Apakah Mubahalah itu ?

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mubahalah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img src="http://majalah.hidayatullah.com/wp-content/uploads/2011/06/inilah-daftar-300x210.jpg" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa itu mubahalah? Karena sekarang lagi rame mubahalah kasus tipikor? Terima kasih</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jawaban:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kata mubahalah [arab: المباهلة] turunan dari kata al-Bahl [arab: البَهْل] yang artinya laknat. Dalam Lisan al-Arab dinyatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> البَهْل: اللعن، وبَهَله الله بَهْلاً أي: لعنه، وباهل القوم بعضهم بعضاً وتباهلوا وابتهلوا: تلاعنوا، والمباهلة: الملاعنة</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al-Bahl artinya laknat. Kalimat ‘bahalahullah bahlan’ artinya Allah melaknatnya. Kalimat ‘baahala al-qoumu ba’dhuhum ba’dha’ artinya saling melaknat satu sama lain. Al-Mubahalah berarti Mula’anah (saling melaknat). (Lisan al-Arab, 11/71)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ar-Raghib al-Asfahani mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> والبهل والابتهال في الدعاء الاسترسال فيه، والتضرع؛ نحو قوله ـ عز وجل ـ: {ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ} [آل عمران: 61]، ومن فسر الابتهال باللعن فلأجل أن الاسترسال في هذا المكان لأجل اللعن</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al-Bahl dan Ibtihal dalam doa, artinya bersungguh-sungguh tanpa batas dalam berdoa. Seperti disebutkan dalam firman Allah, (yang artinya), “Kemudian kita melakukan ibtihal, dan kita tetapkan laknat Allah untuk orang yang berdusta.” (QS. Ali Imran: 61). Ulama yang menafsirkan ibtihal dengan laknat karena umumnya orang lepas kontrol ketika itu, disebabkan melakukan laknat. (al-Mufradat fi Gharib al-Quran, hlm. 63).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kesimpulannya, Mubahalah artinya doa dalam bentuk melaknat dengan sungguh-sungguh.</div> <div style="text-align: justify;"> Mubahalah dalam al-Quran</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mubahalah termasuk salah satu metode dakwah yang disebutkan dalam Al-Quran. Metode ini digunakan untuk melawan orang kafir dan orang musyrik yang bersikap sombong, dengan tidak mau menerima kebenaran, tetap kukuh di atas kebatilan dan kesesatan. Padahal telah disampaikan dalil-dalil yang sangat jelas, yang menunjukkan kesesatannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menantang mubahalah orang-orang nasrani terkait aqidah yang benar tentang Nabi Isa. Karena mereka tidak menerima kebenaran, setelah beliau menjelaskan bahwa Isa bukan anak tuhan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah berfirman,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> إنَّ مَثَلَ عِيسَى عِندَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِن تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُن فَيَكُونُ . الْـحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَلا تَكُن مِّنَ الْـمُمْتَرِينَ . فَمَنْ حَاجَّكَ فِيهِ مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sesungguhnya penciptaan Isa di sisi Allah seperti penciptaan Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah” (seorang manusia), maka jadilah dia. (*) (Apa yang telah Kami ceritakan itu), itulah yang benar, yang datang dari Tuhanmu, karena itu janganlah kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (*) Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. Ali Imran: 59 – 61).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sabab Nuzul Ayat</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Al-Hafidz Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Ibnu Ishaq dalam sirahnya, bahwa suatu ketika kota Madinah kedatangan tamu orang-orang nasrani dari daerah Najran. Diantara mereka ada 14 orang yang merupakan pemuka dan tokoh agama di Najran. dari 14 orang itu, ada 3 orang yang menjadi tokoh sentral: Aqib, gelarnya Abdul Masih. Dia pemuka kaum, yang memutuskan hasil musyawarah masyarakat. as-Sayid, dia pemimpin rombongan. Nama aslinya al-Aiham. Dan yang ketiga Abul Haritsah bin Alqamah. Dulunya orang arab, kemudian pindah ke Najran dan menjadi uskup di sana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika mereka sampai di Madinah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sedang melaksanakan shalat asar. Mereka kemudian masuk masjid dan shalat dengan menghadap ke timur.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> As-Sayid dan Aqib menjadi jubir mereka di hadapan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kalian mau masuk islam?” tanya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kami telah masuk islam sebelum kamu.” Jawab mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Dusta, kalian bukan orang islam disebabkan: kalian menganggap Allah punya anak, kalian menyembah salib, dan makan babi.” Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Jika Isa bukan anak Allah, lalu siapa ayahnya?” Serombogan orang-orang nasrani itupun serempak mendebat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan pertanyaan itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan tenang menjawab,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Bukankah kalian tahu yang namanya anak, pasti punya kemiripan dengan bapak?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ya, tentu.” Jawab mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Bukankah kalian yakin, Allah yang mewujudkan segala sesuatu, menjaganya dan memberi rizqi mereka?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ya, kami yakin itu.” Jawab mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Apakah Isa punya salah satu dari kemampuan tuhan itu?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Tidak.” Jawab mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Beliau melajutkan sabdanya,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Allah menciptakan Isa di dalam rahim sesuai yang Dia kehendaki. Tuhan kita tidak butuh makan, minum, dan tidak berhadats.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ya, benar.” Jawab mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Bukankah Isa tumbuh di rahim ibunya sebagaimana para wanita mengalami hamil, kemudian dia melahirkan sebagaimana para wanita melahirkan anaknya?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Lalu bagaimana mungkin kalian meyakini dia anak tuhan?”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemudian mereka terdiam dan Allah menurunkan ayat di atas. (Tafsir Ibnu Katsir, 2/50).