Intro
Biasanya Nendoroid mengadopsi karakter dari anime yang sedang populer, namun ada juga Nendoroid yang mengadopsi karakter yang bukan dari anime seperti band Linkin Park dan karakter dari komik asal AS Ironman.
Hampir semua bagian tubuh pada Nendoroid bisa dibongkar pasang dan dikombinasikan dengan Nendoroid lain. Inilah yang menjadi kelebihan dari mainan yang dibuat oleh perusahaan mainan asal negara Jepang yaitu Good Smile Company (GSC). Bahkan Nendoroid memiliki potensi sebagai objek fotografi yang sangat bagus.
GSC adalah perusahaan pembuat produk hobi seperti scaled figure, Nendoroid dan figma. Produk-produk GSC biasanya berdasarkan anime atau manga yang sedang populer di Jepang. Selain produk hobi, GSC juga mengembangkan produk seperti voice synthesizer software Vocaloid dan serial dojin soft danmaku / bullet hell game yang lebih dikenal dengan nama Touhou Project.
Nendoroid adalah mainan yang sedang populer saat ini. Ciri-cirinya adalah memiliki ukuran kepala yang lebih besar dibadingkan ukuran tubuhnya dan memiliki tinggi kurang lebih 10 cm. Hal tersebut memberikan kesan chibi (pendek) dan moe (imut) pada mainan asal Jepang itu. Terdapat banyak ekpresi pada setiap Nendoroid seperti diam, senyum, tertawa, malu dan lainnya.
Biasanya Nendoroid mengadopsi karakter dari anime yang sedang populer, namun ada juga Nendoroid yang mengadopsi karakter yang bukan dari anime seperti band Linkin Park dan karakter dari komik asal AS Ironman.
Hampir semua bagian tubuh pada Nendoroid bisa dibongkar pasang dan dikombinasikan dengan Nendoroid lain. Inilah yang menjadi kelebihan dari mainan yang dibuat oleh perusahaan mainan asal negara Jepang yaitu Good Smile Company (GSC). Bahkan Nendoroid memiliki potensi sebagai objek fotografi yang sangat bagus.
GSC adalah perusahaan pembuat produk hobi seperti scaled figure, Nendoroid dan figma. Produk-produk GSC biasanya berdasarkan anime atau manga yang sedang populer di Jepang. Selain produk hobi, GSC juga mengembangkan produk seperti voice synthesizer software Vocaloid dan serial dojin soft danmaku / bullet hell game yang lebih dikenal dengan nama Touhou Project.
Bagi orang awam, harga yang harus dibayar untuk memiliki mainan ini termasuk besar yaitu diatas USD 30 (tergantung jenis dan kelangkaan) karena mereka hanya melihat dari bentuk Nendoroid yang sangat kecil. Tetapi bagi para pecinta hobi mainan dan anime, harga tersebut sepadan dengan detail, kualitas dan kepuasan ketika memiliki Nendoroid.
Namun, Kotakers harus berhati-hati ketika membeli mainan ini. Ada dua model Nendoroid yang ada di pasaran yaitu yang orisinil dengan yang imitasi. Cara membedakan kedua Nendoroid tersebut akan kru KotGa bahas pada akhir artikel, jadi baca artikel ini sampai habis iya.
Saat asik mencari informasi mengenai Nendoroid, kru KotGa menemukan blog yang sangat eksis dalam membahas mainan lucu ini. Ketika membaca beberapa artikel, kru KotGa menemukan bahwa blog tersebut diurus oleh sebuah komunitas yang menamakan dirinya sebagai Nendonesia yaitu komunitas Nendoroid yang berada di Indonesia.
Yuk kita bahas lebih dalam mengenai Nendoroid dan komunitasnya.
Komunitas Nendoroid
Pada sesi wawancara bersama komunitas Nendoroid yang menyebut dirinya sebagai Nendonesia ini, kru KotGa sangat beruntung bisa mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban langsung dari pendiri komunitas tersebut yaitu Charlie Anthony. Walaupun baru kenal tetapi kesan pertama ketika kru KotGa berinteraksi dengan pria yang berdomisili di kota Surabaya ini adalah sangat ramah dan berwawasan luas. Berikut ini adalah hasil wawancara yang sangat menyenangkan itu.
