Democrazy by media

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="400" src="http://karyasiswa.hsgku.sch.id/wp-content/uploads/2013/12/DEmocrazy-art-jawara-web.jpg" width="338" /></div> <div style="text-align: center;"> (masih) hasil corat-coret di galaxy tab, sayang kalau di buang..</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="401" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjjlWqq7THplqT7usvvHNjBDMKKcLildDu3kH6PRy1unhhsvZhjcz2qovDFYIWH04Mhft0husiJo1y7bac8yfktmRXb-_Br29tlqhr1h58O7uCkVBnWzsR6tZmjxqWIlY7o1H2-8XeAMlWj_tm-dJFrBNlvrbEN10JayzDIOn6VZrg=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> lumayanlah buat ngelepasin uneg2 yang bikin enek.. </div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F7164901_201409290855310469.png&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjjlWqq7THplqT7usvvHNjBDMKKcLildDu3kH6PRy1unhhsvZhjcz2qovDFYIWH04Mhft0husiJo1y7bac8yfktmRXb-_Br29tlqhr1h58O7uCkVBnWzsR6tZmjxqWIlY7o1H2-8XeAMlWj_tm-dJFrBNlvrbEN10JayzDIOn6VZrg=" -->

Democrazy by media

(masih) hasil corat-coret di galaxy tab, sayang kalau di buang.. lumayanlah buat ngelepasin uneg2 yang bikin enek..  Sumber ...

Read more »

