Jakarta - Dora Natalia Singarimbun mengamuk dan mencakar polisi lalu lintas (polantas), Selasa kemarin. Dia tercatat sebagai pegawai di Mahkamah Agung (MA).
Dora ngamuk saat hendak ditilang Aiptu Sutisna. Ketika itu Dora tengah mengemudikan mobil Daihatsu Xenia di Jalan Jatinegara Barat, Jatinegara, Jakarta Timur. Polisi menyebut Dora hendak masuk ke busway dan ditilang polisi.
Dari situs Direktorat Jenderal Pendudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dukcapil Kemendagri), Rabu (14/12/106), Dora lahir di Medan, 29 Desember 1981. Dora yang berstatus sudah menikah berdomisili di Jalan Letjen Jamin Ginting, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara. Data ini terakhir mengalami pengubahan ialah pada 18 Agustus 2011.
Pada Kamis, 31 Desember 2015, Dora menjadi satu dari delapan orang yang dilantik menjadi pejabat Eselon IV. Dikutip dari siaran pers di situs MA, pelantikan itu berdasarkan Keputusan Kepala Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI Nomor : 03/BUA.2/peng.06.1/12/2015, dan keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor : 43/SEK/Peng.06.1/12/2015 tentang Penganggatan Pejabat Struktural Eselon IV pada Badan Urusan Administrasi Mahkamah Agung RI.
Dilihat dari akun Facebooknya, sebelum bekerja di MA, Dora sebelumnya pernah menjadi staf keuangan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PT TUN) Medan dan menjadi Kasubbag Kepegawaian di Pengadilan Tinggi Agama Banten.
Dora menempuh pendidikan di SMU Negeri 4 Medan. Kemudian ia melanjutkan studinya di Program Studi Manajemen Keuangan di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Teladan Medan. Kemudian untuk pendidikan Strata 2, Dora menempuhnya di Jurusan Manajemen Keuangan di Universitas HKBP Nomensen Medan.
Sebelumnya diberitakan, setelah Dora mengamuk, Sutisna melaporkan kejadian ini ke Polres Jakarta Timur. Kasat Reskrim Polres Jakarta Timur AKBP Sapta Maulana mengatakan penyidik Satreskrim Polres Jakarta Timur akan memanggil Dora. Pemanggilan dilakukan atas laporan yang dibuat oleh korban, Aiptu Sutisna, pasca kejadian tersebut.
Sapta mengatakan Sutisna telah diambil keterangan di Polres Jakarta Timur atas laporannya itu. Sutisna juga menyerahkan bukti-bukti terkait peristiwa yang sempat menjadi tontonan warga itu.
"Barang buktinya bajunya yang robek-robek, pangkatnya yang copot sama rekaman video, itu yang ambil video itu anggota juga, rekan korban yang sedang bertugas," kata Sapta, Selasa (13/12).
Post a Comment Blogger Facebook