Produsen telepon pintar dari Korea Selatan ini telah menunda penjualan sekaligus menarik sekitar 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 dari pasar, menyusul laporan adanya baterai yang terbakar.
Maskapai penerbangan Garuda Indonesia telah melarang penumpangnya mengoperasikan telepon selular Samsung Galaxy Note 7 selama penerbangan, setelah ada kasus baterainya terbakar.
Hal ini dilakukan menyusul sikap Federal Aviation Administration, FAA, yang melarang mengoperasikan telepon selular itu setelah ada laporan ada masalah dengan perangkat baterainya.
“Garuda Indonesia secara tegas meminta kepada seluruh penumpang untuk tidak mengoperasikan handphone selama penerbangan sesuai pemberitahuan resmi FAA mengenai Samsung Galaxy Note 7," kata VP Corporate CommunicationsGaruda Indonesia, Benny S Butarbutar, Minggu (11/09).
Penumpang Garuda juga dilarang memasukkan ponsel tersebut di dalam bagasi penumpang, kata Benny.
“Imbauan FAA berkaitan dengan aspek keamanan dan keselamatan penerbangan. Kedepannya kami akan mengevaluasi imbauan ini sampai dengan adanya informasi resmi dari FAA,” tambah Benny.
Sebelumnya, Singapore Airlines dan sejumlah penerbangan yang berbasis di Australia, Abu Dhabi, AS dan jepang juga melarang penumpangnya menghidupkan telepon genggam Samsung Galaxy Note 7.
Menunda penjualan
Produsen telepon pintar dari Korea Selatan ini, pada pekan lalu, telah menunda penjualan sekaligus menarik sekitar 2,5 juta unit Samsung Galaxy Note 7 dari pasar, menyusul laporan adanya baterai yang terbakar.
Saluran televisi AS Fox 10 melaporkan klaim bahwa Galaxy Note 7 telah membakar sebuah kendaraan Jeep milik sebuah keluarga.
Telepon genggam ini diluncurkan pada bulan lalu dan telah dinyatakan secara umum diterima dengan baik oleh konsumen maupun kritikus.
Dalam perkembangan terbaru, Samsung menawarkan penukaran perangkat Galaxy Note 7 dengan perangkat telepon genggam pengganti dengan menggunakan baterai yang dianggap aman.
Rencananya tawaran penukaran ini akan dibuka sejak 19 September mendatang.
Sejak diluncurkan lebih dari dua pekan lalu, Galaxy Note 7 diperkirakan sudah terjual sekitar dua juta unit.
Keputusan menunda penjualan ini menurut para pengamat tergolong luar biasa karena didasarkan pada beberapa laporan insiden -menurut Samsung ada 35 kasus baterai 'meledak' atau terkabar di seluruh dunia.
Sumber
Post a Comment Blogger Facebook