</div> <div style="text-align: justify;"> Mengapa harus Mengumpulkan Keluarga</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allah berfirman,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ وَنِسَاءَنَا وَنِسَاءَكُمْ وَأَنفُسَنَا وأَنفُسَكُمْ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَل لَّعْنَةَ اللَّهِ عَلَى الْكَاذِبِينَ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta. (QS. Ali Imran: 59 – 61).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam ayat di atas, Allah mengajarkan bahwa ketika bermubahalah, hendaknya seseorang mengumpulkan keluarganya, anak dan istrinya. Mereka didatangkan di majlis mubahalah, kemudian saling mendoakan laknat bagi siapa yang berdusta.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sa’d bin Abi Waqqash menceritakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ولما نزلت هذه الآية: {فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ أَبْنَاءَنَا وَأَبْنَاءَكُمْ} دعا رسول الله صلى الله عليه وسلم علياً وفاطمة وحسناً وحسيناً فقال: اللَّهُمَّ هؤُلاءِ أَهْلِي</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika turun ayat ‘Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu’ Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggil Ali, Fatimah, Hasan, dan Husain. Kemudian beliau bersabda, ‘Ya Allah, mereka keluargaku.’ (HR. Ahmad 1630, Muslim 6373, dan Turmudzi 2999).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tujuan mengumpulkan keluarga, anak, istri ketika mubahalah, bukan menimpakan dampak buruk Mubahalah kepada mereka. Karena dampak buruk dari laknat ketika Mubahalah, hanya mengenai pelaku. Tujuan mengumpulkan mereka adalah untuk semakin meyakinkan dan menunjukkan keseriusan diantara mereka untuk melakukan mubahalah.</div> <div style="text-align: justify;"> Orang Nasrani Tidak Jadi Mubahalah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hudzaifah menceritakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Aqib dan as-Sayid menjadi wakil mereka maju menemui Nab Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka hendak melakukan mubahalah. Tiba-tiba salah satu diantara mereka berpesan, ‘Jangan mubahalah. Demi Allah, jika benar dia nabi, kemudian dia melaknat kita, selamanya kita tidak akan selamat, juga keturunan kita.’</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kemudian mereka menawarkan kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kami menerima tantangan kamu. Tunjuk satu orang yang amanah diantara kalian.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Baik, akan saya tunjuk satu orang yang sangat amanah diantara kami.” Jawab Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Para sahabatpun menjadi terheran. Kemudian Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menunjuk,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Majulah wahai Abu Ubaidah bin Jarrah.”</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika beliau berdiri, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> هَذَا أَمِينُ هَذِهِ الأُمَّةِ</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dia adalah orang kepercayan umat ini. (HR. Bukhari 4380).</div> <div style="text-align: justify;"> Hasil Mubahalah</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Contoh ungkapan Mubahalah, si A dan si B berseteru dalam masalah. Mereka masing-masing mengaku yang benar. Ketika Mubahalah, mereka saling mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ‘Demi Allah saya yang benar. Dan saya siap mendapat laknat Allah, jika saya dusta.’</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagaimana hasilnya? Laknat akan ditimpakan kepada orang yang berdusta diantara mereka. Ibnu Hajar mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> ومما عُرف بالتجربة أن من باهل وكان مبطلاً لا تمضي عليه سنة من يوم المباهلة، وقد وقع لي ذلك مع شخص كان يتعصب لبعض الملاحدة فلم يقم بعدها غير شهرين</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berdasarkan pengalaman, orang yang melakukan mubahalah di kalangan pembela kebatilan, tidak bertahan lebh dari setahun sejak hari mubahalah. Itu pernah saya alami sendiri bersama seorang yang memiliki pemikiran menyimpang, dan dia tidak bertahan hidup lebih dari 2 bulan. (Fathul Bari, 8/95)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ibnu Abbas mengomentari orang nasrani Najran,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> وَلَوْ خَرَجَ الَّذِينَ يُبَاهِلُونَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- لَرَجَعُوا لاَ يَجِدُونَ مَالاً وَلاَ أَهْلاً</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Andai ada orang yang berani bermubahalah dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, tentu mereka semua akan pulang, dan semua harta dan keluarganya akan hilang habis. (HR. Ahmad 2264).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Shiddiq Hasan Khan pernah mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> أردت المباهلة في ذلك الباب ـ يعني باب صفات الله تعالى ـ مع بعضهم فلم يقم المخالف غير شهرين حتى مات</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya ingin mubahalah dengan sebagian mereka dalam masalah aqidh tentang sifat Allah. Dan orang yang menyimpang tidak bertahan lebih dari dua bulan, hingga dia mati. (Aun al-Bari, 5/334)</div> <div style="text-align: justify;"> Kisah Mubahalah dengan Mirza Ghulam Ahmad</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tahukah anda, ternyata Mirza Ghulam Ahmad mati di WC dalam kondisi yang mengenaskan. Mayatnya berbau busuk, hingga semua orang menjauh darinya. Mirza Ghulam Ahmad mati setelah Mubahalah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Syaikh Tsanaullah al-Amaritsari berdebat dengan Ghulam Ahmad. Setelah Ghulam berada di posisi kalah, akhirnya depat dipungkasi dengan Mubahalah. Syaikh mengatakan,</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> غلام أحمد من كان على الباطل أماته الله قبل الصادق منهما</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Wahai Ghulam Ahmad, siapa diantara kita berada di atas kebatilan, maka Allah akan segera mematikan sebelum orang yang jujur (lawan debatnya) mati.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Apa hasil Mubahalah?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Pendusta diantara mereka mati lebih dahulu. Ghulam Ahmad mati di WC, terserang penyakit kolera, dan banyak orang menjauh darinya, karena tubuhnya mengeluarkan bau yang sagat tidak sedap. Sementara Syaikh Tsanaullah hidup hingga 40 tahun lagi. (al-Qodiyaniyah, Ihsan Ilahi Dzahir, hl. 154)</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Allahu a’lam.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <i><span style="font-size: x-small;">Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com) </span></i></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