Syam Kamaruzzaman itu Agen CIA

<div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: center;"> <img height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-ollqBcKzE2A/Ukzd-WxkJ9I/AAAAAAAAI7s/zMUOc3J2Vs0/s640/images.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> </div> <div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Setiap menjelang akhir September, bangsa Indonesia dihadapkan pada kenangan buruk G30S. Sejarah versi Orde Baru mencatatnya sabagai pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Tetapi sebaliknya, pelaku dan saksi sejarah peristiwa itu selalu dihantui pertanyaan mengapa peristiwa itu bisa terjadi.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhzv0w9TZtZK4ZYXS2Y7ttLfMrQgxIX7HCjp-C8wiER6v5dgafCWaOLWmwwTbczcyWm5g42Rf5G3chesY0GrlWxOIBYlBbGBJtSm0iBP8wNR2MPjnG6Ft-FEMFK6CAhax07ioFwRxml71RqiP5e3P8XsUk5XHLQKDWNnqGlPDYC6EXUthl5oHdfsw=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhzv0w9TZtZK4ZYXS2Y7ttLfMrQgxIX7HCjp-C8wiER6v5dgafCWaOLWmwwTbczcyWm5g42Rf5G3chesY0GrlWxOIBYlBbGBJtSm0iBP8wNR2MPjnG6Ft-FEMFK6CAhax07ioFwRxml71RqiP5e3P8XsUk5XHLQKDWNnqGlPDYC6EXUthl5oHdfsw=" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tan Swie Ling adalah saksi korban peristiwa itu. Ia ketua Permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI) yang harus menderita karena kedekatannya dengan Sudisman -- pengganti DN Aidit. Ia dijebloskan ke Rumah Tahanan Militer (RTM) Boedi Oetomo bersama sejumlah tokoh penting lainnya. Dua diantaranya Sjam Kamaruzaman dan Brigjen Soepardjo. Bersama Sudisman, Pak Tan -- demikian lelaki usia 76 itu biasa dipanggil -- menjadi figur paling dihormati; orang komunis atau bukan, militer dan sipil, salah satunya karena ia menolak berita acara pemeriksaan di Mahkamah Militer Luar Biasa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pekan ini, Tan Swie Ling meluangkan waktu untuk berbincang dengan Darmawan Sepriyossa, Teguh Setiawan dan Irwan Ariefyanto dari INILAHCOM.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Sebagai Napol golongan A yang tergolong tokoh penting di PKI, Anda pernah tahu akan ada G30S sebelumnya?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begini, kami ini selalu disebut kaum yang berontak. Itu yang membuat saya selalu bertanya-tanya, sejak dalam penjara bahkan,” Kok kami ini selalu disebut berontak? Apa betul?” Itu selalu jadi pertanyaan di batin saya. Orang yang berontak itu seperti apa sih?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya beruntung sempat melihat Imam Samudra setelah dia tertangkap. Setiap kali kamera menyorot dia, selalu Imam mengacungkan tangan terkepal dan berteriak,”Allahu akbar! Allahu akbar!” Saya terpesona melihat dia. Dia tahu dan yakin dengan apa yang ia perjuangkan. Dia tahu harga yang harus dia bayar. Dia siap untuk membayar itu. Dia siap mati. Itulah gambaran saya tentang orang yang sadar dengan apa yang dilakukannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nah, gambaran itu tak tampak pada barisan saya. Kenapa? Bahkan yang ada, barisan kami ini dikenal loyo. Jadi saya terus berpikir, apa betul kami ini dulu mau memberontak? Sepanjang pengalaman dan perjumpaan saya dengan tokoh-tokoh penting PKI, saya tak merasakan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Maksud Anda?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya tak melihat dari para tokoh itu, paling tidak secara ideologis pernah melakukan sesuatu yang besar, yang persiapan mentalnya masih tersisa. Tidak. Saya pernah bertemu, berinteraksi dengan Sudisman (ketua umum PKI pengganti DN Aidit), Paris Pardede (pimpinan Komisi Kontrol Comite Central dan calon anggota Politbiro PKI), dengan Syam Kamaruzzaman dan sebagainya. Bahkan dari Brigjen Soepardjo dan Sujono Pradigdo, saya tak melihat itu. (Red: Sujono Pradigdo adalah kepala komisi Verifikasi CC PKI. Dari penangkapan Sujono Pradigdo, didapat keterangan rahasia tentang keberadaan tokoh PKI lain yang kemudian ditangkap melalui operasi kalong. Tokoh PKI lain yang dalam persembunyian itu antara lain: Sudisman, Tjugito, Anwar Sanusi, Tan Swie Ling, Rewang, Oloan Hutapea, Subadi, Sidik Kertopati.).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Anda yang akrab dengan banyak petinggi partai, tak tahu akan ada G30S?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Banyak hal yang kurang dapat dimengerti dari kejadian itu. Saya merasa tenang-tenang saja. Dari siang tanggal 30 September, dan malam itu, jam 20 malam baru pulang bersama Sudisman. Jalan kaki ke Tomang, yang waktu itu belum beraspal. Jalan tanah. Tak ada apa-apa, tak tahu akan ada apa-apa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yang jelas saya tak tahu. Tapi tanggal 1 Oktober itu naluri saya merasa, kok ada yang aneh. Saya waktu itu mencari-cari Sukatno, pimpinan tertinggi Pemuda Rakyat (organ pemuda onderbouw PKI). Saya ke rumahnya, kosong, gelap. Saya hanya bertemu dengan ketua PKI Jakarta Raya di jalan. Dia juga sedang gentayangan kebingungan. Tetapi setahu saya, Sujono Pradigdo itu setiap malam, begitu jam malam berlaku, ya kebingungan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Setelah G30S, Anda dikejar-kejar?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Awalnya saya rasa tidak. Hanya memang setelah itu tekanan begitu berat. Setiap malam saya tak tidur di rumah, mencari tempat-tempat yang aman. Sujono juga meminta saya mencarikan dia tempat menginap. Saya bawa saja ke tempat saya sering menginap, di sekolah-sekolah Cina yang sudah ditinggalkan. Kan begitu G30S, langsung sekolah-sekolah Cina dihentikan. Saya selalu tidur di Sin Ming Hoei (Red:Sekolah Cina, kini Gedung Candranaya, kalau masih ada). Saya suka, karena di zaman itu, di situ sudah ada televisi. He he he...</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Apa yang membuat Anda bisa diterima baik penjaga Sin Ming Hoei?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itu tempat nongkrong saya. Sebelum G30S pun saya sering datang nongkrong, melihat Sajuti Melik main catur di sana. Jadi dengan penjaganya ya sudah saling kenal.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Belum lagi saya berasal dari daerah, dari Pekalongan. Di Jakarta saya nggak punya tempat bermalam. Saya aktif di Permusyawaratan Pemuda Indonesia (PPI). Markasnya di Gedung Tunas Jaya—sekarang gedung bakmi Gajah Mada. Saya dikasih kamar di sana. PPI itu aktif dalam kesenian, terutama tari-tarian. Dalam soal ini kami mengalahkan Lembaga Kesenian Rakyat (Lekra, onderbouw PKI). Setelah G30S, markas kami sering malam-malam dilempari batu. Suatu hari, ada serombongan massa datang mengobrak-abrik tempat saya. Saya menyelinap ke seberang jalan, ke Jalan Gajah Mada sekarang, melihat orang-orang mengobrak-abrik tempat kegiatan kami.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Anda ditangkap ketika sedang berada di Sin Ming Hoei?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tidak. Di rumah. Tahu yang melaporkan saya dan membawa tentara mengepung rumah saya? Sujono Pradigdo.</div> <div style="text-align: justify;"> Tan: PKI Susun Ulang Kekuatan Itu Shit!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Ok, kalau masing-masing petinggi PKI tak tahu soal rencana G30S, pernahkah di dalam penjara mereka saling menyalahkan?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Otomatis. Andai kata tak ada begitu, paling tidak kan organisasi ini setelah terpukul bisa bangkit. Petinju yang di-KO pun dihitung 10 kali, bangun lagi, misalnya. Ini sudah sekian lama nggak bangun-bangun. Mengapa? Karena salah menyalahkan. Ini salah Aidit! Ini salah kamu! Semua saling mengaku pintar. Ini menyedihkan. Semua ingin berada paling depan. Dan itu yang membuat organisasi ini sampai setengah abad nggak bangkit-bangkit!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Bukan karena pelarangan di zaman Orba?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bukan. Kalau pelarangan itu sih dari dulu juga PKI dilarang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Menurut Ben Anderson, benarkah hanya Anda dan Sudisman yang menolak Berita Acara Pemeriksaan (BAP)?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begini, saat sidang Mahmilub, hakim meminta saya menerangkan soal pembangunan kembali PKI. Saya jawab, dan itu berkali-kali,” Saya tak mengerti pertanyaan Yang Mulia.” Itu membuat hakim marah dan menunjukkan BAP yang di sana tertera tanda tangan saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya jawab akhirnya. Saya katakan, pemerintah saat itu sudah menganggap kami hama yang harus dibasmi. Bukan lagi manusia. Jadi, sebagai hama kami sudah tak lagi punya HAM. Kami sudah diperlakukan sampai pada taraf yang tak pernah kami pikirkan sebelumnya. Jadi, sudah tak relevan lagi kalau di sana ada tanda tangan kami. Kami akan melakukan apa pun yang diperintahkan. Kami tak akan mau lagi mengalami lebih buruk yang sudah dialami. Saya, saat itu duduk bener saja nggak bisa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hanya saja, mungkin Ben Anderson menganggap kami-kami waktu itu singa, yang bisa mengaum. Padahal, semua orang PKI saat itu sudah pecah nyalinya. Termasuk saya. He he he...</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Omong-omong, kapan Anda masuk PKI? Apa saat itu sudah atheis?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begini, saya dibaptis jadi PKI itu di dalam bui. Yang baptis saya sebagai anggota PKI itu penguasa. Tapi benar kalau saya aktif di PPI. Saya beragama. Hanya agama itu bagi orang-orang seperti saya kan ‘cair’. Ke kelenteng itu kami cair saja. Tidak ada keharusan seperti umat Islam yang mayoritas, misalnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Tapi PPI itu onderbouw PKI kan?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Benar, kalau itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Di penjara Anda sempat bertemu Syam Kamaruzzaman?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ya, di Rumah Tahanan Militer di Jalan Boedi Oetomo. Itu sebetulnya penjara untuk ‘orang-orang besar’ PKI. Tapi karena orang-orang besar udah nggak ada, ya bolehlah kere-kerenya (Tan tertawa). Saya sempat bertemu Syam di sana, seperti juga dengan Sudisman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Bagaimana Anda melihat sosok Syam, yang bagi banyak orang begitu misterius?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Singkatnya, saya orang yang sangat tidak hormat kepada Syam. Banyak orang PKI, yang meskipun bersikap tak semestinya, masih bisa saya hormati. Satu-satunya orang yang paling tidak bisa saya hormati, ya Syam. Satu-satunya orang PKI yang sangat saya hormati, Sudisman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya cerita sedikit. Semua tahanan waktu itu kekurangan makan. Kami sangat ingin makan. Syam ini kalau diperiksa, ketika keluar pemeriksaan, kalau jalan, gambarannya seperti dukung bayi. Kesulitan, hampir jatuh. Yang dibawa dengan susah payah itu kayak karung. Isinya rokok, beras, roti, gula, kopi, susu, biskuit. Saya juga pengen, tapi saya sadar sampai keringat saya jadi darah, tak mungkin saya diperlakukan kayak Syam. Kami akhirnya berpikir, tak ada yang bisa makan gratis ya. Pasti ada sesuatu dengan Syam ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Anda curiga Syam ‘menyanyi’?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ya, begitulah. Bahkan lebih dari itu. Setiap kali dia diperiksa di Mahmilub, dia selalu ‘setor orang’. Sama seperti Sujono Pradigdo, dia juga selalu setor orang kalau diperiksa. Itu yang membuat orang-orang PKI kalut dan lari ke Blitar. Jendral Soepardjo itu yang ‘setor’ ya Sujono Pradigdo.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Apakah siksaan di tahanan membuat mereka begitu?