GuidePedia




Pasukan ini milik Mangkunegara II.. Dan ya, topik kita malam ini adalah LEGIUN MANGKUNEGARAN!!!  Tanpa basa-basi lagi, mari kita mulai kulasan malam ini..

Legiun Mangkunegaran merupakan legiun yang awalnya terdiri dari pasukan Pangeran Sambernyowo pada tahun 1744an yg melawan VOC.. Waktu itu, pekerjaan tempur utama mereka adalah raid gerilya di Salatiga saat pemberontakan Bangsa Tionghoa di Salatiga pada tahun 1744.. Pada awalnya, pasukan ini adalah murni pemberontak.. Mereka tdk memiliki aturan militer yg jelas, hanya diatur oleh hierarki masy Jawa.. Pasukan Sambernyowo ini masih berada dalam kondisi ini sampai tahun 1808.. Tahun 1757, Pangeran Sambernyowo mjd Praja Mangkunegara.. Saat Pangeran Sambernyowo ini mjd Praja Mangkunegara, pasukan bawaannya ini beralih nama mjd Pasukan Mangkunegaran.. Pada periode ini, Prajurit Mangkunegaran mjd pasukan elit (krn trah darahnya) yg berpusat di Pura Mangkunegaran.. Namun, semua berubah pada tahun 1808, saat Mangkunegara II berkuasa.. Tahun itu adalah tahun ke-12 kekuasaan beliau..

Pada tahun 1808, saat Daendels berada di Indonesia mewakili Perancis, Prajurit Mangkunegaran dimodernisasi habis2an.. Prajurit ini mulai diatur secara profesional dgn gaya militer ala barat.. Waktu itu, tdpt 1.150 org yg menjadi anggota Mangkunegaran.. MN II memulai reorganisasi ini dgn mengangkat pemimpin baru dgn pangkat baru: Kolonel Ario Praboe Prangwadana.. Namun, jgn terkecoh dgn penamaan ini.. Pangeran Ario Praboe Prangwadana tak lain dan tak bukan adalah Mangkunegaran II sendiri.. Selain pangkat, hal lain yg diubah pada masa ini adlh nama Keprajuritan.. Prajurit Mangkunegaran bersalin nama mjd Legiun Mangkunegaran. Perubahan nama ini sendiri merupakan cerminan keinginan MN II untuk memiliki tentara yg modern, profesional, dan tercanggih di masanya..

MN II sndiri melihat sosok profesional, canggih, dan modern ini di salah satu tentara terbaik waktu itu: La Grandee Armee milik Napoleon Terkesima dgn La Grande Armee, beliau memerintahkan reorganisasi lanjutan di tubuh Legiun Mangkunegaran ini.. Reorganisasi ke 1.150 pasukan tsb adlh 800 org Fusiliers (infanteri), 100 org Jaegers (raider), 200 org kavaleri, dan 50 artileri.. Dan dr nama2 itu, ada yg terasa familiar? Kalau masih inget kultwitnya mimin soal La Grande Armee, pasti langsung ngeh :D Ya, konsep Fusilier dan Jagers yg dibawa oleh MN II persis sama dgn konsep Fusilier dan Chasseurs yg dibawa Napoleon.. Dan tdk tanggung2, MN II bahkan meminta komandan pasukan Belanda untuk melatih pasukan "baru" ini.. Kepangkatannya pun disamakan dgn Bld
Legiun Mangkunegaran ini benar2 persis jika dibandingkan dgn Old Guards yg dimiliki oleh Napoleon di Grande Armee nya.. Legiun ini terdiri dr org2 terbaik di lingkungan trah Kasunanan Surakarta.. Tgs mrk jg sama: melindungi komandan yg mjd junjungannya.. Dan bukan kebetulan juga jika kemudian "kolonel" dari Legiun ini adalah Sultan Mangkunegara sendiri.. Tercatat MN II - MN VII merupakan komandan pasukan tercanggih di masanya itu.. MN VII mjd komandan terakhir Legiun ini saat Jpn dtg.. Selain Kolonel MN, beliau dibantu jg dgn 2 mayor, 4 letnan ajudan, 9 kaptein, 8 letnan tua, 8 letnan muda di jajaran perwira senior..

