GuidePedia


Liburan kami ke Bromo memang cukup singkat. Di sana kami hanya mengunjungi dua objek saja yaitu Penanjakan dan Kawah Gunung Bromo. Padahal setidaknya ada beberapa objek lagi yang menarik dikunjungi seperti padang savana atau pasir berbisik. Mungkin objek lain bisa dikunjungi lain kali. Toh jarak antara Surabaya ke Bromo nggak jauh-jauh amat. Setelah dari Penanjakan dan Gunung Bromo, kami diantara sopir Jeep kembali ke Yoschi's Hotel. Sesampainya di hotel kami segera sarapan mengingat waktu sarapan sudah hampir habis. Kemudian kami mandi, packing, dan check out karena hari sudah semakin siang.

Dalam perjalanan pulang ke Surabaya kami memang sengaja akan mampir ke Air Terjun Madakaripura yang letaknya tidak terlalu jauh dari Bromo. Mungkin sekitar 20 km saja ke arah Probolinggo. Untuk menuju ke Air Terjun Madakaripura, dari Bromo kalian turun dulu ke arah Probolinggo. Nanti ada jalan bercabang, ke kiri arah Pasuruan-Surabaya, sedangkan ke kanan arah Kota Probolinggo. Ambil saja jalan yang kiri menuju Surabaya namun tidak melalui Kota Probolinggo. Jalannya relatif bagus dan sepi. Jalan terus sampai ketemu persimpangan ke arah Air Terjun Madakaripura di sebelah kiri. Dari persimpangan tersebut ke air terjun masih 5 km lagi dengan jalan yang tidak terlalu lebar dan bisa dibilang "lumayan" bagus untuk jalan pelosok seperti itu. Tidak ada angkutan umum ke arah Air Terjun Madakaripura. Jadi buat kalian yang ke Bromo naik angkutan umum bisa dipastikan akan kesulitan ke air terjun ini.

Konon Air Terjun Madakaripura adalah tempat bertapa Patih Gajah Mada. Memang air terjun yang satu ini nggak terlalu booming. Mungkin lebih karena akses angkutan umum yang sulit, malah bisa dibilang hampir nggak ada. Sebagian besar pengunjung yang datang bawa motor sih.

air terjun madakaripura

Sesampainya di lokasi akan ada pemandu yang manawarkan jasa mengantar hingga air terjun. Memang menuju lokasi air terjun cukup jauh dan harus melewati sungai. Yup kita masuk ke sungai yang cukup dangkal dan penuh bebatuan hampir sepanjang jalan menuju air terjun. Perlu ekstra hati-hati saat melewati sungai ini biar nggak kepleset. Kalau butuh pemandu ya monggo gunakan jasa mereka, kalo nggak perlu ya nggak usah. Jalan sendiri ke air terjun rasanya bukan masalah. Apalagi kalau datang di akhir pekan, pasti akan banyak pengunjung lain yang bisa dibarengin kalau takut nyasar.

air terjun madakaripura

Awalnya saya mengira kalau Air Terjun Madakaripura seperti halnya air terjun biasanya. Rupanya saya salah, mendekati air terjun akan ada yang menjual plastik sebagai wadah barang-barang biar nggak basah dan ada juga yang menyewakan payung dan jas hujan kalau kalian nggak mau basah-basahan. Ternyata air terjun ini terdiri dari beberapa air terjun kecil-kecil yang mengelilingi bukit. Dari air inilah akan timbul seperti layaknya hujan deras saat masuk ke arah air terjun utama yang lebih besar. Kalau rela basah-basahan ya silakan masuk. Melihat kondisi seperti ini saya nggak jadi masuk karena pasti akan basah semua. Sayang sama kamera dan barang bawaan. Hohoho.. Alhasil cuma memandang air terjun dari jarak yang tidak terlalu dekat. Bagus sih, tapi sayang nggak masuk sampai dalam. :(

air terjun madakaripura

air terjun madakaripura

Tidak lama setelah kami sampai di air terjun, tiba-tiba turun hujan deras. Ya udah deh, cuma nongkrong di warung buat neduh sambil minum kopi dan makan gorengan. Namanya juga di pegunungan, hujan hampir selalu datang setiap hari. Setelah hujan reda kami memutuskan kembali ke parkiran. Sempat foto-foto dulu di sungai mumpung bawa model dadakan. Hoho.. Tapi dalam perjalanan ke parkiran yang agak jauh ini hujan kembali turun. Untung udah deket dan bisa cepat-cepat berteduh.

Hujan yang turun siang itu sangat awet. Kami menunggu setidaknya hingga jam 4 sore sampai hujan benar-benar reda. Maklum, pengennya langsung pulang hujan-hujan tapi nggak bawa jas hujan *sigh*. Begitu hujan reda langsung deh keluar dari lokasi Air Terjun Madakaripura. Sepanjang jalan ke Surabaya kami juga masih harus berhenti berkali-kali seperti di Pasuruan, Bangil, dan Sidoarjo karena hujan deras turun merata hingga Surabaya.

http://www.wijanarko.net/2012/06/air-terjun-madakaripura-sebagai.html
Lihat yg lebih 'menarik' di sini !

Beli yuk ?

 
Top