GuidePedia

0
Candi Gebang

Saya sudah cukup puas berlama-lama di Candi Gebang. Saya lalu menuju ke tujuan saya berikutnya yaitu Candi Plaosan yang letaknya tidak jauh dari Candi Prambanan. Meskipun lokasinya tidak jauh dari Candi Prambanan, saya sempat kebingungan nyarinya karena salah jalan. Dengan bertanya kepada penduduk setempat akhirnya saya menemukan juga Candi Plaosan.

Candi Plaosan ini terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan yang masih masuk wilayah Kabupaten Klaten. Seperti biasa, untuk masuk ke candi harus mengisi daftar pengunjung dan membayar retribusi. Kali ini saya masuk bersama dua orang turis nggak tau asalnya darimana, dan kami diminta untuk membayar 10.000. Setelah urusan administrasi selesai saya membaca-baca terlebih dahulu informasi candi yang terletak di dekat loket. Lalu ada sebuah keluarga yang nyelonong masuk ke candi, dikiranya nggak bayar. Salah seorang dari keluarga tersebut dipanggil oleh penjaga loket untuk membayar terlebih dahulu. Dan alangkah kagetnya saya saat mereka diminta membayar hanya 5.000 saja perorang. Lha cuma beda lima menit kok harga tiket masuknya udah beda. Cuma bisa geleng-geleng kepala. Mboh ini duit bakal masuk ke kas negara atau nggak.

Candi Gebang

Oke daripada menggerutu langsung saja saya berkeliling candi. Candi Plaosan ini ada dua kompleks yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul sehingga juga biasa disebut candi kembar. Disebut Candi Plaosan Lor karena letaknya ada di sebelah Utara, dan disebut Candi Plaosan Kidul karena letaknya di sebelah selatan. Candi Plaosan ini didirikan oleh Rakai Panangkaran, seorang raja Kerajaan Mataram Kuno pada dinasti Sailendra yang juga mendirikan Candi Borobudur dan Candi Sewu. Jadi bisa dipastikan Candi Plaosan adalah candi yang bercorak Buddha karena disana juga terdapat stupa-stupa seperti yang ada pada Candi Borobudur.

Pertama saya ke kompleks Candi Plaosan Lor terlebih dahulu. Areanya cukup luas, terdapat dua buah candi utama yang dikelilingi oleh candi-candi perwara. Sayangnya hanya beberapa candi perwara saja yang berdiri kokoh karena banyak sekali candi perwara yang runtuh berhamburan, mungkin saja ini belum dilakukan pemugaran. Candi induk sebelah utara terdapat relief yang menggambarkan tokoh wanita, sedangkan yang selatan menggambarkan tokoh pria. Di dalam masing-masing candi induk terdapat tiga buah ruangan yang masing-masing ruangan terdapat dua buah arca Dhyani Boddhisatwa. Di sebelah utara candi induk in terdapat sebuah tempat yang menyerupai pendop. Mungkin dulunya ini digunakan sebagai tempat pertemuan atau apa saya kurang tau.

Candi Gebang
Candi Gebang

Setelah keluar dari dua buah candi induk yang gelap, sepi, dan menyeramkan yang membuat saya merinding itu, kemudian saya berjalan ke Candi Plaosan Kidul. Nah Candi Plaosan Kidul ini ada di seberang jalan yang ada di depan Candi Plaosan Lor. Lokasi kedua kompleks candi ini berseberangan dan hanya dipisahkan oleh sebuah jalan. Ternyata di Candi Plaosan Kidul ini saya tidak melihat adanya candi induk. Yang ada hanya candi perwara yang jumlahnya hanya beberapa buah. Kompleks Candi Plaosan Kidul juga masih tertutup untuk umum karena pagarnya digembok dan pengunjung sepertinya dilarang masuk. Beberapa candi perwara juga sedang dilakukan pemugaran. Nah disini saya bingung kenapa Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul disebut candi kembar. Karena kalau saya lihat di Candi Plaosan Kidul tidak terdapat candi utama, jadi kembar darimana? Atau memang ada kemiripankah bentuk dan susunan candi perwaranya? Kalau candi ini sudah dipugar dan digali lebih lanjut mungkin akan terlihat lebih jelas.

Saya kemudian blusukan berjalan ke arah timur di kebun jagung dan kebun tembakau milik warga yang terdapat di belakang kompleks Candi Plaosan Kidul. Tidak jauh dari Kompleks Candi Plaosan Kidul saya menemukan galian yang bentuknya seperti sebuah saluran air. Setelah saya runtut ternyata saluran air tersebut sangat panjang yaitu mengelilingi kompleks Candi Plaosan Kidul dan Candi Plaosan Lor. Bahkan saat saya berjalan ke sawah-sawah yang ada di sebelah barat Candi Plaosan Lor, saya juga menemukan saluran air itu.

Candi Gebang
Candi Gebang

Karena penasaran, saya kemudian kembali ke loket di depan tadi. Saya menanyakan hal yang saya lihat kepada bapak penjaga loket, dan memang benar bahwa kompleks Candi Plaosan ini dikelilingi oleh saluran air. Pemerintah juga sedang melakukan penggalian di sepanjang saluran air tersebut. Masih menurut bapak penjaga loket ini juga, katanya kompleks Candi Plaosan ini sangat luas dan nantinya kalau benar-benar akan digali semua, rumah-rumah yang ada di desa ini akan terkena imbasnya. Bahkan luasnya akan melebihi kompleks Candi Prambanan. Bedanya di Candi Plaosan akan lebih menonjolkan banyaknya candi perwara, sedangkan Candi Prambanan menonjolkan tiga buah candi induk yang ukurannya cukup besar. Kemudian saluran air tadi bisa digunakan untuk wisata arung jeram alias rafting. Sebuah rencana besar yang saya harap benar-benar terlaksana.

Candi Gebang


Hari sudah cukup sore dan mendung sudah mulai menebal, saya lebih baik pulang daripada kehujanan lagi seperti kemaren-kemaren. Masa' tiap hari harus hujan-hujan terus. Kunjungan saya ke Candi Plaosan ini juga sebagai penutup tiga hari liburan saya ke Jogja saat lebaran. Besok saya sudah harus ke Surabaya karena akifitas sudah akan dimulai kembali pada hari Senin.

http://www.wijanarko.net/
Kirim Artikel anda yg lebih menarik di sini !

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top