Untuk para bintara, Legiun ini memiliki 32 sersan, 62 kopral, 900 org Flankier (flanker), 200 dragonder (dragoons), dan 50 staff lainnya Seragam mereka pun disamakan dgn pasukan Perancis.. Bertopi Shako, berjas hitam pendek, dgn celana hitam bagi bintara.. Lain bagi perwira, topi shako dan jas hitam tetap mjd seragamnya.. Celana saja yg berbeda.. Mrk memakai celana berwarna putih.. Dengan kelarnya reorganisasi seragam ini, lengkap sudah persalinan Prajurit Mangkunegaran mjd Legiun Mangkunegaran.. Legiun ini terus bertahan hingga saat Inggris menyerbu Tanah Jawa.. Raffles yg ketakutan membubarkan legiun elit ini.. Namun, saat Jawa diserang Belanda, pasukan Legiun ini kembali mengabdi bagi kolonial Inggris.. Kali ini melawan soko gurunya sndiri..

"Pemberontakan" ini pun tak berlangsung lama.. Saat pasukan Inggris mundur dan diganti oleh pasukan Bld, Legiun ini kembali idle.. Namun, meskipun idle, kekuatan pasukan ini dikurangi.. Tak lagi 1.150 org, tetapi 739 org.. MN II pun protes.. Alhasil dr protes tsb, Belanda menyetujui untuk menambah kuota pasukan Mangkunegaran mjd 800 org.. Kembali, 800 org elite Solo.. Namun, masa damai tdk berlangsung selamanya.. Perang Diponegoro berkobar di tahun 1825-1830.. MN II sndiri memilih netral.. Meski dalam kondisi netral, posisi Legiun Mangkunegaran masih dlm kondisi siaga.. Siaga kapanpun diminta membantu melawan Diponegoro..

Gayungpun bersambut.. HB V yang waktu itu dikepung pasukan Diponegoro meminta bantuan kepada MN II.. Netralitas MN II pun hilang.. MN II dan Legiun Mangkunegaran akhirnya melakukan operasi untuk membebaskan HB V dr pengepungan tersebut.. Diponegoro jelas kalah telak. Pada saat itu, kekuatan Legiun diijinkan untuk berlipat ganda.. Tercatat 1.500 org mjd pasukan Legiun ini.. Seusai perang yang sgt mahal itu, kekuatan Legiun Mangkunegaran kembali diciutkan menjadi 1.000 org saja.. Still, itu jmlh yg banyak..

5 tahun setelah perang berakhir, Legiun Mangkunegaran harus berduka.. Junjungan mrk, MN II, wafat stlh 40 tahun bertahta.. Tahta ini kemudian dilungsurkan kpd sang anak yg tak kalah reformisnya.. Beliau adalah MN III..  Jika sang ayah adalah "bapak" Legiun Mangkunegaran, sang anak adalah hasil didikan Legiun elit ini.. MN III yg bernama kecil RM Sarengat ini sdh menjalani didikan Legiun pd usia 15 tahun.. Pd umurnya yg ke-18, ia diangkat mjd Letkol.. Maaf, ada kesalahan info.. MN III bukanlah anak MN II, tetapi cucu MN II.. Ia ditunjuk mjd pengganti MN II pada usia 21 tahun..

Selain sebagai alumni Kadet Mangkunegaran, beliau jg merupakan veteran Perang Jawa 1825-1830.. Pada perang tersebut, beliau ditugaskan untuk menjaga perbatasan Solo dan Jogja di Jatinom dan Kapurun.. Dan beliau bukanlah merupakan veteran yg biasa2 saja.. MN III tercatat mendapatkan penghargaan bintang militer berpangkat empat.. Penghargaan ini diperolehnya saat bertugas di Jatinom dan Kapurun ini.. Saat ia menjadi Sultan, MN III terkenal memperkaya daerahnya saat beliau sukses membangun pabrik gula Colomadu dan Tasikmadu.. Secara ekonomi, rakyat bahagia.. Legiun Mangkunegaran pun kecipratan rejeki.. Rejeki ini terciprat pada thn 1853.. Dalam bentuk apa? Modernisasi dan Reorganisasi Legiun yang lebih menyeluruh lagi.. Maaf, kembali ada kesalahan.. Colomadu dan Tasikmadu dibangun di era MN IV, komandan selanjutnya dari Legiun Epic ini..

Tapi modernisasi memang berjalan terus di tangan alumnus Kompi 5 Legioen Mangkoenegaran ini..Modernisasi diawali di tempat perekrutan dan pelatihan.. Sejak 1808-1853, pelatihan sebagian besar diturunkan dr senior ke junior.. Namun, sejak tahun 1855, MN IV membayar Fredericus Wilhelmus Winter, seorang guru bantu, untuk menerjemahkan manual buku pelatihan.. Buku ini kemudian dikenal dgn nama buku Soldat Sekul (Sekolah Prajurit).. Kadet Mangkunegaran bersalin nama menjadi Soldat Sekul ini.. Metode pemberian perintahpun diperbaharui.. Tak lagi memakai bahasa Jawa murni, perintah skrg diberikan dlm bhs Bld yg dijawanisasi.. Bbrp contoh perintah dlm Bahasa Belanda yg dijawanisasi adalah "Purwares Mares" (maju jalan) yg berarti voorwarts mars dlm bhs Belanda.. Contoh lain perintah bhs Bld yg dijawanisasi adlh "Gewonepas" (jalan biasa) yg dlm bhs Bld adlh "Gewone Pas"..

