GuidePedia

0
Video games merupakan jenis permainan yang sangat digemari banyak orang. Penggila video games, yang kebanyakan anak-anak, bisa menghabiskan banyak waktu memelototi layar televisi atau komputer untuk bermain.


Perlu Anda tahu, kecanduan bermain video games bisa berpengaruh negatif, terutama pada perkembangan anak. Karena itu, Anda sebagai orangtua perlu memiliki pemahaman lebih baik tentang bahaya video game, khususnya bagi anak-anak Anda, dikutip dari Methodsofhealing.

Bahaya bagi fisik anak
Jika terbiasa bermain video game, anak lebih banyak melakukan aktivitas duduk. Efeknya, mereka jarang melakukan aktivitas fisik.

Belakangan, beberapa produsen video game memang telah mencoba untuk mengubah sistem permainan menjadi lebih interaktif. Tetapi, perubahan itu tetap saja belum dapat mengimbangi manfaat berlari, lompat, dan permainan fisik lainnya. Maka itu, banyak orang percaya bahwa video game berkontribusi besar terhadap masalah obesitas.

Selain obesitas, bahaya video games bagi kesehatan fisik juga bisa menyebabkan anak mengalami kejang otot akibat terlalu lama bermain. Sedangkan bagi anak-anak lain, video game bisa berdampak di dunia nyata. Sebab, tidak sedikit anak yang meniru tokoh pahlawan dalam permainan game bisa melakukan kekerasan terhadap teman-temannya.

Bahaya bagi kejiwaan anak
Video game memiliki dampak psikologis besar pada anak-anak. Itulah sebabnya mengapa pemilihan jenis permainan juga perlu Anda perhatikan. Banyak video game yang berisi kekerasan. Jika anak-anak meniru permainan video dalam kehidupan nyata, hal ini tentu saja merugikan pertumbuhan psikologis mereka.

Penelitian telah menunjukkan, anak-anak yang menghabiskan banyak waktu bermain video memiliki kepribadian lebih agresif dan cenderung berperilaku kurang baik dengan lingkungan sekitar.Mereka bisa agresif terhadap teman, guru, bahkan orangtua.

Menangkal Bahaya Video Games
Ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu anak menghindari bahaya video game, antara lain:

1. Batasi waktu bermain video games. Maksimal 2 jam sehari dan hanya akhir pekan.
2. Awasi ketika anak bermain agar si kecil tidak meniru hal-hal buruk yang mungkin ada di video games
3. Pastikan Anda memilihkan jenis permainan yang edukatif dan sesuai dengan usia anak.
4. Jangan letakkan perangkat video game di kamar anak. Letakkan di ruang keluarga agar Anda tetap bisa mengawasi si kecil.
5. Beri anak pemahaman bahwa dalam kehidupan nyata tidak seperti yang digambarkan dalam permainan video.

sumber:Siswanto, vivanews.com

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top