Apakah Mubahalah itu ?

Mubahalah Apa itu mubahalah? Karena sekarang lagi rame mubahalah kasus tipikor? Terima kasih Jawaban: Bismillah was shal...

Read more »

SPG hewan kurban yg maknyus !

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="230" src="http://cdn-media.viva.co.id/thumbs2/2013/10/09/225270_pilih-hewan-kurban-bersama-ladies-cowboy_663_382.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: center;"> ini adalah SPG hewan kurban boi... mumpung bentar lagi mau momen qurban... SPG ini lah yang mempromosikan dagangannya boi.... </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Menurut aboi gmn... ?? kasih komen ya boi...</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi8q3bHI6GzXsJ5sFprkAH9GdixprChjejLW9GEJqFStcQYFJq5I99rki7Wqx4EtMOfTKKG3Pgoe9h3dbtpus8eXKch54AilkYQNiT7Na1wQCCiAYi7BIcy041_qSh7rYDCW96Koe2-o2EYiaS-cNwyfSIF0l4dkEIQ0LJLbg=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEitypK0sVAKtFtUP3VIbaPoLJM6cgaihqZpbEwS4hYG9yN29w76rEw_4yiY4VTrQwcBP-R5lA_Hxui_AMD8blyWW1kmkwxDDir8jON5YC5DRuZVlKmkjLZU3YzGDrS9QI_VV1TsMHhI8YC0n-3-NJFa1zmM6MvVIES3jEow-w=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhznrepdVvhxzcyKDWbn8kGELwpzI_wLtwjuU3nkbEZhHx1N11qmwzLRC6r5E326fgTsA08xldrC6UTEDX4NVyYe1Zvv6EuVXSBXvIn09GunOTjTx9t01lQbnEHs92ivNnL-KeZ2z6M6Z8oOuAtd3h_HQiYr3iksf_A6yZobg=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi6WqPfvbZcE1JlNbDhyl7HTcwfXR21gBggX_7Kmll42D-ZBc0QIV9-BZC0eNQt_S6PCTVZx4X70ySnc2NHkzO3TJsKAaR4dNjpxQ2Cgc3GudCMst59gmT1QNDxwWxUKXpKN9k8KpiHxo799L2AwKvDeOFUKDE_jrkzxvtYSg=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhVwpA8KdaW2TGGa0bH-DTKDRXOyAx6GDWFBD0yS1PoGwM3-uNS9dNZDLIAPrISjuS3fR0KUuCSY_Y-2u3XzJgckJ0GNj0zakyagB_n5HEJ8BNkoUdsfwC7lVAuMfYmbDuuXWKbpxJVKbaqe6wtNsQfUg1xhQGa0Xq02mZ3KQ=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEje_PrBPpJextBz3YCns4kdIOBuu2DPkXYEciSypGrLV2TiDC06MkbaqFq1YsX9qMFTTQQ5Qm6gyECdvEjmFDAoniCNyVLbo7tQ6B7oMSd05xoyB3_IwT-jL5Eth1jj4DwhB3_dftTu_MlWJ7PwzSYuaJuK5JiXp4CcpmuhOQ=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat SPG yg lebih 'saru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024622.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhznrepdVvhxzcyKDWbn8kGELwpzI_wLtwjuU3nkbEZhHx1N11qmwzLRC6r5E326fgTsA08xldrC6UTEDX4NVyYe1Zvv6EuVXSBXvIn09GunOTjTx9t01lQbnEHs92ivNnL-KeZ2z6M6Z8oOuAtd3h_HQiYr3iksf_A6yZobg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024611.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi6WqPfvbZcE1JlNbDhyl7HTcwfXR21gBggX_7Kmll42D-ZBc0QIV9-BZC0eNQt_S6PCTVZx4X70ySnc2NHkzO3TJsKAaR4dNjpxQ2Cgc3GudCMst59gmT1QNDxwWxUKXpKN9k8KpiHxo799L2AwKvDeOFUKDE_jrkzxvtYSg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024550.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhVwpA8KdaW2TGGa0bH-DTKDRXOyAx6GDWFBD0yS1PoGwM3-uNS9dNZDLIAPrISjuS3fR0KUuCSY_Y-2u3XzJgckJ0GNj0zakyagB_n5HEJ8BNkoUdsfwC7lVAuMfYmbDuuXWKbpxJVKbaqe6wtNsQfUg1xhQGa0Xq02mZ3KQ=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024516.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEje_PrBPpJextBz3YCns4kdIOBuu2DPkXYEciSypGrLV2TiDC06MkbaqFq1YsX9qMFTTQQ5Qm6gyECdvEjmFDAoniCNyVLbo7tQ6B7oMSd05xoyB3_IwT-jL5Eth1jj4DwhB3_dftTu_MlWJ7PwzSYuaJuK5JiXp4CcpmuhOQ=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024651.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi8q3bHI6GzXsJ5sFprkAH9GdixprChjejLW9GEJqFStcQYFJq5I99rki7Wqx4EtMOfTKKG3Pgoe9h3dbtpus8eXKch54AilkYQNiT7Na1wQCCiAYi7BIcy041_qSh7rYDCW96Koe2-o2EYiaS-cNwyfSIF0l4dkEIQ0LJLbg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.kaskus.com%2Fimages%2F2014%2F09%2F29%2F4453772_20140929024643.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEitypK0sVAKtFtUP3VIbaPoLJM6cgaihqZpbEwS4hYG9yN29w76rEw_4yiY4VTrQwcBP-R5lA_Hxui_AMD8blyWW1kmkwxDDir8jON5YC5DRuZVlKmkjLZU3YzGDrS9QI_VV1TsMHhI8YC0n-3-NJFa1zmM6MvVIES3jEow-w=" -->

SPG hewan kurban yg maknyus !

ini adalah SPG hewan kurban boi... mumpung bentar lagi mau momen qurban... SPG ini lah yang mempromosikan dagangannya boi.... Menuru...

Read more »

Cara mudah memotret galaxy bima sakti !

