Launched a Million Bicycles". Booming sepeda sebagai alat transportasi dan gaya busana yang terjadi saat ini, berakar dari foto tersebut. Smarter Planet dari IBM telah mendokumentasikan kelahiran dan pertumbuhan tren Cycle Chic, dari asal-usulnya di Copenhagen hingga tahun 2012.
Spoilerfor cycle chic di Denmark:
Saat ini, cycle chic diasosiasikan dengan frase orang Amerika: "utility cycling", orang bersepeda untuk pergaulan, bukan hanya untuk berolahraga. Hal ini terutama terkait dengan pemakaian busana sehari-hari dengan penekanan untuk tampil gaya. Cycle chic menonjol terutama di kota-kota dengan banyak sepeda komuter, seperti Amsterdam dan Copenhagen. Namun jumlah blog cycle chic di seluruh dunia menunjukkan bahwa faktor pemikatnya adalah: global in nature.
Sumber