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Masalah karakter, menurut saya. Tetapi bisa jadi penahanan pun membawa banyak perubahan. Sujono itu dalam dua tahun sudah seperti orang 70-an lebih. Jalannya susah, rambut di kepalanya rontok. Tangannya gemetaran, tremor. Itu hanya dalam setahun lebih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sudisman saja yang tegar, hanya dalam dua tahun rambutnya berubah perak semua. Ada mayor udara pelatih relawan di Lubang Buaya. Waktu masuk gagah, hanya setahun sudah berubah seperti umur 80-an. Dan itu bukan karena siksaan fisik. Tetapi vonis mati itu membuat Anda merasa sudah jadi mayat ketika masih bernafas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Apakah Sudisman juga begitu, pulang diperiksa bawa sembako?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau Sudisman begitu, saya juga akan kehilangan rasa hormat. Sudisman itu dihormati bahkan oleh para penjaga kami, para militer. Sudisman itu diperlakukan agak istimewa, punya ranjang, pakai kelambu. Kalau ia tertidur dan kelambunya belum terpasang, itu dipasangkan penjaga. Di mata penjaga, Sudisman itu dihormati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itu karena salah satunya wibawa Sudisman yang tinggi, karena perilaku yang baik. Sudisman juga tegas, lurus. Dia tak mau diperiksa sebelum syarat dipertemukan dengan DN Aidit, MA Lukman, dengan Sakirman. Mereka itu empat sekawan di partai. Dia bersedia diperiksa kalau dipertemukan lebih dulu dengan tiga temannya itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia itu diperiksa di selnya sendiri, caranya dikasihkan dokumen. Dia hanya diminta mengatakan benar atau tidaknya dokumen itu. Sudisman saja kalau diperiksa itu dimohon-mohon, “Agar Bapak dimohon bersedia diperiksa.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tapi soal kepribadian itu ya memang tak bisa dibuat-buat. Sudisman itu lurus. Saat ditanya apakah ia beragama, ia bilang,”Saya ateis.” Padahal semua orang PKI bilang, ya beragama. Saya kira buat Sudisman itu bukan soal jujur atau tidak. Ia adalah pengganti DN Aidit. Satu-satunya orang yang paling berkewajiban menyelamatkan partai. Dan penyelamat partai itu harus lurus, jangan belok-berkelok. Dan dia tahu, harga perjuangannya ya mati. Ya sudah, mau apa lagi? Memang itu sudah harga dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia kan tak mungkin menjawab, katakanlah, Islam. Mungkin kalau begitu dia akan ditanya, masjid mana saja yang ia datangi, dan sebagainya. Itu akan merepotkan orang saja. Rupanya itu juga dihargai militer.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Bukankah pasca-G30S PKI disebut-sebut berencana kembali menyusun kekuatan di Blitar?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau ada orang bilang PKI mau menyusun kekuatan kembali itu, maaf kalau kalau saya bilang kasar, taikitu! Nggak ada itu. Gombal! Yang namanya peristiwa bersenjata di Blitar itu sesungguhnya kecelakaan. Gara-gara Sujono ditangkap, seluruh pimpinan PKI kalang kabut. Itu karena dia orang yang tahu banyak. Sementara pengkhianat itu dia. Dalam kalang kabutnya itu, mungkin saja,” Ya sudah, kita ke Blitar saja.” Ke Blitar itu menyelamatkan diri, bukan untuk berperang. Isi Blitar itu orang-orang desersi. Bagaimana bisa berjuang dengan pasukan desersi. Okelah dalam kondisi biasa mereka, pasukan itu, simpatisan PKI. Tapi setelah G30S itu kondisinya lain. Ya gampang saja digulung Operasi Trisula.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Tan: G30S itu Bikinan CIA</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah Reformasi, Anda melihat ada peluang PKI melakukan revivalisme, bangkit lagi?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Itu susah dijawab. Kalau saja para petinggi PKI tidak ‘adu pintar’ mungkin bisa. Kan yang terjadi tidak begitu. Selain itu sudah tak ada lagi figur. Sudah banyak pula yang meninggal. Sisa-sisa PKI itu kini bertempur dengan waktu, dengan usia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau simpatisan ahistoris, yang tak punya kaitan sejarah? Generasi muda saat ini, misalnya?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Justru harapannya kita menumbuhkan hal itu. Saya selalu katakan, kalau masih mau melangkah ke depan, gunakan prinsip kebalikan membakar obat nyamuk. Membakar obat nyamuk kan melingkar dari luar yang besar, ke dalam yang kecil. Sebaliknya, ya buat sebaliknya, mulai dari dalam, ke luar, hingga membesar. (Red: Kami mengasumsikan, lakukan gerakan kebalikan dari involutif, yang hanya akan membuat lingkaran PKI mengecil). Hanya dengan itu harapannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Soal lain, bukankah kini sudah tak ada lagi negara patron Komunis, macam Sovyet? Tiongkok pun sudah semi kapitalis?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagi saya, memang nggak bisa Komunis diharapkan begitu terus. Warna merah itu selalu begitu terus, misalnya. Nggak bisa. Segala sesuatu itu bergerak, berubah. Materi itu kan bergerak, dialektis. Tak ada yang bisa statis, kecuali ia dibingkai baja. Kalau Tiongkok itu berubah seperti saat ini, mungkin saja ia tengah mencari bentuk baru dari ideologinya. Bagi saya Sosialisme itu seutas kawat emas. Ia bisa dilengkungkan menjadi cincin, misalnya. Cincin itu tak berarti menyalahi Sosialisme itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kembali ke Syam, Anda percaya ia agen ganda?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada orang bercerita, Syam ini orang yang ditanam PSI. Ada juga yang bilang Syam ini pisau bermata dua. Kalau ia pisau bermata dua, seharusnya intelektualitasnya hebat. Sepanjang penglihatan saya, kapasitasnya nggak begitu. Dia tak sebagaimana Anda katakan, dia tak cerdas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begini, kalau ada orang yang bisa bertahan diperiksa sekian lama, apakah itu karena ia cerdas, atau karena ia hanya bersiasat?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Adakah tahanan PKI yang di tahanan justru jadi relijius?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oh banyak. Kebanyakan begitu. Saya ingat, ada teman dari Palembang, dia sekretaris Comite Daerah Besar (CDB) Palembang. Namanya Anwar Sanusi, kalau tak salah. Pagi-pagi dia sudah bangunkan orang dengan adzan. Dia bilang, “Aku kan bukan PKI. Aku kan calon (Politbiro).” Di dalam (tahanan) ia mengajar mengaji. Saya sendiri tak mempersoalkan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jadi menurut Anda, siapa dalang G30S?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagi saya, G30S itu menimbulkan banyak penderitaan. Juga bagi bangsa Indonesia. Itu penanda kehancuran nasionalisme. Pengalaman di penjara, saya menolak G30S itu karena PKI. Itu kesimpulan Soeharto. Semua dibawa ke situ, mungkin agar dia bersih. Saya lebih percaya, itu karena Perang Dingin. Kita tak sadar kita hanya jadi wayang dari Perang Dingin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hitam di atas putih saya punya dokumen. Dokumen dari Perang Dingin itu. Kegiatan itu dikerjakan dalam kerangka besar Perang Dingin. Semua digarap. Yang digarap terlebih otak. Bagaimana otak pemimpin dan ketua Partai Komunis Sovyet Mikhail Gorbachev bisa diubah, bisa digarap hingga justru dia yang membubarkan Partai Komunis Sovyet. Nah, di Indonesia, yang dipakai jadi alat itu PKI.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kembali, jadi siapa Syam Kamaruzzaman?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya belum punya keberanian untuk mengatakan Syam itu orang Dinas Rahasia Amerika Serikat (CIA). Tetapi memang tingkah lakunya memang begitu. Jadi saya merasa, yang namanya PKI itu seharusnya tidak berlaku seperti itu. Wong dia punya pengalaman tahun 1948. Dengan begitu, yang namanya DN Aidit itu kan harusnya bukan anak kemarin sore. Dia harusnya berisi. Tetapi bagaimana dia menghadapi hal itu justru seperti mati berdiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Sebegitu hebatkah Syam?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> G30S itu menurut saya tak akan ada tanpa segitiga Syam-Soeharto-Letkol Untung. Tak bakal ada. Tak akan meletus. Katakanlah, yang namanya Untung itu bola lampu. Yang stop kontaknya itu, yang di dalam rumah Indonesia itu, dua orang tadi: Soeharto dan Syam. Keduanya bagi Untung atasan. Soeharto itu komandan, sementara Syam itu bapak ideologis dia. Kata-kata dari keduanya tak pernah diragukan Untung.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Jadi Aidit diperalat juga?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ya. Coba saja, dia bikin program (G30S) ini, buka medan di sini (Jakarta) tanggal 30 September. Tanggal 1 Oktober dia sudah ngacir, ke Jawa. Dan ke Jawa itu ternyata dia masuk perangkap. Malam menjelang tanggal 1 Oktober, dia sudah disediakan pesawat untuk berangkat. Sampai di Jawa dia keleleran. Aidit itu sengsara, sampai harus merampas sepeda orang di Boyolali.Itu karena dikadalin orang-orang itu. Syam itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jadi di dalam Syam itu siapa sih? Dia ketua Biro Chusus, tak lain dari kamar tertutup di PKI yang tak bisa dimasuki orang lain di PKI. Dia bisa berbuat semaunya dengan aman di situ. Bagaimana ini, partai komunis terbesar di luar Tiongkok dan Sovyet yang dengan segera bisa digulung habis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Dalam perbincangan dengan Brigjen Soepardjo, Anda yakin dia percaya adanya Dewan Jendral?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau yang saya lihat, Pak Pardjo meyakini Dewan Jendral itu buatan. Itu kena makan isu lawan saja. Isu CIA. Dari situ saya yakin, peristiwa G30S itu buatan CIA.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Apa yang membuat Anda yakin G30S itu bikinan CIA?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada juga tulisan Pak Yusuf (?), seorang wartawan senior menulis terjemahan dokumen yang de-classified soal itu. Dokumen itu berasal dari surat menyurat CIA kepada pemerintah RI. Dari 637 halaman, saya kutip empat halaman. Isinya menerangkan soal kata-kata, jadi yang penting bagaimana mengadu domba Komunis-non Komunis di Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yang paling saya ingat, ada kata-kata,” Apa tidak mungkin kita mengulang dengan menimbulkan kerusuhan anti Cina?“ Itu benar-benar saya pegang. Tanggal dokumen itu September 1964, dan ada kerusuhan antiCina Mei 1963. Di tahun 1963 itu, satu-satunya kerusuhan, ya Mei itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Apakah Mei 1998 juga bukan buatan CIA? Jadi menurut saya, kegiatan antiCina itu selalu didaur ulang. Yang dikorbankan makin besar. CIA ini benar-benar pihak yang mengobok-obok Indonesia.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kapan terakhir Anda melihat Syam?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tahun 1967 di penjara. Setelah itu hilang. (Red: dokumen menyatakan Syam dieksekusi tahun 1986).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Kini, kemana Syam?</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut saya dieksekusi. Penguasa ini kan tak kenal jasa. Mereka melihatnya hanya alat, sudah pakai, ya buang. Lihat saja. Soeharto juga berkuasa, 32 tahun. Sukar sekali ditumbangkan. Tetapi mungkin karena penguasa melihat dia sudah tak bisa dipakai, ya digulingkan juga. Oleh mahasiswa? Yang benar saja. Lihat juga Saddam Husein, Marcos. Lihat Pak Harto, penguasa memperlakukannya lebih baik. Dia meninggal di Indonesia, tapi lihat, sampai meninggal, tak ada satu pun yang bisa menghukumnya. </div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.fiqhislam.com%2F%2Fimages%2Fartikel3%2FTan-Swie-Ling-g30s-pki_inilahcom.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhzv0w9TZtZK4ZYXS2Y7ttLfMrQgxIX7HCjp-C8wiER6v5dgafCWaOLWmwwTbczcyWm5g42Rf5G3chesY0GrlWxOIBYlBbGBJtSm0iBP8wNR2MPjnG6Ft-FEMFK6CAhax07ioFwRxml71RqiP5e3P8XsUk5XHLQKDWNnqGlPDYC6EXUthl5oHdfsw=" -->