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: center;"> <img height="218" src="http://www.memobee.com/images.php?param=content_type=image&fs=-1&file=yudi.pelealu@yahoo.com/images/writings/270629111.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Siapa yang tak merasa terhipnotis, melihat butiran cahaya berjuta tahun cahaya jaraknya di angkasa sana?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya adalah pengagum langit, sebuah kanvas besar ciptaan Tuhan yang tiap harinya selalu memberikan kejutan yang berbeda. Terutama di malam hari, Ia menciptakan gugusan bintang sebagai penghias malam, dan sebagai petunjuk bagi manusia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kita tinggal di galaksi bimasakti (milky way), jadi kita tak mungkin memotret keselurahan galaksi. Yang bisa kita potret adalah sebagian kecil sisi dari bimasakti.</div> <div style="text-align: justify;"> Kecil, tapi luar biasa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Caranya gampang sekali, serius! Ini yang kalian butuhkan :</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 1. Langit malam cerah</div> <div style="text-align: justify;"> Sebetulnya memotret bintang tak perlu di gunung atau tempat tinggi. Namun, agar bintang terlihat jelas, kita tak boleh di tempat yang banyak polusi cahaya. Makanya memang lebih mudah memotret bintang di pegunungan daripada di area kota.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ini sebetulnya bagian tersulit, sih. Hehe, paling nggak, ada alasan baru buat naik gunung dan mengeksplor tempat baru, kan?</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Milky way di bukit cinta, tak ada polusi cahaya. Bintang terlihat jelas dengan mata telanjang.: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="424" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929022210.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Milky way over Mt. Gede: </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="423" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929022228.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Mencoba memotret dari bukit Moko, kota Bandung. Terlalu banyak cahaya sehingga bintang tak nampak. Perhatikan bagian kanan bawah yang sudah overexpose karena lampu kota: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="427" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929022243.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> 2.Cek Posisi Milky Way</div> <div style="text-align: justify;"> Jika hanya ingin memotret bintang, mungkin bisa kapan saja. Tapi ingat, bumi kita berputar. Ada kalanya milkyway tidak terlihat dari tempat kita berdiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Milkyway juga akan sulit terlihat jika bulan sedang ikut nimbrung. Jadi, lebih baik kita memotret saat bulan baru muncul, sehingga malam gelap akan lebih panjang.</div> <div style="text-align: justify;"> Banyak software untuk mengecek kondisi bintang seperti stellarium, sky guide, dan banyak sekali di app store. Di search-aja ya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Umumnya, paling enak memotret milky way itu adalah saat April – September di arah selatan.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Masih di bukit cinta, ranu kumbolo. Canon 5d, 28 mm, 30 detik, f/2.8, iso 1600: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="640" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023955.jpg" width="480" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Taburan bintang di Rancaupas, Bandung selatan. Canon 5D, 16mm, f/2.8, 15 sec, iso 3200: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="425" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929022903.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Ranupane.: </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="436" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929022924.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> 3. Set Fokus ke Infinity, Perkirakan Komposisi</div> <div style="text-align: center;"> Taruh dulu kameranya di tripod ya. Setelah itu fokuskan lensa ke posisi tak hingga.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Kalau di lensanya sudah ada distance scale, silakan diset ke posisi infinity, biasanya berbentuk simbol angka delapan tengkurap ∞. </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Kalau nggak ada scale nya seperti lensa kit 18-55, fokus saja ke benda terjauh yang bisa difokuskan. Dan dikira-kira.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Karena saya pakai kamera poket, jadi masuk ke menu dan pilih fokus ke infinity.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Infinity focus pada kamera saya, Ricoh GR: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="431" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023104.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> 4. Set kamera ke diafragma & ISO tertinggi, dan coba 30 detik, Saya memakai lensa 28 f/2.8. Jadi saya test kamera saya di iso 3200, f/2.8, dan 30 detik. Kenapa 30 detik? Karena menurut pengalaman, 30 detik itu adalah waktu maksimum agar bintang tetap seperti titik, bukan sebuah garis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kalau lebih dari 30 detik, maka bintang akan ‘berjalan’ dan nampak seperti apa yang kita sebut sebagai light painting.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kecuali, memang efek seperti itu yang ingin didapatkan sih. Ada yang namanya rule-600. Jadi shutter speed maksimum yang diperbolehkan agar bintang tak bergerak adalah 600 dibagi dengan focal length lensa (format 35 mm, jika APS-C dikali dulu dengan 1.5, MFT dikali 2)</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Tips : gunakan iso tinggi sekali untuk cek komposisi, karena cuma butuh waktu sebentar untuk mengambilnya. Foto kiri : iso 25600 dengan speed 5 detik, Foto kanan : iso 3200 dengan speed 30 detik.: </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="483" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023321.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Pulau Mansuar, Raja Ampat.: </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="640" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023339.jpg" width="454" /></div> <div style="text-align: center;"> Jadi kalau kita pakai lensa 18mm, maka waktu maksimum adalah 600/18 = 33 detik. Nggak selalu akurat karena ini tergantung dari posisi kita di bumi. Tapi, generally itu rule of thumb-nya sebagai permulaan.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Bintang di sebuah dermaga: </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="423" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023459.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Normal 30 sec static star. Pulau Tomia, Wakatobi.: </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="438" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023537.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Epic 7200 second exposure star trail ( 2 jam!): </div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="462" src="http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/29/7163580_20140929023557.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.wiranurmansyah.com/4-langkah-mudah-memotret-bintang-dan-milky-way"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <center> <span style="font-size: large;"><a href="https://twitter.com/wisbenbae"></a></span></center>

Cara mudah memotret galaxy bima sakti !

"Siapa yang tak merasa terhipnotis, melihat butiran cahaya berjuta tahun cahaya jaraknya di angkasa sana? Saya adalah penga...

Read more »

Tekad baja meraih beasiswa Australia !

