Meredam api cemburu kakak pada adik butuh kesabaran ekstra. Bila Ibu tidak tepat menangani, kecemburuan bisa jadi makin menjadi.
Simak beberapa tip menumbuhkan rasa cinta kakak kepada adiknya, seperti dijelaskan Jovita Maria Ferliana, M.Psi dari Rumah Sakit Royal Taruma beriku ini:
1. Jangan pernah meninggalkan kakak dan adik tanpa pengawasan. Karena mungkin kakak tidak bermaksud jahat atau menyakiti adiknya. Bisa jadi sang kakak meniru, misalnya kakak sedang melihat Tom dan Jerry saling memukul dan sebagainya, lalu kakak melakukannya kepada si adik. Dan kakak masih belum tahu seberapa besar batas kekerasan terhadap si adik yang masih kecil. Sehingga, kakak belum tahu apakah tindakan tersebut berbahaya ataupun tidak terhadap adiknya.
2. Tidak membebankan tanggung jawab secara berlebihan kepada si kakak yang baru berusia 3 tahun, seperti menyuruhnya membantu menyuapi sang adik lalu meninggalkannya atau menyuruhnya menggantikan popok sang adik. Karena ia belum cukup umur dan belum memahami apakah tindakannya benar atau salah.
3. Melatih kakak untuk sayang dengan melibatkan semua aktivitas sehari-hari bersama-sama dimana melibatkan si kakak dan si adik. Misalnya ketika makan, Ibu menyuapi kakak, adik kecil ikut di sebelahnya sambil bercerita bahwa menu kakak hari ini adalah salah satu menu kesukaannya.
Dan kakak pun ikut berbincang dengan sang adik. Ibu menemani kakak membuat PR dan adik sambil digendong oleh Ibu atau diletakkan di sebelahnya. Tak ada salahnya juga ajak kakak untuk bercerita kepada adik tentang bagaimana kegiatan di sekolahnya, bila si kakak sudah berusia sekolah.
4. Ibu jangan langsung dengan mudah melabelkan si kakak dengan sebutan nakal atau tidak mengerti dengan si adik. Dengan si kakak bersikap terkadang sayang namun terkadang suka membuat menangis adiknya lebih dikarenakan dia belum tahu dan mengerti tindakannya itu membuat orang lain merasa sakit. Dia belum tahu tindakan menyubit atau meremas tangan adiknya adalah berbahaya dan menyakiti.
5. Mintalah bantuan kepada suami atau pengasuh. Jangan sungkan untuk memintanya karena kakak memang harus tetap dinomorsatukan pada semua aktivitasnya. Dan bila tiba-tiba si adik memerlukan Ibu, sedangkan Ibu sedang membantu si kakak, mintalah bantuan kepada pengasuh atau suami untuk menangai adik. Sedangkan Ibu tetap membantu si kakak. Dengan demikian kakak tidak akan merasa dinomorduakan.
6. Ketika Ibu sedang bersama adik, hindari membuat tindakan kakak merasa seperti diasingkan. Misalnya ketika Ibu sedang ‘meninabobokan’ adik dan kakak berada di sebelahnya, janganlah Ibu mengusirnya karena takut si kecil tertindih oleh kakak atau merasa takut kebisingan. Ajaklah kakak untuk turut menemani adik dengan mengajaknya mengelus lembut bagian tangan atau kepala si adik. Dengan begitu ia merasa ikut kebersamaan antara Ibu dan adik.
7. Tetap melakukan semua aktivitas yang sama seperti saat Ibu belum melahirkan si adik. Misalnya, pagi hari Ibu membuatkan roti isi dan susu untuk kakak serta mengantarkannya ke sekolah, maka hendaknya kegiatan ini terus dilakukan walau ada si adik bayi sehingga ia akan merasa kehadiran sang adik tidak merampas perhatian Ibu dari dirinya.
Post a Comment Blogger Facebook