Syam Kamaruzzaman itu Agen CIA

Setiap menjelang akhir September, bangsa Indonesia dihadapkan pada kenangan buruk G30S. Sejarah versi Orde Baru mencatatnya sabag...

Read more »

Awas ! Puasa Arafah Berbeda dengan Hari Arafah

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjPVZD88jdUP39xhewtfN16s4oHnAYEPZC0Lu_vH6D8bRZLnxOcTrXx_Ihl8FL9JV-_rg8AZrZQ66kLWewGlsDH-f4ACp5KSEP2AkGchOnUY7LlGIvQl6LG-HI8ztQtYvdJ2r1ygw/s400/hadis+puasa+arafah.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika terjadi perbedaan dalam menentukan tanggal 9 Dzulhijjah, antara pemerintah Indonesia dengan Saudi, mana yang harus diikuti? Kami bingung dalam menentukan kapan puasa arafah? </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab: </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ulama berbeda pendapat dalam masalah ini, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, puasa arafah mengikuti wuquf di arafah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ini merupakan pendapat Lajnah Daimah (Komite Fatwa dan Penelitian Ilmiyah) Arab Saudi. Mereka berdalil dengan pengertian hari arafah, bahwa hari arafah adalah hari dimana para jamaah haji wukuf di Arafah. Tanpa memandang tanggal berapa posisi hari ini berada. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam salah satu fatwanya tentang perbedaan tanggal antara tanggal 9 Dzulhijjah di luar negeri dengan hari wukuf di arafah di Saudi, Lajnah Daimah menjelaskan, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> يوم عرفة هو اليوم الذي يقف الناس فيه بعرفة، وصومه مشروع لغير من تلبس بالحج، فإذا أردت أن تصوم فإنك تصوم هذا اليوم، وإن صمت يوماً قبله فلا بأس </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hari arafah adalah hari dimana kaum muslimin melakukan wukuf di Arafah. Puasa arafah dianjurkan, bagi orang yang tidak melakukan haji. Karena itu, jika anda ingin puasa arafah, maka anda bisa melakukan puasa di hari itu (hari wukuf). Dan jika anda puasa sehari sebelumnya, tidak masalah. (Fatawa Lajnah Daimah, no. 4052) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, puasa arafah sesuai tanggal 9 Dzulhijjah di daerah setempat </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena penentuan ibadah yang terkait dengan waktu, ditentukan berdasarkan waktu dimana orang itu berada. Dan hari arafah adalah hari yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Sehingga penentuannya kembali kepada penentuan kalender di mana kaum muslimin berada. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pendapat ini ditegaskan oleh Imam Ibnu Utsaimin. Beliau pernah ditanya tentang perbedaan dalam menentukan hari arafah. Kita simak keterangan beliau, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> والصواب أنه يختلف باختلاف المطالع ، فمثلا إذا كان الهلال قد رؤي بمكة ، وكان هذا اليوم هو اليوم التاسع ، ورؤي في بلد آخر قبل مكة بيوم وكان يوم عرفة عندهم اليوم العاشر فإنه لا يجوز لهم أن يصوموا هذا اليوم لأنه يوم عيد ، وكذلك لو قدر أنه تأخرت الرؤية عن مكة وكان اليوم التاسع في مكة هو الثامن عندهم ، فإنهم يصومون يوم التاسع عندهم الموافق ليوم العاشر في مكة ، هذا هو القول الراجح ، لأن النبي صلى الله عليه وسلم يقول ( إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا ) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yang benar, semacam ini berbeda-beda, sesuai perbedaan mathla’ (tempat terbit hilal). Sebagai contoh, kemarin hilal sudah terlihat di Mekah, dan hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah. Sementara di negeri lain, hilal terlihat sehari sebelum Mekah, sehingga hari wukuf arafah menurut warga negara lain, jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah, maka pada saat itu, tidak boleh bagi mereka untuk melakukan puasa. Karena hari itu adalah hari raya bagi mereka. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikian pula sebaliknya, ketika di Mekah hilal terlihat lebih awal dari pada negara lain, sehingga tanggal 9 di Mekah, posisinya tanggal 8 di negara tersebut, maka penduduk negara itu melakukan puasa tanggal 9 menurut kalender setempat, yang bertepatan dengan tanggal 10 di Mekah. Inilah pendapat yang kuat. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> إذا رأيتموه فصوموا وإذا رأيتموه فأفطروا </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apabila kalian melihat hilal, lakukanlah puasa dan apabila melihat hilal lagi, (hari raya), jangan puasa. (Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin, volume 20, hlm. 28) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari keterangan di atas, kita bisa memahami bahwa perbedaan penentuan hari arafah, kembali kepada dua pertimbangan: </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pertama, apakah perbedaan tempat terbit hilal (Ikhtilaf Mathali’) mempengaruhi perbedaan dalam penentuan tanggal ataukah tidak. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mayoritas ulama berpendapat bahwa dalam menentukan tanggal awal bulan, kaum muslimin di seluruh dunia disatukan. Sehingga perbedaan tempat terbit hilal tidak mempengaruhi perbedaan tanggal. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sementara sebagian ulama berpendapat bahwa perbedaan mathali’ mempengaruhi perbedaan penentuan awal bulan di masing-masing daerah. Ini meruakan pendapat Ikrimah, al-Qosim bin Muhammad, Salim bin Abdillah bin Umar, Imam Malik, Ishaq bin Rahuyah, dan Ibnu Abbas. (Fathul Bari, 4/123). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari dua pendapat ini, insyaaAllah yang lebih mendekati kebenaran adalah pendapat kedua. Adanya perbedaan tempat terbit hilal, mempengaruhi perbedaan penentuan tanggal. Hal ini berdasarkan riwayat dari Kuraib – mantan budak Ibnu Abbas –, bahwa Ummu Fadhl bintu al-Harits (Ibunya Ibnu Abbas) pernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah di Syam, dalam rangka menyelesaikan suatu urusan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kuraib melanjutkan kisahnya, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setibanya di Syam, saya selesaikan urusan yang dititipkan Ummu Fadhl. Ketika itu masuk tanggal 1 ramadhan dan saya masih di Syam. Saya melihat hilal malam jumat. Kemudian saya pulang ke Madinah. Setibanya di Madinah di akhir bulan, Ibnu Abbas bertanya kepadaku </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kapan kalian melihat hilal?” tanya Ibnu Abbas. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “kami melihatnya malam jumat.” Jawab Kuraib. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kamu melihatnya sendiri?” tanya Ibnu Abbas. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ya, saya melihatnya dan masyarakatpun melihatnya. Mereka puasa dan Muawiyahpun puasa.” Jawab Kuraib. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ibnu Abbas menjelaskan, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> لكنا رأيناه ليلة السبت، فلا نزال نصوم حتى نكمل ثلاثين أو نراه </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kalau kami melihatnya malam sabtu. Kami terus berpuasa, hingga kami selesaikan selama 30 hari atau kami melihat hilal Syawal.” </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kuraib bertanya lagi, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Mengapa kalian tidak mengikuti rukyah Muawiyah dan puasanya Muawiyah?” </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab Ibnu Abbas, </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> لا هكذا أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Tidak, seperti ini yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada kami.” (HR. Muslim 2580, Nasai 2111, Abu Daud 2334, Turmudzi 697, dan yang lainnya). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kedua, batasan hari arafah </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebagian ulama menyebutkan bahwa puasa arafah adalah puasa pada hari di mana jamaah haji melakukan wukuf di arafah. Tanpa mempertimbangkan perbedaan tanggal dan waktu terbitnya hilal. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sementara ulama lain berpendapat bahwa hari arafah adalah hari yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah. Sehingga sangat memungkinkan masing-masing daerah berbeda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada satu pertimbangan sehingga kita bisa memilih pendapat yang benar dari dua keterangan di atas. Terlepas dari kajian ikhtilaf mathali’ (perbedaan tempat terbit hilal) di atas. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita sepakat bahwa islam adalah agama bagi seluruh alam. Tidak dibatasi waktu dan zaman, sebelum tiba saatnya Allah mencabut islam. Dan seperti yang kita baca dalam sejarah, di akhir dakwah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, islam sudah tersebar ke berbagai penjuru wilayah, yang jarak jangkaunya cukup jauh. Mekah dan Madinah kala itu ditempuh kurang lebih sepekan. Kemudian di zaman para sahabat, islam telah melebar hingga dataran syam dan Iraq. Dengan alat transportasi masa silam, perjalanan dari Mekah menuju ujung wilayah kaum muslimin, bisa menghabiskan waktu lebih dari sebulan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena itu, di masa silam, untuk mengantarkan sebuah info dari Mekah ke Syam atau Mekah ke Kufah, harus menempuh waktu yang sangat panjang. Berbeda dengan sekarang, anda bisa menginformasikan semua kejadian yang ada di tanah suci ke Indonesia, hanya kurang dari 1 detik. Sehingga orang yang berada di tempat sangat jauh sekalipun, bisa mengetahui kapan kegiatan wukuf di arafah, dalam waktu sangat-sangat singkat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sini kita bisa menyimpulkan, jika di masa silam standar hari arafah itu mengikuti kegiatan jamaah haji yang wukuf di arafah, tentu kaum muslimin yang berada di tempat yang jauh dari Mekah, tidak mungkin bisa menerima info tersebut di hari yang sama, atau bahkan harus menunggu beberapa hari. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika ini diterapkan, tentu tidak akan ada kaum muslimin yang bisa melaksanakan puasa arafah dalam keadaan yakin telah sesuai dengan hari wukuf di padang arafah. Karena mereka yang jauh dari Mekah sama sekali buta dengan kondisi di Mekah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ini berbeda dengan masa sekarang. Hari arafah sama dengan hari wukuf di arafah, bisa dengnan mudah diterapkan. Hanya saja, di sini kita berbicara dengan standar masa silam dan bukan masa sekarang. Karena tidak boleh kita mengatakan, ada satu ajaran agama yang hanya bisa diamalkan secara sempurna di zaman teknologi, sementara itu tidak mungkin dipraktekkan di masa silam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Oleh karena itu, memahami pertimbangan di atas, satu-satunya yang bisa kita jadikan acuan adalah penanggalan. Hari arafah adalah hari yang bertepatan dengan tanggal 9 Dzulhijjah, dan bukan hari jamaah haji wukuf di Arafah. Dengan prinsip ini, kita bisa memahammi bahwa syariat puasa arafah bisa dipraktekkan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia tanpa mengenal batas waktu dan tempat. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahu a’lam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;"><br /></span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) </span></i></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Awas ! Puasa Arafah Berbeda dengan Hari Arafah

Jika terjadi perbedaan dalam menentukan tanggal 9 Dzulhijjah, antara pemerintah Indonesia dengan Saudi, mana yang harus diikuti? Kami ...

