Kemewahan acara tahunan London Fashion Week ke-25 telah berakhir,Jika ingin tahu apa yang akan menjadi tren selama satu dekade, jangan tanya pada seorang desainer tapi kepada ilmuwan.
Ide-ide baru ters berkembang dan dapat mengubah segala yang kita kenakan sekarang. Seperti Torres Manel berhasil mengeksplorasi kemungkinan pakaian semprot dan ia telah berhasil membuat prototipnya.
Kain nontenun Torres dibuat dengan formulasi kimia dengan penyemprotan langsung ke tubuh. Bahan itu terdistribusi ke ribuan serat di kulit pemakai, dan kemudian mengikat bersama untuk membentuk pakaian sekali pakai.
Penelitian tekstil juga telah memulai gagasan untuk membuat pakaian yang lebih responsif.
Pakaian itu bisa berubah sesuai dengan suasana ruangan.
Dalam skala yang lebih kecil sedang diusahakan bentuk pakaian yang bisa menghangat atau mendingin sesuai dengan perubahan suhu. Bahan semacam ini sedang diteliti oleh Universitas Bath dan London College of Fashion, yang mengadaptasi sistem di alam.
Teknologi nano yang ada dalam bahan akan membuatnya menjadi obyek yang “pintar”. Bahkan memiliki kemampuan untuk menyesuaikan dengan bau, warna, temperatur, tekstur, selera, dan dengan suasanan hati penggunanya.
Bahan yang ditanamkan dengan teknologi nano juga dapat membantu dalam mendapatkan teman kencan. Ilmuwan dan desainer meneliti pakaian yang memiliki kemampuan untuk memantau sistem pernafasan tubuh, detak jantung dan kontrol suhu serta merespon terhadap kesehatan atau perubahan suasana hati.
Jenny Tillotson, desainer di Central Saint Martins College of Art dan Desain, telah mengembangkan sebuah “kulit kedua yang cerdas”. Bahan itu memiliki teknologi interaktif dan dibangun secara permanen ke dalam pakaian.
Contoh penerapannya berupa pakaian dan perhiasan yang mampu melepaskan misalnya aroma menthol yang dapat membantu meringankan masalah medis termasuk serangan asma.
Post a Comment Blogger Facebook