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="265" src="http://www.radioaustralia.net.au/sites/default/files/images/2014/09/29/taufik%20with%20kakaktua.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sekolah ke luar negeri dengan beasiswa biasanya banyak ditalikan dengan mereka yang berprestasi baik di sekolah. Namun tidak demikian dengan Achmad Taufik yang sekarang menempuh pendidikan S2 di Universitas Wollongong, Australia. Kegagalan menjadi motivasi baginya untuk bisa berhasil.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Saya gagal memasukkan bola lebih dari 9000 kali dalam karir saya. Kalah hampir 300 pertandingan, dalam 26 pertandingan saya dipercayai untuk mencetak gol untuk memenangkan pertandingan namun gagal. Saya gagal berulangkali. Dan itulah mengapa saya berhasil. (Michael Jordan)"</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena merasa sering gagal dan gagal lagi, sejak lama saya menyukai kata-kata mutiara yang menghubung-hubungkan kesuksesan dan kegagalan seperti di atas. Percaya atau tidak, rasanya seperti menemukan harta karun apabila menemukan kata-kata bijak seperti itu, “Hmm…, masih ada harapan ”, begitu kurang lebih dalam benak saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Meski tidak sehebat kisah tokoh-tokoh besar yang ada di buku-buku motivasi, saya ingin bercerita tentang kisah kegagalan saya yang kemudian ternyata menjadi keberhasilan. Blessing in disguise, katanya. Alhamdulillah, sejak awal 2013 saya dapat kuliah S2 gratis di Australia karena memperoleh beasiswa SPIRIT (Scholarship Program for Strengthening the Reforming Institution) yang didanai oleh World Bank.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada umumnya orang menduga yang hebat-hebat mengenai penerima beasiswa: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tinggi, aktif berorganisasi dan segudang prestasi lainnya. Lalu, apakah saya demikian?</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari SD sampai SMP prestasi sekolah saya biasa-biasa saja. Karena cenderung pemalu, saya juga tidak aktif berorganisasi, OSIS tidak, Pramuka pun nggak. Nilai Ebtanas Murni (NEM) SMP yang pas-pasan kemudian membuat saya kena getahnya. Meski nilai saya cuma kurang nol koma, tahun 1987 saya gagal diterima di SMA Negeri 1 Purbalingga yang waktu itu merupakan satu-satunya SMA negeri di kota kelahiran saya. Pahit rasanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Merasa ditolak dan terpaksa berpisah dengan seorang sahabat yang sejak TK sampai dengan SMP selalu bersama. Saya pun kemudian harus mencari sekolah pengganti. Melihat tetangga saya yang sekolah di SMEA (Sekolah Menengah Ekonomi Atas) membawa buku teks tebal berjudul “Pengantar Bisnis”, saya menjadi tertarik. “Wow, keren..!”, pikir saya. Tanpa pikir panjang lagi, saya langsung mendaftar ke sekolah kejuruan tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perjalanan saya di SMEA Negeri Purbalingga, yang diawali kekecewaan dan pesona buku tebal, penuh dengan gelombang, naik dan turun. Meski di semester pertama kelas satu saya masuk peringkat lima besar dan hampir tidak pernah absen, di semester selanjutnya ranking saya terus merosot dan absensi saya terus menanjak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rupanya saya belum bisa menerima kegagalan. Saya mungkin terlalu bangga dengan sekolah sebelumnya, SMP Negeri 1 Purbalingga, sekolah favorit yang sebagian besar lulusannya masuk SMA Negeri 1 Purbalingga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya merasa minder tidak diterima di sekolah umum dan terpaksa melanjutkan di sekolah kejuruan sehingga saya pun tidak semangat untuk bersekolah. Datang ke sekolah di detik-detik terakhir menjelang pintu gerbang ditutup pun kemudian menjadi kebiasaan. Terlambat masuk sekolah, lalu membelokkan sepeda untuk sekedar nongkrong sendiri menjadi ‘filosof’ di terminal bus juga jadi langganan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat kelas dua semester satu, peringkat saya jatuh ke posisi 29 dan total absensi meroket menjadi lebih dari 20 hari.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> Karena kebiasaan bolos terus berlanjut, akhirnya ibu saya mendapat surat panggilan untuk bersama saya menghadap guru BP (Bimbingan Penyuluhan) di sekolah. Di depan ibu saya, guru BP mengancam, “Fik, kalau kamu bolos lagi, kamu tidak naik kelas!”, tegasnya sambil menyodorkan surat peringatan. Rupanya ancaman beliau kali ini salah alamat. Saya bukanlah murid yang takut apabila diancam tidak naik kelas. “Dikira takut tidak naik kelas?!” dalam hati saya menantang.</blockquote> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Puncaknya pada saat ujian kenaikan kelas dua, saya melaksanakan tantangan itu. Bukan guru yang membuat saya tidak naik, tapi saya sendiri yang memutuskan untuk tidak naik kelas. Begitu sikap saya. Saya pun minta ijin ke ibu, “Bu, saya tidak akan ikut ujian. Percuma saya naik kelas, tapi nilainya asal-asalan. Saya janji nanti tidak mengulangi lagi, nanti saya akan lebih rajin.” Ibu percaya dengan janji saya dan beliau mengijinkan. Saya ‘harakiri’ (‘bunuh diri’) tidak naik ke kelas tiga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan adalah saatnya pembagian kelas. Semua tampak bersuka cita, kecuali saya. Dengan sungkan saya mendekati teman-teman lama eks-kelas dua. Baru mengobrol sebentar, saya ditinggal sendirian karena mereka berhamburan mencari ruang kelas mereka yang baru di kelas tiga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya lalu mencoba berkenalan dengan beberapa adik kelas satu yang naik ke kelas dua dan kembali saya ditinggal karena mereka pun mencari ruang kelas mereka yang baru. Dengan malas, saya pun mengikuti dari belakang. Di daftar murid kelas dua manapun nama saya tidak ditemukan. Untuk sementara, pagi itu saya pun menjadi ‘gelandangan’, tidak punya ruang kelas. Setelah lapor ke ruang tata usaha, barulah saya ditunjuk untuk kembali ke ruang kelas dua yang lama dengan teman-teman yang baru, para mantan adik kelas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di kelas lama rasa baru, saya bertekad memenuhi janji saya kepada ibu. Saya lebih rajin, tidak bolos, dan selalu mengerjakan PR. Terkait mengerjakan PR ada sebuah peristiwa yang tidak dapat saya lupakan (tetapi sudah lama saya maafkan). Suatu hari ada PR akuntansi yang jatuh tempo. Meski ada segelintir teman yang mencontek pekerjaan teman yang lain sebelum kelas dimulai, saya tidak tergoda untuk melakukannya, saya yakin dengan pekerjaan saya sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun ketika PR dikoreksi, pak guru menghampiri meja saya dan beliau menemukan kalau saya melakukan kesalahan, suatu rekening yang seharusnya di-kredit namun salah saya debit. Saya pikir kesalahan tersebut sepele, namun reaksinya sungguh di luar dugaan. Dengan nada merendahkan dan jengkel ia berujar, “Bodoh kamu, mau mengulang lagi?" sambil tangannya menggoreskan kapur ke pipi saya. Saya hanya diam, tapi di dalam hati saya mendidih. Saya tidak terima dihina serendah itu, suatu saat harus saya buktikan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Singkat cerita tentang kelas dua jilid dua, janji saya kepada ibu terpenuhi. Akhirnya, saya berhasil naik ke kelas tiga dengan nilai baik, saya masuk peringkat sepuluh besar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Suatu hari ketika di kelas tiga, kami anak-anak jurusan akuntansi mendapat kunjungan serombongan mahasiswa