Read more »

Apa dan bagaimana jadi Zuhud?

<div style="text-align: center;"> <img height="300" src="http://aabdurofi.files.wordpress.com/2014/04/zuhud1.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa itu Zuhud?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa itu Zuhud? Dan bagaimana caranya agar bisa zuhud?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ibnul Qoyim menyebutkan definisi zuhud dan wara’ yang pernah beliau dengar dai gurunya, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Ibnul Qoyim mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> سمعت شيخ الإسلام ابن تيمية قدس الله روحه يقول : الزهد ترك ما لا ينفع في الآخرة والورع : ترك ما تخاف ضرره في الآخرة</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya mendengar Syaikhul Islam – semoga Allah mensucikan ruhnya – pernah mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat untuk kehidupan akhirat.” Dan “Wara’ adalah meninggalkan sesuatu yang dikhawatirkan membahayakan bagi kehidupan di akhirat.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemudian Ibnul Qoyim menegaskan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وهذه العبارة من أحسن ما قيل في الزهد والورع وأجمعها</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ungkapan ini adalah definisi terbaik dan paling mewakili untuk kata zuhud dan wara’. (Madarij as-Salikin, 2/10).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan pengertian di atas, zuhud lebih tinggi derajatnya dibandingkan wara’. Karena zuhud pasti wara’ dan tidak sebaliknya.</div> <div style="text-align: justify;"> Zuhud dalam al-Quran</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebagian ulama menyebutkan bahwa zuhud telah Allah jelaskan dalam al-Quran melalui ayat-Nya,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آَتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan bersedih terhadap apa yang tidak kamu dapatkan, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri. (QS. Al-Hadid: 23)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memahami ayat di atas, Imam al-Junaid mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> فالزاهد لا يفرح من الدنيا بموجود ولا يأسف منها على مفقود</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Orang yang zuhud tidak menjadi bangga karena memiliki dunia dan tidak menjadi sedih karena kehilangan dunia. (Madarij as-Salikin, 2/10).</div> <div style="text-align: justify;"> Zuhud tidak Harus Miskin</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Zuhud adalah amal hati, sehingga yang bisa menilai hanya Allah. Karena itu, kita tidak bisa menilai status seseorang itu zuhud ataukah tidak zuhud, hanya semata dengan melihat penampilan luar. Kekayaan dan harta yang dimiliki, bukan standar zuhud. Orang bisa menjadi zuhud, sekalipun Allah memberikan banyak kekayaan kepadanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita tidak memungkiri bahwa para Nabi yang Allah beri kerajaan, seperti Yusuf, Daud, atau Sulaiman, mereka adalah manusia-manusia yang sangat zuhud.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah berfirman tentang sifat Nabi Daud,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وَاذْكُرْ عَبْدَنَا دَاوُودَ ذَا الْأَيْدِ إِنَّهُ أَوَّابٌ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ingatlah hamba-Ku Daud, pemilik kekuatan (dalam melakukan ketaatan). Sesungguhnya beliau awwab (orang yang suka kembali kepada Allah). (QS. Shad: 17)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah juga berfirman tentang Sulaiman,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kami anugerahkan anak kepada Daud yang namanya Sulaiman. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia awwab (orang suka kembali kepada Allah). (QS. Shad: 30)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemudian, Allah berfirman tentang Ayub,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kami dapati Ayub adalah orang yang sabar. Sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia orang yang awwab (suka kembali kepada Allah).” (QS. Shad: 44).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anda bisa perhatikan, ketiga nabi mulia dengan ujian yang berbeda, Allah gelari mereka semua dengan kata ‘Awwab’. Daud dan Sulaiman ‘alaihimas salam diuji dengan kekayaan, sementara Ayyub diuji dengan kemiskinan.</div> <div style="text-align: justify;"> Cara Agar bisa Zuhud</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hasan al-Bashri – ulama senior masa tabii’in – pernah ditanya,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ما سر زهدك فى الدنيا ؟</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Apa rahasia zuhud anda terhadap dunia?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawab beliau,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> علمت بأن رزقى لن يأخذه غيرى فاطمأن قلبى له , وعلمت بأن عملى لا يقوم به غيرى فاشتغلت به , وعلمت أن الله مطلع على فاستحييت أن أقابله على معصية , وعلمت أن الموت ينتظرنى فأعددت الزاد للقاء الله </div> <div style="text-align: justify;"> Aku yakin bahwa rizkikku tidak akan diambil orang lain, sehingga hatiku tenang dalam mencarinya. </div> <div style="text-align: justify;"> Saya yakin bahwa amalku tidak akan diwakilkan kepada orang lain, sehingga aku sendiri yang sibuk menjalankannya. </div> <div style="text-align: justify;"> Aku yakin bahwa Allah selalu mengawasi diriku, hingga aku malu merespon pengawasannya dengan melakukan maksiat. </div> <div style="text-align: justify;"> Aku yakin bahwa kematian menantiku. Sehingga aku siapkan bekal untuk ketemu Allah… </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semoga Allah membimbing kita untuk mengambil bagian dari sifat zuhud itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahu a’lam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Apa dan bagaimana jadi Zuhud?

Apa itu Zuhud? Apa itu Zuhud? Dan bagaimana caranya agar bisa zuhud? Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulil...

Read more »

Saya Menjadi Muslim karena Internet

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="336" src="http://www.dakta.com/wp-content/uploads/2014/04/laila.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Iman Reza Mohammed hamil ketika si suami meninggalkannya. Namun, Reza berniat mempertahankan bayinya apapun konsekuensinya. "Saya tidak peduli, saya tidak akan pernah membunuh bayi karena hanya menjadi ibu tunggal. Saya punya tanggung jawab," kenang dia seperti dilansir onislam.net, Kamis (25/9).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memang suaminya itu akhirnya tidak jadi meninggalkan Reza. Namun, Reza terlanjur hidup mandiri, sehingga ia tidak mempedulikan apa yang dilakukan suaminya itu. Reza fokus merawat anaknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari, Reza harus ke kota setelah mengetahui suaminya jatuh sakit. Diperjalanan, ia merasa panik. "Saya berucap, Tuhan bersama saya, Tuhan bersama saya, Tuhan bersama saya," kata dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sebagai penganut Katolik yang taat, Reza coba berusaha yang terbaik merawat suami. Namun, pilihan itu tersisip konsekuensi. Reza harus menahan pil pahit ketika banyak perempuan menghubungi suaminya. Hanya si bayi yang mampu menghiburnya dari situasi yang tidak menyenangkan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Berulang kali anak saya meletakan tangan kecilnya ke bahu, lalu dia mencium saya," kenang Reza.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Reza semakin tidak tahan setelah 15 hari merawat suaminya. Ia merasa ingin bunuh diri lantaran tak sanggup lagi menghadapi situasi itu. Namun, ada seorang temannya yang meminta Reza untuk sabar. "Kamu harus sabar, Anda masih muda, memiliki bayi," kata Reza menirukan perkataan temannya itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lagi-lagi, si bayi meletakan tangan mungilnya ke bahunya. Bayi itu mencium pipi Reza dengan penuh kasih sayang. "Saya terkejut. Saya percaya, Tuhan menenangkan saya melalui bayiku," ucap dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sepanjang waktu, Reza bertanya-tanya soal kejadian itu. Setelah ia menjadi Muslim, ia banyak belajar tentang Islam dan Muslim. Islam diakuinya telah membawa hidupnya semakin membaik. "Saya seperti menerima banyak anugerah dari Allah," kata dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat menjadi Muslim, banyak kerabatnya yang berujar bangga telah menjadi temannya. Ini hal yang tidak pernah dialaminya saat belum menjadi Muslim. "Saya belajar Islam dari internet," kata dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat itu, Reza berdialog dengan seorang Muslim. Reza bertanya apakah itu Islam dan Muslim. Sepanjang pengetahuannya, Islam adalah agama teroris. Ketika mendapat jawaban, ia mengaku terkejut. Pemahamannya tentang Islam dan Muslim sangat keliru.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari, seorang teman dari Palestina mengirimkan ajakan untuk jadi anggota Muslimspace.com. Saat itu, Reza berpikir dua kali untuk menerima ajakan itu. Tapi pada akhirnya, ia menerima ajakan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika bergabung, ia bertemu dengan Muslim asal Guatemala. Rasa tertarik untuk berdialog muncul. Reza ingin mengenalnya, dengan harapan bisa mendapatkan informasi lebih banyak tentang Islam dan Muslim.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Hari berikutnya saya bersyahadat, Alhamdulillah," kata dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Usai bersyahadat, Reza berniat menyambangi masjid. Untuk kali pertama, ia begitu merasa nyaman dan damai. Reza merasa terheran-heran dengan apa yang dialaminya. Di sana ia bertemu dengan saudara seiman dan mulai mendalami ajaran Islam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kabar keislaman Reza rupanya diketahui keluarganya. Reza pun dicap teroris. "Beberapa teman menyebut saya kafir. Jujur, saya sedih. Tapi saya lebih sedih ketika Allah menutup hatiku sehingga tidak bisa menerima kebenaran Islam," kata dia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Alhamdulillah, Allah memberi saya kesempatan kedua untuk memiliki kehidupan yang lebih baik," katanya lagi. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Saya Menjadi Muslim karena Internet