Charlie Anthony dan Danny Choo
Saat baru mengenal Nendoroid, Charlie Anthony sangat kesulitan untuk mencari informasi mengenai hobinya tersebut. Saat itu media online yang menyediakan informasi mengenai Nendoroid masih didominasi oleh bahasa Jepang. Hal tersebut dirasa sangat menyulitkan orang-orang yang ingin mengetahui Nendoroid lebih dalam. Karena asalan tersebut, Charlie Anthony dan teman-temannya memutuskan untuk membuat blog yang membahas lebih dalam mengenai Nendoroid. Ide tersebut dikemukakan oleh Charlie Anthony pada thread komunitas Nendoroid di salah satu forum ternama di Indonesia.
Nendonesia dibentuk pada tahun 2010 oleh tiga orang pendiri yaitu Charlie Anthony sebagai admin utama Nendonesia.com sekaligus pengurus komunitas regional Surabaya, kemudian Slamet Riyanto dan Hartono Tanoto sebagai kontributor sekaligus pengurus komunitas regional Jakarta.
Blog yang hanya tersedia dalam bahasa Inggris ini berisi tentang informasi, foto, tips dan trik serta liputan kegiatan yang dilakukan bersama anggotaNendonesia. Tujuan awal dibentuknya blog ini adalah sebagai media berita Nendoroid yang bersifat global, oleh karena itu bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Inggris.
Selain melalui blog, komunitas ini juga aktif di beberapa media lain yaitu Facebook, Twitter, Flickr dan deviantArt. Komunitas Nendoroid ini tidak hanya bertemu di dunia maya, tetapi juga sering mengadakan gathering dengan para anggota komunitasnya di dunia nyata yaitu gathering regional Surabaya tahun 2010, kemudian gathering regional Jakarta tahun 2011. Nendonesia juga ikut serta dalam beberapa acara besar seperti AFA ID 2012 dan The 5th Toys Mania 2012 lalu.
Namun, Kotakers harus berhati-hati ketika membeli mainan ini. Ada dua model Nendoroid yang ada di pasaran yaitu yang orisinil dengan yang imitasi. Cara membedakan kedua Nendoroid tersebut akan kru KotGa bahas pada akhir artikel, jadi baca artikel ini sampai habis iya.
Saat asik mencari informasi mengenai Nendoroid, kru KotGa menemukan blog yang sangat eksis dalam membahas mainan lucu ini. Ketika membaca beberapa artikel, kru KotGa menemukan bahwa blog tersebut diurus oleh sebuah komunitas yang menamakan dirinya sebagai Nendonesia yaitu komunitas Nendoroid yang berada di Indonesia.
Yuk kita bahas lebih dalam mengenai Nendoroid dan komunitasnya.
Komunitas Nendoroid
Pada sesi wawancara bersama komunitas Nendoroid yang menyebut dirinya sebagai Nendonesia ini, kru KotGa sangat beruntung bisa mengajukan pertanyaan dan menerima jawaban langsung dari pendiri komunitas tersebut yaitu Charlie Anthony. Walaupun baru kenal tetapi kesan pertama ketika kru KotGa berinteraksi dengan pria yang berdomisili di kota Surabaya ini adalah sangat ramah dan berwawasan luas. Berikut ini adalah hasil wawancara yang sangat menyenangkan itu.
Charlie Anthony dan Danny Choo
Saat baru mengenal Nendoroid, Charlie Anthony sangat kesulitan untuk mencari informasi mengenai hobinya tersebut. Saat itu media online yang menyediakan informasi mengenai Nendoroid masih didominasi oleh bahasa Jepang. Hal tersebut dirasa sangat menyulitkan orang-orang yang ingin mengetahui Nendoroid lebih dalam. Karena asalan tersebut, Charlie Anthony dan teman-temannya memutuskan untuk membuat blog yang membahas lebih dalam mengenai Nendoroid. Ide tersebut dikemukakan oleh Charlie Anthony pada thread komunitas Nendoroid di salah satu forum ternama di Indonesia.
Nendonesia dibentuk pada tahun 2010 oleh tiga orang pendiri yaitu Charlie Anthony sebagai admin utama Nendonesia.com sekaligus pengurus komunitas regional Surabaya, kemudian Slamet Riyanto dan Hartono Tanoto sebagai kontributor sekaligus pengurus komunitas regional Jakarta.
Blog yang hanya tersedia dalam bahasa Inggris ini berisi tentang informasi, foto, tips dan trik serta liputan kegiatan yang dilakukan bersama anggotaNendonesia. Tujuan awal dibentuknya blog ini adalah sebagai media berita Nendoroid yang bersifat global, oleh karena itu bahasa utama yang digunakan adalah bahasa Inggris.