yang memberikan pengarahan ke setiap kelas. Mereka tampak gagah. Dengan jaket almamater berwarna biru donker beremblem kuning di dada kanan, samar-samar terbaca tulisan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN). Ya, hari itu kami mendapat mentoring mengenai STAN/Program Diploma III Keuangan oleh perkumpulan mahasiswa Purbalingga yang saat itu tengah kuliah di sana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Informasi mengenai kesempatan kuliah di STAN sungguh menarik sekaligus menantang. Bagaimana tidak?! Sudah kuliah gratis, saat tingkat dua mendapat uang saku, apabila lulus langsung menjadi pegawai negeri lagi - bisa di Departemen Keuangan, BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), BPKP (Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan) atau instansi keuangan lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengingat bapak saya yang sering sakit-sakitan hanya seorang pensiunan dan saya sekolah di kejuruan, sebelumnya saya tidak terlalu berharap akan kuliah setelah lulus SMEA. Akan tetapi, mendengar informasi yang mencerahkan tersebut saya jadi memiliki harapan, “Hmm, kesempatan emas!” pikir saya. Tapi yang menjadi masalah, persyaratannya juga tidak mudah. Di samping syarat nilai minimal yang cukup tinggi untuk bisa mendaftar, peserta ujian masuk kemudian juga harus bersaing dengan puluhan ribu pelajar dari seluruh Indonesia untuk memperebutkan hanya beberapa ratus kursi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan setelah kuliah pun tidak dijamin aman, karena apabila tidak memenuhi Indeks Prestasi (IP) minimal 2,65 maka langsung dikeluarkan. Saya tertantang. Inilah saatnya untuk membayar kekalahan, “Aku harus mendaftar!”, tekad saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hari-hari setelah pengumuman tentang peluang kuliah gratis di STAN membuat saya lebih semangat untuk belajar. Saya bertekad harus lulus SMEA dengan nilai maksimal agar bisa mendaftar dan tentu saja supaya berhasil dalam ujian masuk STAN.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal pertama yang saya lakukan adalah memberitahu bapak dan ibu tentang niat saya tersebut dan mohon doa mereka agar saya diberikan kemudahan. Kemudian, persiapan ‘perang’ pun digelar. Buku-buku, alat tulis, dan radio tape sebagai teman belajar semua saya siapkan di meja kecil di sudut kamar. Rupa-rupa gambar dan tulisan penyemangat belajar juga saya tempelkan di dinding tepat menghadap meja belajar. ‘Si bodoh akuntansi’ akhirnya mendapat beasiswa kuliah di STAN. Setelah itu barulah saya sadar, melanjutkan sekolah di SMEA adalah pilihan yang terbaik buat saya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Barangkali anda menduga paragraf happy ending di atas akan berlanjut dengan keberhasilan demi keberhasilan yang klimaksnya mengantarkan saya mendapat beasiswa S2 di Australia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Cerita sebenarnya tidak demikian. Saya lulus Diploma III STAN dengan nilai yang tidak terlalu memuaskan. IPK saya hanya 2,868 sehingga menempatkan saya di urutan 313 dari sekitar 450 wisudawan STAN di tahun 1994. Setelah lulus dari Diploma III STAN dan berdinas selama dua tahun di Direktorat Jenderal Pajak, saya berhasil lolos ujian seleksi masuk Program Diploma IV STAN (setara S1).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya kemudian kembali melakukan kesalahan. Saya melanggar motto saya sendiri “Tidak ada orang yang bodoh, yang ada hanya orang yang malas belajar”. Saya lupa, itu adalah hukum besi, berlaku kapanpun. Saya malas belajar, maka saya pun menjadi bodoh. Indeks Prestasi saya saat di tingkat akhir Diploma IV di bawah persyaratan minimal sehingga terima atau tidak, saya pun dikeluarkan. Ya Anda tidak salah baca, saya di-DO (drop out) dari Program Diploma IV STAN. Lalu, bagaimana akhirnya saya bisa memperoleh beasiswa S2 Luar Negeri dengan riwayat pendidikan amburadul seperti ini?!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya menyadari tidak bisa mengubah masa lalu saya tetapi mungkin dapat mengubah masa depan saya. Oleh karena itu, saya hanya fokus kepada hal-hal yang bisa saya ubah. Saya tidak bisa mengubah kenyataan bahwa saya pernah tidak naik kelas sewaktu SMEA dan dikeluarkan dari Diploma IV STAN, tapi saya bisa kuliah S1 lagi di manapun, perguruan tinggi negeri maupun swasta. Saya tidak bisa mengubah nilai ijasah dan IPK saya di masa lalu, tetapi saya bisa memperbaiki nilai TOEFL, IELTS atau TPA saya untuk berlomba meraih beasiswa.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saya tidak bisa mengubah fakta di masa lalu tidak pernah aktif berorganisasi, tetapi saya bisa belajar untuk berani berbicara di depan pertemuan atau mulai berperan kecil di kegiatan apapun</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hasilnya, meskipun butuh waktu yang panjang, mimpi saya menjadi kenyataan. Benar awalnya hanyalah mimpi untuk mendapat beasiswa S2 luar negeri, mengingat ketidaklayakan riwayat pendidikan saya sebelumnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Angan-angan itu tumbuh setelah saya mendapat inspirasi dari para dosen Diploma IV STAN alumni S2/S3 Luar Negeri sewaktu saya masih berumur 25 tahun sekitar pertengahan tahun 1997. Meskipun kemudian saya drop out, mimpi tersebut tak pernah padam. Tidak ada kata terlambat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Karena sudah berkeluarga sehingga ada beberapa hal lain yang lebih saya prioritaskan, saya baru kembali kuliah S1 tahun 2004 dan lulus tahun 2006 saat saya berumur 34 tahun. Karena kendala persyaratan administratif, gelar S1 harus tercantum dalam Surat Keputusan (SK) kepangkatan terakhir, saya baru berkesempatan mendaftar seleksi beasiswa S2 melalui kantor pada saat berumur 37 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah usaha pertama mendaftar beasiswa Australian Development Scholarship (ADS) gagal di tingat wawancara, akhirnya di kesempatan kedua sekaligus terakhir saya berhasil mendapat beasiswa S2 Luar Negeri – SPIRIT World Bank pada saat saya berusia 39 tahun 9 bulan. Batas umur maksimal mendaftar beasiswa S2 waktu itu adalah 40 tahun.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Saat ini saya sudah berumur 42 tahun dan terdaftar sebagai mahasiswa tahun kedua Faculty of Business, University of Wollongong (UoW) mengambil jurusan Master of Commerce – Master of Strategic Human Resource Management (Double Degree).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Memandang berpuluh-puluh burung kakaktua terbang bebas di langit biru Australia dan hinggap di halaman kampus UoW di Northfields Avenue, saya seakan tak percaya kalau akhirnya saya benar-benar berada di sana. Satu mimpi kini telah menjadi </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi9nN0xuhyphenhyphenRrzQUR7vPkowqHewfhLJeZyUHyxbKykXYUKYmh9IFA_YtDs7s0cbakeZg2YTsGQ6mfZPacvQxDSyYOVtsHGeg7UAWzt_Evq_fJlidEPoRl9AStrrdSn0NG9wAH9SkvM3ge_Oy_mPYPwGiYT6wTk2eIIFiL70uu28ghVFz4SzvxcKSXqFHOxJfd78=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <span style="font-size: large;"><br /></span></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fassets.kompas.com%2Fdata%2Fphoto%2F2014%2F09%2F29%2F1109349taufik-and-wolongong780x390.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi9nN0xuhyphenhyphenRrzQUR7vPkowqHewfhLJeZyUHyxbKykXYUKYmh9IFA_YtDs7s0cbakeZg2YTsGQ6mfZPacvQxDSyYOVtsHGeg7UAWzt_Evq_fJlidEPoRl9AStrrdSn0NG9wAH9SkvM3ge_Oy_mPYPwGiYT6wTk2eIIFiL70uu28ghVFz4SzvxcKSXqFHOxJfd78=" -->