Iman Reza Mohammed hamil ketika si suami meninggalkannya. Namun, Reza berniat mempertahankan bayinya apapun konsekuensinya. "Saya...

Read more »

Apa Hukum Menghadiri Pernikahan Beda Agama ?

<div style="text-align: center;"> <img height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/_19j87EQervM/S8lePvF-QKI/AAAAAAAAE0c/9IosHckX6w4/s400/nikah.0.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk menghadiri undangan pernikahan Non-Muslim sebetulnya boleh saja, dengan catatan bukan di tempat mereka beribadah seperti di pura atau gereja. Ini dikarenakan termasuk Muamalat dan bukan termasuk ibadah, selama bukan termasuk dalam urusan agama insya’allah tidak apa-apa. Seperti yang terkandung dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Mumtahanah ayat 8.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِوَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْوَتُقْسِطُواإِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Allah tiada melarang kamu untuk berlaku baik dan berbuat adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu”. [QS. Al-Mumtahanah: 08]</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lalu apakah kita wajib datang jika diundang?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita tidak wajib datang menghadiri pernikahan tersebut walau diperbolehkan. Hal ini seperti dijelaskan dalam Nihayatul Muhtaj (kitab Fiqh Madzhab Syafi’i) disebutkan: “Tidak wajib menghadiri undangan orang kafir, tetapi dianjurkan jika ada harapan masuk Islam, kerabat dekat, atau tetangga.” (Nihayah Al Muhtaj ila Syarh Al Minhaj, 21:356). Sedangkan dalam madzhab Hambali ada dua pendapat. Sebagian menyatakan boleh dan tidak makruh, sebagian lain menyatakan makruh.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan bolehkah kita mengucapkan selamat?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Boleh bila hanya mengucapkan selamat atas pernikahan mereka, asalkan jangan ditambahi dengan doa seperti semoga Mawadah, warohmah dll karena mereka tidak seagama dengan kita. Apalagi jika doanya menurut agama mereka, tentu tidak diperbolehkan. Intinya hanya mengucapkan ‘selamat ya’, itu cukup!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yang harus diperhatikan dalam menghadiri pernikahan atau acara lain yang beda agama dengan kita adalah soal makanan. Apalagi kalau yang nikah dari etnis tionghoa, atau juga kristen batak. Mereka terbiasa menghidangkan babi di pesta-pesta. Termasuk arak yang juga sebagai minuman ‘wajib’ menjamu tamu di tradisi mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memang ada yang sudah menyajikan hidangan halal dan non-halal secara terpisah, namun adabeberapa hal lain yang mesti di perhatikan yaitu:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Apakah peralatan makan, walau tempat sudah dipisah bisa terjamin ‘bersih’ dari kontaminasi makanan non halal, mengingat cara mensucikannya adalah dicuci 7x salah satunya dengan tanah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 2. Apakah konsep non halal ini sudah betul-betul mereka pahami, bahwa : Unsur arak (ang ciu) maupun khamar lainnya dalam masakan juga termasuk dalam bentuk non-halal suatu masakan, bukan hanya karena mengandung B1 B2.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konsep sembelihan menurut syari’ah yang juga menentukan kehalalan makanan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jadi bagaimana baiknya?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Boleh datangi pernikahannya, boleh ucapkan selamat dan salaman (tentu pria dengan pria, wanita dengan wanita) lalu pulanglah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Apa Hukum Menghadiri Pernikahan Beda Agama ?

Untuk menghadiri undangan pernikahan Non-Muslim sebetulnya boleh saja, dengan catatan bukan di tempat mereka beribadah seperti di pura ...

Read more »