Modernisasi tdk berhenti di situ.. Tahun 1875, 20 tahun stlh pembentukan Soldat Sekul, MN IV kembali mendatangkan pelatih baru.. Pelatih ini terdiri dari seorang kapten infantri Belanda, 4 bintara infantri, seorang letnan kavaleri, dan dua org bintara kavaleri.. 8 org tentara Belanda inilah menjadi pengajar inti Soldat Sekul tahun 1875.. Namun, uang mulai menipis di Mangkunegara.. Penipisan ini akhirnya memakan korban.. Tahun 1888, MN V, penerus MN IV, membubarkan Korps Artileri yg berjumlah 50 org dan 4 meriam.. MN V sendiri tdk berkuasa lama.. Tahun 1896, MN V wafat akibat kecelakaan.. Saat itu, ekonomi Mangkunegara mulai defisit.. MN V digantikan oleh sang kakak, MN VI yg sering berselisih dgn residen Solo waktu itu.. Namun, ditengah perselisihan, WW I berkecamuk..

Saat WW I ini, Belanda mengalihkan banyak pasukannya ke Negeri Belanda sndri.. Pasukan Legiun Mangkunegaran diperbesar.. Pada era ini, Legiun Mangkunegaran terdiri atas 2.000 org prajurit.. Terbanyak, dalam sejarah Legiun Mangkunegaran.. Heyday Legiun Mangkunegaran berjumlah 2.000 org ini berakhir pd tahun 1922.. Pada tahun itu, Legiun kembali diciutkan mjd 925 org saja.. Namun, bukan berarti MN VII yg menggantikan MN VI pd 1916 berhenti memodernisasi unit Indonesia yg paling canggih ini..

Pd tahun 1935, Legiun Mangkunegaran kembali dimodernisasi oleh MN VII.. Reorganisasi jg dilakukan.. Pada era ini, Legiun Mangkunegaran memiliki hampir dua batalion infanteri dan satuan staff legiun administratif.. Staff Administrasi terdiri atas ajudan, dokter militer, dan yang terakhir adalah korps musik Legioen Mangkoenegaran.. Untuk unit militer, setiap batalyon dilengkapi dgn 6 kompi senapan (rifle company) dan satu unit senapan mesin (mitraliur)..

Tahun 1942, Jepang datang.. Legioen Mangkoenegaran tetap menunjukkan tajinya dgn bertempur di Tarakan, Solo, bahkan Madura.. Namun, approach Jepang tdk seperti Belanda.. Mereka terkesima dgn kehebatan legiun ini, tetapi mereka juga takut kepada mereka.. Legiun Mangkunegaran pun dibubarkan oleh pemerintah militer fasis Jepang.. Namun, karya para veteran Legioen Mangkoenegaran tdk berhenti di sini.. Pada tahun 1945an, para veteran masuk ke Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.. Mereka dtg tdk sbg tentara, tetapi sebagai instruktur.

Mereka adalah veteran yg secara modern dididik Legiun Mangkunegaran.. Mereka pulalah yg mendidik tentara kita dgn cara yg modern..

Pic: Gedung Kavallerie - Artillerie, markas Kavaleri dan Artileri Legiun Mangkunegaran.

Pic: Perwira Infanteri Legiun Mangkunegaran. 1867


Pic: Bintara Infanteri Legiun Mangkunegara, perhatikan celananya berwarna hitam. Kemungkinan dr korps musik

Pic: Opsir Legiun Mangkunegaran, 1930an.

Panji Legiun Mangkunegaran.

Pic: Sketsa Prajurit Legiun Mangkunegaran, 1881-1896

Pic: Sketsa Opsir Kavaleri Legiun Mangkunegaran, 1881-1896.

Pic: Sketsa Opsir Infanteri Legiun Mangkunegaran, era MN II


88. Pic: Sketsa Prajurit (bintara) Infanteri Legiun Mangkunegaran era MN II.

Pic: Sketsa Prajurit (bintara) era MN I.. Perhatikan blangkon ketimbang Shako yg mjd standar era MN II.

Dgn masukny veteran Legiun Mangkunegaran mjd instruktur Akmil RI, berakhirlah kultwit malam ini ttg Legiun Mangkunegaran.. Ada pertanyaan?

TweetMiliter
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Beli yuk ?

 
Top