Tekad baja meraih beasiswa Australia !

Sekolah ke luar negeri dengan beasiswa biasanya banyak ditalikan dengan mereka yang berprestasi baik di sekolah. Namun tidak demikian ...

Read more »

SBY Berkontribusi Besar dalam Perdamaian dan Demokrasi

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="239" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiRSb4FM-TLqfGddzt6O0IbDq-W5z6iAtbgVJzaCLsQs6WXhWH7ozQbnjrIuWMaKjQuAWOniLIrGWQtEMdF5XwxRK6BTkvi0VKbyyI2JpgrhYNJr-AzFywUNHr75zYmnT0lNfpudQ/s400/sby+-+ipabionline.jpg" width="400" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> SBY Dinilai Berkontribusi Besar dalam Perdamaian dan Demokrasi,Pagi Ini SBY Terima Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kyoto, Jepang:</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Universitas Ritsumeikan memberi gelar Doktor Honoris Causa kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono karena komitmen dan kontribusi besarnya dalam perdamaian dan "demokrasi". Bukan hanya di Indonesia,melainkan juga bagi kawasan dan dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "SBY adalah pemimpin yang luar biasa di Asia Pasifik," kata Rektor Universitas Ritsumeikan Prof Kiyofumi Kawaguchi menyampaikan hal tersebut dalam pengantar pemberian gelar honoris causa, di Kampus Suzaku, Kyoto, Jepang, Senin (29/9) pukul 11.00 waktu setempat atau 09.00 WIB.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kawaguchi antara lain menyebut SBY merupakan Presiden RI pertama yang dipilih langsung.Bahkan ketika memenangkan periode keduanya, memperoleh 67 persen suara.Ini merupakan salah satu angka tertinggi dalam pilpres di dunia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selama kepemimpinannya, SBY berhasil membawa Indonesia keluar dari berbagai tantangan dan krisis, seperti finansial 2008, tsunami dan perdamaian di Aceh, juga penyelesaian persoalan Papua. Presiden SBY juga berkontribusi besar dalam isu-isu perdamaian dan "demokrasi". Hal ini sesuai dengan filosofi pendidikan di Universitas Ritsumeikan, yakni perdamaian dan demokrasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Pemberian penghargaan ini juga merupakan langkah untuk mempererat hubungan antara Jepang dan Indonesia," Kawaguchi menambahkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Presiden SBY sendiri di awal sambutannya menyampaikan, atas nama pemrintah dan rakyat Indonesia turut berduka kepada warga korban erupsi Gunung Hontake yang terjadi di perbatasan prefektur Nagano-Gifu kemarin.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mengenai penganugerahan Doktor Honoris Causa yang diterimanya, SBY menyatakan merasa terhormat."Saya terhormat dan bangga menerima penghargaan ini, dan bergabung bersama orang-orang pilihan yang pernah mendapatkan penghargaan serupa, seperti Mahatir Mohammad dan Kim Dae-jung," ujar SBY.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ritsumeikan semula adalah sebuah akademi di Istana Kyoto, pada 1869. Tahun 1900, Kojuro Nakagawa, mantan sekretaris Pangeran Saionji, mendirikan Kyoto Hosei School atau Sekolah Hukum dan Politik. Sekolah inilah yang pada tahun 1913 secara resmi menggunakan nama Ritsumeikan. Pada tahun 1922 Kyoto Hosei School memperoleh status sebagai universitas, bernama Universitas Ritsumeikan.Setelah Perang Dunia II, Ritsumeikan berkomitmen pada pendidikan dengan komitmen pada masalah-masalah perdamain dan demokrasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kini Akademi Ritsumeikan memiliki dua perguruan tinggi, yakni Universitas Ritsumeikan dan Ritsumeikan Asia Pasific University (APU). Jumlah mahasiswa asing di Akademi Ritsumeikan, sebanyak 3.753 orang, merupakan yang terbesar kedua di Jepang. Dari jumlah tersebut, 241 mahasiswa berasal dari Indonesia.Acara ini dihadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat, Presiden Japan-Indonesia Association (Japindo) Yasuo Fukuda, dan ratusan sivitas akademika Universitas Ritsumeikan. Hadir pula Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Chairul Tanjung, Mendikbud Mohammad Nuh, Menperin MS Hidayat, Mendag Muhamad Lutfi, Wakil Menlu Dino Patti Djalal, dan Seskab Dipo Alam. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div>