SELFIE YANG TIDAK SEPATUTNYA DIRAKAM

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgv8z1N4NE7riHDq_FKplXKTVRLSnjCt-pO-DyGAXoDwKEQuyfLaTOuR45WQdI4PIxIYgBfJHnMJ1FvjFn7RFslcUQJeoX5FXsXkPFGLMZqesaKrjV26c7jcCoJyzddhieghAWF3Q/s400/Nursyella+seksi+4.jpg" width="300" /></div> <div style="text-align: justify;"> Kini selfie telah menjadi suatu fenomena yang kian popular di seluruh dunia terutamanya bagi mereka yang suka menangkap gambar sendiri. Malah fenomena ini tidak mengira usia baik golongan remaja mahupun golongan dewasa.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtF_ATmvFeqPOpWqhZItwa7PdkN3m4oScfdFzSEjV8l97t59TVdD4ycwDGt_Z1apy8YMfDhbVgZSboKusAzQJQHcVe6GmDvWmTTd-pKfvxvfVWIXpu0EMAcCUKju3up7-BLXCljQ/s640/2533.jpg" width="480" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jika seseorang itu menangkap gambar sendiri untuk tatapan diri sahaja dan tidak dimuat naik di mana-mana laman sosial, maka ia bukanlah diistilahkan sebagai ­selfie. Melainkan individu tersebut memuat naik gambar yang diambil ke dalam laman-laman sosial untuk dipertontonkan oleh rakan-rakan alam maya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Persoalannya adakah perbuatan selfie ini mendatangkan faedah atau membawa padah kepada seseorang?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mungkin gambar di bawah akan memberitahu anda tentang selfie yang disalah erti oleh sesetengah individu. Kecelaruan minda? Mungkin juga..</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="399" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiJ1I_gUNObXF-9a5_YpT1XGKfrGPyFZ9MOKW9JH0i31LboBfkCKm-pmIRQv2hr6kI7mAjNHkuFAN9u1FNdWeZ21VocsN2ZY7AQjiFFlllK216FmEGr21xSq36nj97Tl3Cb8_-hJZQ7vxjA9tjt1DAYNjs9VV2Zf_RQE8k=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi-rio8hnvjK5rgSvRVhsBGr_s56RxTJ29sghn4XlvJJ1KW9XEwN45zzhLKL3OC-P-ebGMMmPQhx4NotDq3IW1VJZjHxoP9-O0EYy_8zYLaavubehQmZLmqYwNs3R5jl1BAefWazgXBb_r2WwJOYjLbPIuhaTazeTRhIJc=" width="479" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhrfy1OQmkEbTdZlIhk3E7Q7Rb0FNxZ9hRogkQ8kjUKSQnDFGxh1J74z7mb4O8ltud1oEnnx1nQu47oD5-x7fGm7TpTi4YZAd29UukcHEpVXZX09T0DJLdpy5ahKyF8SaZ_fIwlnGfJ1YoO4ZEvY2ISJ_rHjTjxrjSQih4=" width="577" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="634" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjT3YsPcFCGYzp7vRX-jzygCsG8X_zoJIz1lVRJHFR6Z3afjzApwnEaTr-af_Ogo-qxgXI65Dq1ry6bdyqU9BsH8mIeUqiWKlGCzRsVrmiCLxPws3adWf9vYE65K-AJWCNqQm0Kb1X4OxCa3eQgaxBD8E7T1Wx6S3ihg3I=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi2VokJyZYKxfpurIVgi2Cxy_N3ITZjkwzQQI8dQ9Ds1xkYYipbM5pQn9DPJtDEQEQBuuCKEUybh4QAiKZRPGytTR94WacbOJKS-ikRnW-v9FXVMpa8Bih-abah52fJHKOE8sk11FMQP0il6m5TGruxyaN-jDPRn8NoE9o=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiV1BI4yGazPu8TvJWauAQi5CqcL5wHa1aEwi-03Zr7ryDXGuMAIJslyM0hpjLNb-Lq0hhg2KCn6dXJBk9EQGnZfBqH_S_uPjVkVk0rEnao_MqyUggGaIWtTg2pmvwsJE9PL6M3ZD8n1Ec55XhYIIg_0NX7pWqCBgws9qY=" width="637" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjGQItF9_zca9LBu6gcei_dIYS-su9yND2RYn7lowAB-zWjC6pwRl85TtRzqXjMuSISYliz_lO1qWjT3RXeiRG1E_QndcAk-toS-nAt-OivFV93GCm24sIw95MIWXtbi6kbzXe0tWG8xUfaQiuGFGs3hEd26pnHJpUxx0U=" width="505" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhN_ofBCTgRP_uB99XReTlIt9hZ6X_r8-1iHzMDoO7-GMo_uVzmm2PrgsP3Q6RCiw8wvXQpwQsr0L0Rf_UshjQgtWVgU3Xax4l2AKZgiF6uKrylXtQr21Sbq254tUA0Cjquzh3I_u0w87MVUM2B1vrJvEsSOnL48cucfvQ=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhxgoy3NPGKOunFvkbmc825gWNnpDPnJQCztgg2f9WPf8M0hukGuva6ME-iMoqnF-j8QC9PMhJrlOKtO2Rzsi0A4PMgd1VZzWYV0r9LIVPMFemJQC50HlRmJ0xqm_WOO7C0tjqYJJv3EddjzCZ7lluvVJ3M_8ipwKpBtTY=" width="479" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2539.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiV1BI4yGazPu8TvJWauAQi5CqcL5wHa1aEwi-03Zr7ryDXGuMAIJslyM0hpjLNb-Lq0hhg2KCn6dXJBk9EQGnZfBqH_S_uPjVkVk0rEnao_MqyUggGaIWtTg2pmvwsJE9PL6M3ZD8n1Ec55XhYIIg_0NX7pWqCBgws9qY=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2541.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhN_ofBCTgRP_uB99XReTlIt9hZ6X_r8-1iHzMDoO7-GMo_uVzmm2PrgsP3Q6RCiw8wvXQpwQsr0L0Rf_UshjQgtWVgU3Xax4l2AKZgiF6uKrylXtQr21Sbq254tUA0Cjquzh3I_u0w87MVUM2B1vrJvEsSOnL48cucfvQ=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2538.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi2VokJyZYKxfpurIVgi2Cxy_N3ITZjkwzQQI8dQ9Ds1xkYYipbM5pQn9DPJtDEQEQBuuCKEUybh4QAiKZRPGytTR94WacbOJKS-ikRnW-v9FXVMpa8Bih-abah52fJHKOE8sk11FMQP0il6m5TGruxyaN-jDPRn8NoE9o=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2540.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjGQItF9_zca9LBu6gcei_dIYS-su9yND2RYn7lowAB-zWjC6pwRl85TtRzqXjMuSISYliz_lO1qWjT3RXeiRG1E_QndcAk-toS-nAt-OivFV93GCm24sIw95MIWXtbi6kbzXe0tWG8xUfaQiuGFGs3hEd26pnHJpUxx0U=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2542.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhxgoy3NPGKOunFvkbmc825gWNnpDPnJQCztgg2f9WPf8M0hukGuva6ME-iMoqnF-j8QC9PMhJrlOKtO2Rzsi0A4PMgd1VZzWYV0r9LIVPMFemJQC50HlRmJ0xqm_WOO7C0tjqYJJv3EddjzCZ7lluvVJ3M_8ipwKpBtTY=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2F3.bp.blogspot.com%2F-wodLYYQef3k%2FVCUym0RUD0I%2FAAAAAAAAohA%2FtJBlu8ks9u8%2Fs640%2F2533.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtF_ATmvFeqPOpWqhZItwa7PdkN3m4oScfdFzSEjV8l97t59TVdD4ycwDGt_Z1apy8YMfDhbVgZSboKusAzQJQHcVe6GmDvWmTTd-pKfvxvfVWIXpu0EMAcCUKju3up7-BLXCljQ/s640/2533.jpg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2534.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiJ1I_gUNObXF-9a5_YpT1XGKfrGPyFZ9MOKW9JH0i31LboBfkCKm-pmIRQv2hr6kI7mAjNHkuFAN9u1FNdWeZ21VocsN2ZY7AQjiFFlllK216FmEGr21xSq36nj97Tl3Cb8_-hJZQ7vxjA9tjt1DAYNjs9VV2Zf_RQE8k=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2536.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhrfy1OQmkEbTdZlIhk3E7Q7Rb0FNxZ9hRogkQ8kjUKSQnDFGxh1J74z7mb4O8ltud1oEnnx1nQu47oD5-x7fGm7TpTi4YZAd29UukcHEpVXZX09T0DJLdpy5ahKyF8SaZ_fIwlnGfJ1YoO4ZEvY2ISJ_rHjTjxrjSQih4=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2537.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjT3YsPcFCGYzp7vRX-jzygCsG8X_zoJIz1lVRJHFR6Z3afjzApwnEaTr-af_Ogo-qxgXI65Dq1ry6bdyqU9BsH8mIeUqiWKlGCzRsVrmiCLxPws3adWf9vYE65K-AJWCNqQm0Kb1X4OxCa3eQgaxBD8E7T1Wx6S3ihg3I=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.harianblogger.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F08%2F2535.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi-rio8hnvjK5rgSvRVhsBGr_s56RxTJ29sghn4XlvJJ1KW9XEwN45zzhLKL3OC-P-ebGMMmPQhx4NotDq3IW1VJZjHxoP9-O0EYy_8zYLaavubehQmZLmqYwNs3R5jl1BAefWazgXBb_r2WwJOYjLbPIuhaTazeTRhIJc=" -->

SELFIE YANG TIDAK SEPATUTNYA DIRAKAM

Kini selfie telah menjadi suatu fenomena yang kian popular di seluruh dunia terutamanya bagi mereka yang suka menangkap gambar sendiri. ...

Read more »