Selain melalui blog, komunitas ini juga aktif di beberapa media lain yaitu Facebook, Twitter, Flickr dan deviantArt. Komunitas Nendoroid ini tidak hanya bertemu di dunia maya, tetapi juga sering mengadakan gathering dengan para anggota komunitasnya di dunia nyata yaitu gathering regional Surabaya tahun 2010, kemudian gathering regional Jakarta tahun 2011. Nendonesia juga ikut serta dalam beberapa acara besar seperti AFA ID 2012 dan The 5th Toys Mania 2012 lalu.
Visi Nendonesia adalah menjadi one-stop blog yang menyediakan segala informasi tentang Nendoroid sekaligus menjadi wadah yang menyatukan seluruh fans dan kolektor Nendoroid di seluruh dunia. Sementara itu, misinya adalah menyusun dan berbagi informasi serta foto Nendoroid melalui berbagai media online.
Membuat dan mempertahankan komunitas tidak mudah karena ada suka dan duka yang pasti dihadapi oleh para pendiri dan anggotanya. Begitu pula yang dihadapi oleh komunitas Nendoroid ini. Salah satu sukanya adalah tidak ada anggota yang SARA karena semuanya menyatu sebagai sesama kolektor dan fans Nendoroid. Disamping itu, Charlie Anthony mengungkapkan bahwa kreatifitas dari para anggota sangat tinggi ketika memotret Nendoroid. Bahkan komunitas ini sudah membuat proyek album foto Nendoroid yang diprakarsai oleh Slamet Riyanto yaitu The Wandering Fay: Nendoroid Fan Photobook. Hebatnya lagi, album foto tersebut juga diminati oleh fans Nendoroid dari Jerman dan Taiwan. Kemudian komunitas ini juga pernah mengadakan kontes fotografi dengan objek Nendoroid.
The Wandering Fay: Nendoroid Fan Photobook
Walaupun seperti itu, Charlie Anthony menyayangkan mengenai minimnya dukungan dari pelaku bisnis yang terlibat dalam industri Nendoroid di Indonesia, karena sebagian besar dana yang dikeluarkan untuk kominitas ini berasal dari kantong para admin dan kontributor. Bahkan ketika membuat booth di acara AFA ID 2012, dana yang digunakan untuk menyewa berasal dari patungan dari anggota komunitas. Iroisnya, secara tidak langsung komunitas ini mempromosikan barang dagangan salah satu toko mainan yang juga ikut serta dalam acara itu. Tetapi menurut kru KotGa, antusiasme komunitas seperti inilah yang membuat mereka tetap solid dan kompak.
Namun, duka tersebut hilang setelah Aki Takanori, Presiden dari GSC mengunjungi booth mereka. Charlie Anthony juga mengatakan bahwa tim GSC mengaku sangat terkejut, ternyata ada komunitas kolektor Nendoroid yang sangat solid di Indonesia. Di akhir acara AFA ID 2012 juga ada wakil dari GSC dan salah satu distributor resmi mereka di Indonesia yang membicarakan kerjasama dengan Nendonesia. Harapan Charlie Anthony adalah agar GSC bisa memberikan dukungan konkret kepada Nendronesia sehingga bisa terus berkembang menjadi komunitas Nendoroid nomor satu di dunia. Menurut kru KotGa, harapan Charlie Anthony bisa terwujud karena kerja keras pasti akan membuahkan hasil. Ada pribahasa yang mengatakan "Berenang ke hulu, berakit ke tepian" yang artinya "Bersakit dahulu, lalu senang kemudian".
Presiden GSC - Aki Takanori
Kutipan dari Charlie Anthony mengenai Nendoroid:
"Nendoroid bukanlah mainan untuk anak kecil, melainkan sejenis barang koleksi yang cocok untuk anak-anak, remaja maupun orang dewasa".
Itulah wawancara yang berhasil kru KotGa lakukan bersama salah satu anggota sekaligus pendiri Nendonesia. Yuk ikutan gabung dalam komunitas yang menyenangkan ini!
"Nendoroid bukanlah mainan untuk anak kecil, melainkan sejenis barang koleksi yang cocok untuk anak-anak, remaja maupun orang dewasa".
Itulah wawancara yang berhasil kru KotGa lakukan bersama salah satu anggota sekaligus pendiri Nendonesia. Yuk ikutan gabung dalam komunitas yang menyenangkan ini!
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !
Follow @wisbenbae