GuidePedia

0

http://www.detiknews.com/images/content/2010/07/04/10/air-cikini.jpg


Masyarakat masih saja berduyun-duyun ke kawasan makam Al Habib Abdurahman bin Abdullah Al-Hasyib untuk melihat dari dekat air yang mengalir dari makam yang dikeramatkan itu.
Sebagian besar warga yang datang membawa tempat penyimpanan air seperti jeriken, kemasan air mineral maupun kantung plastik. Mereka bermaksud membawa pulang air yang diyakini berkhasiat ini. Untuk bisa mengisi air para pengunjung harus berebutan dan tentu saja terkena lumpur akibat air yang membasahi tanah. Keribetan inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh para anak-anak di sekitar lokasi untuk menjual air. Jadi daripada pengunjung berkotor-kotor, lebih mudah membeli kepada para penjual cilik itu. 'Kalau botol yang gede (1,5 liter) harganya Rp 5 ribu, kalau yang kecil Rp 2 ribu,' ujar Ferdi saat menawarkan air dalam botol kemasan kepada detikcom di Jl Kramat V, Cikini, Minggu (4/7/2010) tak jauh dari Jl Inspeksi Kali Ciliwung. Ferdi tidak sendiri, beberapa teman sebayanya juga melakukan hal yang sama. Meski pendapatannya tidak besar namun mereka tetap antusias menawarkan air dalam botol kemasan kepada pengunjung yang datang. 'Baru dapat Rp 4 ribu (dari penjualan), botol yang gede. Ditawar sih sama yang beli,' ujarnya. Menjelang sore, pengunjung yang mayoritas warga sekitar semakin ramai. Beberapa di antaranya memanfaatkan air yang disedot dari kubangan di dekat makam tersebut untuk memandikan anak-anaknya.


http://foto.detik.com/images/content/2010/07/03/157/kwitang6.jpg


Ini dia makam yang akan dibongkar,
tapi kemudian memuncarkan air dari sekitarnya.


'Biar nggak nakal Mas. Biar kata cewek bandelnya udah kaya anak laki. Kali aja manjur dimandiin di sini,' ujar Roswati usai memandikan putri keduanya, Carelia (3) di lokasi.
Tidak hanya Roswati, sejumlah pengunjung juga melakukan hal serupa. 'Biar berkah,' ujar seorang pengunjung. Ahli waris telah mengimbau agar masyarakat tidak mengarah pada kesyirikan (menyekutukan Tuhan) dalam melihat air yang deras mengalir dan kini telah disalurkan lewat pipa paralon tersebut. MUI juga mengkhawatirkan air tersebut tidak higienis karena bisa jadi sudah bersinggungan dengan jenazah tokoh yang dihormati tersebut.


http://foto.detik.com/images/content/2010/07/03/157/kwitang1.jpg

Warga berebut untuk mendapatkan air yang keluar dari makam Habib Abdurrahman Al Habsyi atau Mbah Kwitang.

http://foto.detik.com/images/content/2010/07/03/157/kwitang4.jpg

http://foto.detik.com/images/content/2010/07/03/157/kwitang2.jpg
http://foto.detik.com/images/content/2010/07/03/157/kwitang3.jpg



dikutip dari : www.unic77.tk

Subscribe to wisben.com on blogger by Email

Post a Comment Blogger

Beli yuk ?

 
Top