Dr. Jerald F. Dirks, Akhirnya Memilih Islam

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="301" src="http://shodalap.com/wp-content/uploads/2010/01/jfd.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kenangan di awal masa kecil saya adalah mendengar suara lonceng gereja sebagai panggilan misa pada hari Minggu pagi, di sebuah kota kecil dan terpencil tempat saya dibesarkan. Gereja Methodis itu sudah tua, bangunannya terbuat dari kayu, dilengkapi dengan menara yang diatasnya terdapat lonceng gereja. Jaraknya cuma dua blok dari rumah saya. Ketika lonceng gereja berbunyi, kami sekeluarga berangkat ke gereja untuk mengikuti misa setiap hari Minggu pagi,” Dr Jerald F. Dirks mengenang kembali masa kecilnya, mengawali kisahnya sebelum menjadi seorang muslim.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEh3gNg6KDzyVAHY5KmxCeGeciUQFdrzQyiuZhvcGOI2NllcqsgUafocKHTom8J5ieGQu_OJ1pg3y6xvw3-ziPQ44UkudND6wa1gU-YAIAweDKLo9LZdpO-P2TQISY1tr7IO64EZk2i6EYg4PXqMspJvEbFwQnN9RhO6-caQNcLOhey5iGBnYzZcvEiSyg=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="363" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEh3gNg6KDzyVAHY5KmxCeGeciUQFdrzQyiuZhvcGOI2NllcqsgUafocKHTom8J5ieGQu_OJ1pg3y6xvw3-ziPQ44UkudND6wa1gU-YAIAweDKLo9LZdpO-P2TQISY1tr7IO64EZk2i6EYg4PXqMspJvEbFwQnN9RhO6-caQNcLOhey5iGBnYzZcvEiSyg=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di tahun 1950-an. gereja menjadi pusat kehidupan warga di kota-kota terpencil. Sejak kecil sampai kelas delapan, Dirks rutin mengikuti sekolah Alkitab yang diselenggarakan setiap bulan Juni, selama dua minggu. Ia juga tetap rajin datang ke gereja untuk mengikuti misa setiap Minggu pagi, dilanjutkan dengan sekolah Minggu. Dirks kecil mengumpulkan banyak pin sebagai tanda kerajinannya hadir setiap minggu dan mendapat sejumlah penghargaan karena mampu menghapal isi Alkitab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika Dirks duduk di bangku SMP, gereja Menthodis di kota tempatnya tinggal ditutup, sehingga ia dan keluarganya pindah ke gereja Methodis di kota lain yang terdekat. Gereja itu lebih besar sedikit dibandingkan gereja di kotanya. Pada masa itulah, Dirks mulai merasa terpanggil untuk menjadi pastor dan mulai memusatkan perhatiannya untuk mengabdi pada gereja.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dirks yang mulai berangkat remaja aktif dalam organisasi Methodist Youth Fellowship, yang mengantarnya menjadi salah satu pengurus konferensi dan ketua distrik. “Saya juga menjadi ‘penceramah’ tetap dalam acara tahunan Youth Sunday,” kata Dirks.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aktivitas khutbahnya mulai menarik perhatian masyarakat luas. Dirks memberikan khutbahnya di berbagai tempat, selain di gereja. Pada usia 17 tahun, ia sudah menjadi mahasiswa di Harvard College. Tekadnya menjadi pastor sudah bulat. Oleh sebab itu, ia juga mendaftarkan diri ke kursus perbandingan agama yang berlangsung selama dua semester. Pengajar kursus itu adalah Wilfred Cantwell Smith, yang memiliki spesifikasi sebagai pakar Islam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Selama kursus, saya tidak terlalu perhatian pada Islam dibandingkan perhatian saya pada agama lain, seperti Hindu dan Budha. Kedua agama yang saya sebut terakhir terlihat lebih mempengaruhi batin dan masih asing buat saya,” tutur Dirks.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Sebaliknya, Islam terlihat mirip dengan agama Kristen yang saya anut. Karenanya, saya tidak terlalu konsentrasi penuh pada Islam. Tapi, saya masih ingat tugas karya tulis tentang konsep wahyu dalam Al-Quran. Untuk memenuhi tuntutan dan standar kursus yang ketat, saya berhasil menemukan sebuah perpustakaan dimana terdapat sekitar 12 buku tentang Islam, yang semuanya ditulis oleh penulis non-Muslim. Saya juga menemukan dua terjemahan berbeda dalam bahasa Inggris tentang arti Al-Quran,” sambung Dirks.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di Harvard ia dijuluki “Hollis Scholar” karena Dirks menjadi salah satu calon mahasiswa teologi yang selalu diperhitungkan di akademinya. Ia lalu menjadi pastor muda di United Methodist Church, dan tak berapa lama kemudian mendapat lisensi sebagai pastor dari gereja tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dirks lulus dari Harvard College tahun 1971. Ia lalu mendaftarkan diri ke Harvard Divinity School dan mendapat gelar Master of Divinity pada tahun 1974, setelah sebelumnya ditahbiskan masuk dalam jajaran kepastorang United Methodist Churc. Selama menyelesaikan pendidikan seminarinya, Dirks juga menyelesaikan program pendidikan untuk menjadi rohaniwan di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston. Setelah itu, ia bertugas sebagai pastor di dua gereja United Methodist di daerah terpencil di Kansas, selama beberapa tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>Menerima Islam</b></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dirks mulai berminat pada Islam setelah ia berkenalan dan berinteraksi dengan sejumlah orang Arab Amerika yang kebetulan muslim, untuk keperluan menerjemahkan dokumen-dokumen bahasa Arab, karena pada saat itu Dirks dan istrinya sedang melakukan riset tentang sejarah kuda Arab.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kontak pertamanya adalah seorang muslim bernama Jamal pada suatu musim panas di tahun 1991. Untuk membantu menerjemahkan dokumen berbahasa Arab, Jamal datang ke rumah Dirks. Sore hari, ketika akan pulang, Jamal meminta izin menggunakan kamar mandi di rumah Dirks untuk berwudu karena sudah tiba waktu salat. Jamal lalu mengambil meminta lembaran koran yang digunakannya sebagai sajadah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Tanpa saya sadari, ketika itu Jamal sebenarnya sudah mempraktekkan dakwah. Ia tidak mengomentari fakta bahwa kami non-Muslim, dia tidak ceramah apapun tentang agamanya pada kami. Dia hanya memberi contoh pada kami,” ujar Dirks.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hampir satu setengah tahun berinteraksi dengan Jamal. Jamal tidak pernah menceritakan apapun tentang Islam atau bertanya tentang agama Dirks. Sebaliknya, Dirks justru mulai belajar dari Jamal, bagaimana ia salat tepat waktu, bagaimana ia berperilaku dalam berbisnis maupun bersosialisasi, dan terutama cara Jamal berinteraksi dengan dua anaknya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Lewat Jamal, Dirks mulai berkenalan dengan keluarga Arab muslim lainnya. Dirks memperhatikan bagaimana keluarga-keluarga muslim itu menerapkan etika yang menurut Dirks, lebih tinggi dibandingkan etika yang diterapkan oleh keluarga-keluarga Amerika.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Setelah menyaksikan sendiri bagaimana kehidupan keluarga muslim, tahun 1992, Dirks mulai menanyakan pada dirinya sendiri pertanyaan-pertanyaan yang serius, dimanakah ia dan apa yang ia lakukan. Desember 1992, Dirks mengakui bahwa ia tidak menemukan pertentangan antara keyakinan religiusnya dengan ajaran Islam. Dirks merasa siap untuk mengakui bahwa Tuhan itu Esa dan mengakui Nabi Muhammad Saw. Ia menyingkirkan buku-buku tentang Islam yang ditulis penulis non-Muslim dan mulai membaca terjemahan Al-Quran. Tapi ia masih ragu-ragu untuk membuat keputusan.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bulan Maret 1993, Dirks dan istrinya liburan ke Timur Tengah. Waktu itu bertepatan dengan bulan Ramadan. Ia dan istrinya memutuskan untuk mencoba ikut berpuasa. Dirks bahkan ikut salat dengan teman-teman muslim yang baru ia kenal selama menikmati liburan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akhirnya, sekembalinya dari Timur Tengah, Dirks dan istrinya memutuskan untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah menjadi muslim, Dirks memperdalam pengetahuannya tentang Islam antara lain di Universitas Islam Imam Muhammad Ibn Saud di Arab Saudi pada tahun 1998. Tahun 1999. Dirks menunaikan ibadah umrah dan haji.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sekarang, Dirks yang dikenal dengan nama Islam “Abu Yahya” menjadi salah satu cendekiawan muslim yang banyak menulis artikel dan buku tentang keagamaan. Ia juga menjadi memberikan kuliah tentang Islam di beberapa perguruan tinggi di AS, serta aktif dalam organisasi muslim di AS seperti ISNA, ICNA dan MAS. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fwww.fiqhislam.com%2F%2Fimages%2Fstories%2F0-mualaf%2Fdr-jerald-f-dirks_eramuslim.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEh3gNg6KDzyVAHY5KmxCeGeciUQFdrzQyiuZhvcGOI2NllcqsgUafocKHTom8J5ieGQu_OJ1pg3y6xvw3-ziPQ44UkudND6wa1gU-YAIAweDKLo9LZdpO-P2TQISY1tr7IO64EZk2i6EYg4PXqMspJvEbFwQnN9RhO6-caQNcLOhey5iGBnYzZcvEiSyg=" -->

Dr. Jerald F. Dirks, Akhirnya Memilih Islam

“Kenangan di awal masa kecil saya adalah mendengar suara lonceng gereja sebagai panggilan misa pada hari Minggu pagi, di sebuah kota...

Read more »

Pose Mesum Julia Perez di Bandara..

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiSX7wOpwAMg6y5kpIhocnLVTj8FMYsq6xdO4m3z4SweqkMhqI3O44H4LlzcwUn0AYrtOuzXKTmDNla2UASFYb5mPdw_GmmMFlwLcuuCR6lEoNPhWn3XzcAGLmVMLyOU6a9iFY-/s400/JPZ_2.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;"> mesum abis</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="391" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhqEnnTkm3j3KuAEr1r9sL1d3EnnVS3XxFzjS0DmxEt7HQMjWYt-1b-e6rvKvsKpx7UCJOkoNVFUycvmsAQLlbPTIvHbeOpnDl7n9TxfXu1N17qH35Y4rQPbX1dtbFjsE-m-CrG7lWd6XR9d4BZ7a5PAew=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> SEMPAT bercerita divonis dokter kanker rahim, tidak membuat Julia Perez kehilangan selera humor.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang terlihat pada akun Instagram pelantun Belah Duren itu. Jupe, sapaan akrab Julia Perez tengah berada di Palembang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Layaknya setiap orang yang melakukan perjalanan dengan pesawat, tentu melewati security check atau pemeriksaan keamanan ketika berada di bandara. Jupe pun demikian.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada Selasa (9/9), Jupe sempat-sempatnya mengunggah foto sedang diperiksa oleh petugas bandara. Tag location di Instagram menunjukkan Jupe berada di bandara Sultan Mahmud Badaruddin.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terlihat Jupe menaikkan tangannya ke atas dan membusungkan dadanya. Sementara petugas laki-laki tampak salting ketika memeriksa Jupe. Terlihat dalam foto, detektor logam tepat berada di bagian dada Jupe.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Chek bom sex,” tulis wanita kelahiran 15 Juni 1980 itu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada-ada saja, Jupe... </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat jupe yg lebih 'mesum' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fartisfes.com%2Fwp-content%2Fuploads%2F2014%2F09%2Fjupe.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhqEnnTkm3j3KuAEr1r9sL1d3EnnVS3XxFzjS0DmxEt7HQMjWYt-1b-e6rvKvsKpx7UCJOkoNVFUycvmsAQLlbPTIvHbeOpnDl7n9TxfXu1N17qH35Y4rQPbX1dtbFjsE-m-CrG7lWd6XR9d4BZ7a5PAew=" -->

Pose Mesum Julia Perez di Bandara..

mesum abis SEMPAT bercerita divonis dokter kanker rahim, tidak membuat Julia Perez kehilangan selera humor. Seperti yang ter...

Read more »