Sleman - Seorang bintara Kopassus, Serda Dwi Andi, digigit salah seorang pengungsi Gunung Merapi. Padahal Andi berusaha menyelamatkan nyawa pengungsi itu. Bagaimana ceritanya?
"Kemarin jam 12.00 malam, terdengar ledakan dahsyat. Saat itu saya di Pos Telemsari. Saya lari ke bawah sambil menyisir warga," ujar Andi saat ditemui detikcom di Posko Umbulharjo, Sabtu (30/10/2010).
Andi bisa merasakan saat tejadi letusan Merapi, ada sesuatu yang panas terasa di punggungnya. Namun dia terus berlari ke Posko Umbulharjo. Sampai di sana, ternyata ada kabar 2 orang warga masih terjebak di Tengokrejo. Mereka adalah seorang Nenek bernama Widi dan seorang pria bernama Gandung.
"Jadi saya dan beberapa orang lain naik ke atas. Ada juga beberapa alat berat untuk membantu membuka jalan yang tertimpa pohon tumbang," kisahnya.
Sampai di rumah Mbah Widi, Dwi mencoba membujuk nenek itu agar mau turun. Namun wanita berusia 60 tahun itu ngotot tidak mau turun.
"Demi keselamatan saya gendong saja. Tahunya Mbah Widi malah menggigit lengan kiri saya," ujar anggota Grup II Kopassus ini.
Selama dievakuasi dari Tengokrejo ke Posko Umbulharjo, Widi terus menggigit anggota Korp Baret Merah ini. Padahal waktu tempuhnya selama 1 jam. Demi keselamatan sang mbah, Andi mengaku hanya bisa pasrah.
"Ya, demi keselamatan tidak apa-apa," akunya.
Post a Comment Blogger Facebook