CIREBON, (PRLM).- Sedikitnya 20 orang guru Sekolah Dasar Geeta School mogok mengajar, menyusul desakan sejumlah kalangan agar pihak sekolah mengubah aturan sekolah yang melarang jilbab. Guru yang mogok itu mengancam tidak akan mengajar, sampai siswi yang mengenakan jilbab pindah sekolah.
Dalam tuntutan yang dipasang persis di depan pintu pagar mereka menulis, "Kami akan kembali mengajar kalau 3 siswa yg ortunya timbulkan masalah dipindahkan oleh ortunya ke sekolah lain."
Selain itu, mereka juga menulis, "Kedatangan kadisdik, anggota Komisi C datang ke sekolah dengan cara yang tidak etis dan prosedura."
Aksi mogok tersebut menurut mereka dilakukan karena guru-guru merasa tidak nyaman mengajar, oleh ulah dan tindakan orang tua yang memaksakan kehendak.
Tidak seorangpun wartawan yang diperkenankan masuk ke sekolah untuk meminta konfirmasi. Pintu pagar dalam kondisi terkunci dan petugas satpam juga menolak membuka pintu.
Kepala Dinas Pendidikan H. Anwar Sanusi yang dikonfirmasi soal tudingan guru-guru Geeta School malah mempertanyakan kembali. "Yang tidak etis itu yang mana. Kami datang dengan Komisi C dan polisi Kamis (19/1/12) kemarin secara baik-baik. Bahkan kami sampai "dianggurin" cukup lama di ruang tamu, baru kemudian diantar memantau situasi sekolah," katanya.
Dikatakan Anwar kedatangan rombongan ke Geeta School untuk melakukan klarifikasi adanya tudingan Geete School telah mengisolasi siswi yang ngotot berjilbab di ruang bimbingan dan konsuling.
"Kami ingin mengetahui sendiri benar tidak informasi itu. Jangan sampai Geeta School dirugikan. Dan memang ternyata tidak ada isolasi. Makanya kami juga aneh, yang tidak etis itu yang mana," katanya.
Post a Comment Blogger Facebook