ilustrasi
Jakarta ibarat kota yang tak pernah mati, siang maupun malam tak pernah sepi. Sebagian mencari uang dari pagi hingga malam hari, dan sebagian lagi mencari uang dari malam hingga pagi hari. Semua dilakukan demi sesuap nasi.
Jakarta punya banyak cerita, dari yang biasa hingga yang luar biasa, dari kisah bahagia hingga yang menguras air mata.
***
Di sebuah rumah mewah, Belinda sedang berbincang dengan seseorang melalui HPnya. Seseorang diseberang sana bersuara.
“Gimana Lin?? Pria yang kemarin ku kirim padamu? Apakah kau menyukainya???”
“Lumayan Deb, kalau aku butuh lagi, segera ku hubungi nomormu, aku juga akan kenalkan teman-temanku padamu…”
Dialah Belinda, seorang istri pejabat kaya raya, sang suami sibuk sendiri dengan urusanya juga dengan para simpanannya. Ia memiliki dua orang putra, yang pertama sedang kuliah di Amerika, dan yang kedua memilih kuliah di Jakarta.
Hari-harinya ia habiskan dengan berfoya - foya, pesta pora dan berbelanja, dengan beberapa wanita seusianya, para wanita yang menurutnya bernasib sama dengannya. Mereka wanita - wanita kesepian, hartanya segudang, dan butuh kepuasan.
***
Belinda dan ke empat wanita sebayanya sedang berada di sebuah rumah mewah, di sinilah mereka sering melakukan pesta pora, bersama dengan teman-temannya. Dari mabuk hingga menghisap narkoba.
Apapun mereka bicarakan, dari hal remeh temeh hingga masalah ranjang. Merk baju , sepatu dan tas termahal. Janjian ke salon kecantikan hingga dokter termahal, untuk tambal sana dan sini hal yang di rasa kurang. Sedot lemak hingga operasi segala macam.
Mata mereka juga senang sekali melihat artis-artis muda dadakan, bintang baru yang baru terkenal, model iklan karbitan, sampai model celana dalam. Bila tertarik, ia akan menghubungi sang penyalur pria sewaan, bisakah si A atau si B disewa barang satu malam??? Ah, hidup ini benar-benar edan…
“Hidupku sangat berkecukupan, hanya satu yang kurang, kepuasan di atas ranjang. Suamiku jarang pulang, katanya sibuk dengan kerjaan. Akhirnya aku mencari pelampiasan, dengan beberapa orang kawan. Saat waktu luang, kami akan berkumpul di rumah mewah sewaan, bertukar pengalaman, dengan pria - pria muda bayaran. Yang rata-rata anak kuliahan. Ada juga beberapa di antaranya model iklan, pemain film dadakan, brondong-brondong yang butuh uang”
***
Room 903
Belinda sendirian, ia merasa kesepian, ia sewa hotel berbintang dengan tujuan melepas kepenatan. Malas ia ke rumah mewahnya, malam seperti ini pasti ada suaminya, yang biasanya protes mengenai dirinya, seorang ibu rumah tangga yang gemar berfoya foya. Bosan ia mendengarnya…
Belinda menghubungi seseorang, minta di kirimkan seorang pria bayaran, untuk menemaninya melepas kepenatan, Belinda berkata : “Kirimkan yang tampan, seperti model-model iklan, cepetan… Sekarang… Langsung masuk kamar, kepada pihak hotel aku sudah bilang, kalau ada tamu antar ke ruangan, aku mau berendam sebentar…”
Sembari menunggu pesanan datang, Belinda berendam. Tiga puluh menit kemudian, ia bungkus tubuhnya dengan lengerie transparant, siap menikmati malam ini dengan kehangatan.
Belinda keluar kamar mandi, ternyata seseorang sudah menanti, duduk membelakangi di sofa sebelah lemari. Belinda berkata dalam hati, seorang brondong yang sangat seksi, indahnya malam ini… Akan ku nikmati sampai pagi…
“Hai sayang, maaf lama menunggu…” Belinda menyapa dengan gaya genitnya, sembari mengelus pundaknya.
Sang brondong membalikan badan.. Senyumnya sungguh menawan.
“Hai juga sayang, lumayan sepuluh menitan…”
Belinda : “Ronald?? Kamu????!!!”
Ronald : “Yup Ma. Ini aku, anakmu Ronald. Kita mulai sekarang??? Denganmu ku berikan gratisan…” Sang Brondong berucap sinis dengan amarah yang tertahan.
Belinda : &*^%$#@!!!!!
*Hanyalah produk instant.. Tanpa perenungan 40 hari 40 malam… Apalagi menempuh jalan kesunyian, bisa-bisa ketiduran… :
Post a Comment Blogger Facebook