SBY Berkontribusi Besar dalam Perdamaian dan Demokrasi

SBY Dinilai Berkontribusi Besar dalam Perdamaian dan Demokrasi,Pagi Ini SBY Terima Honoris Causa dari Universitas Ritsumeikan Kyot...

Read more »

Kisah Hantu Mercusuar Pulau Sabira...

<span style="font-size: large;"></span><br /> <div style="text-align: center;"> <img height="400" src="http://tonypratt.com/wp-content/uploads/ghost-crab-lighthouse-7-2-2008_070208_5204.jpg" width="314" /></div> <div style="text-align: justify;"> <br /> Kepulauan Seribu adalah gugusan pulau yang paling jadi favorit wisatawan Jakarta dan sekitarnya. Di antaranya banyak pulau di sana, ada satu yang paling cantik, masih perawan dan berada di paling utara: Pulau Sabira.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pulau Sabira atau yang juga disebut Pulau Sebira, adalah pulau paling utara di Kabupaten Kepulauan Seribu, makanya kerap disebut sebagai “Pulau Penjaga Utara”. Pulau ini tepatnya berada di Kelurahan P. Harapan, Kecamatan P. Seribu Utara, Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Berada paling jauh dari garis pantai Jakarta inilah yang membuatnya jarang dikunjugi wisatawan. Hasilnya, jadilah Pulau Sabira masih ‘perawan’ sampai saat ini. Walau terlihat keindahan alamnya masih perawan karena jarang sekali ada wisatawan, namun disana sudah ada penduduknya yang berjumlah 1.000 warga.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Warga Pulau Sabira terkenal jago membuat ikan asin dan memang terkenal enak. Biasanya, nanti ikan asin itu akan dibawa warga Pulau Sabira ke Jakarta untuk dijual setiap seminggu sekali. Sebab kapal dari Pulau Sabira ke Pelabuhan Kamal Muara di Kecamatan Kamalmuara, Jakarta Utara, cuma beroperasi seminggu sekali.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Semua itu berlaku karena pulau ini adalah pulau paling jauh dari daratan Jakarta. Dari Pelabuhan di Kamal Muara, Pulau Sabira berjarak enam jam perjalanan. Dari Pulau Harapan sekitar tiga jam. Bahkan letak pulau ini lebih dekat ke Lampung, hanya satu jam perjalanan saja.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/pulau-sabira-satellite-map.jpg"><img height="411" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEg9OuMzpU4RSAUCsC4sB-YNudOIqTpw45c1tlOuq2iscUFAwebJFzCS2T3hBOxqB5rve7LgPr0YMQ30b0HN-s9nFJqNQUiDJF2ET7gs5PwUWp96fikqcQcFmTSQYBDLLEcXyHC98vhL2xkYOo0wbPY_cDulIgQ7V39GEixTPWngZbtQ0Y1r_Kcd9jBkmFP8e1YTR5KjpMQXbg=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Di Pulau Sabira, Awalnya Hanya Boleh Dirikan Tenda</b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada masa penjajahan Belanda, biasa menyebut pulau seksi dan cantik tersebut sebagai Noord Watcher yang memiliki arti ‘Penjaga Utara’. Selain itu, pulau yang memiliki luas sekitar 9,5 hektar ini juga mempunyai menara mercusuar setinggi 42 meter yang masih berdiri tegak sejak peninggalan kolonial Belanda yang membangunnya pada tahun 1869 di masa pemerintahan Raja Willem III.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mercusuar ini difungsikan sebagai tempat pengawas kapal asing yang hendak berlabuh. Keindahan alam dan banyaknya jenis ikan di perairannya menjadi alasan nelayan mulai mendatangi sdan kemudian bermukim di pulau tersebut.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Awalnya ada seorang nelayan bernama Joharmansyah, melaut di perairan Pulau Sabira. Joha biasa dirinya disapa, ketika itu melihat banyaknya potensi di pulau yang terletak di ujung utara Kepulauan Seribu ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun 1974, warga Pulau Genteng yang pertama datang ke Pulau Sabira. Tapi nelayan dari Pulau Genteng hanya mencari ikan, setelah mendapat hasil tangkapan, lalu pulang. Waktu dulu di Pulau Sabira, hanya ada hutan dan mercusuar dan tidak mudah nelayan diperbolehkan untuk bermukim di Pulau Sabira.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun perjuangan seorang nelayan bernama Joharmansyah ini tak pantang lelah, dibarengi dengan niat baik dan tekad yang besar membuahkan hasil. Awalnya harus menyetorkan hasil tangkapan ikannya sebanyak 1 kwintal yang 10 kilogram di antaranya diberikan kepada petugas navigasi menara mercusuar.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/kepulauan-seribu-sabira-genteng-jakarta.jpg"><img height="593" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEj3uyEMDy0Zn4OFWa3VE7yWuvzr8yeomDkVMRQ7lbfXm21KfDJwQXF4I8AO86SxlruD8pKSom4KRw5zQXbTOHTcJ0d25qTYuifa3YIDzkHrz7Y5pQ0rL3cC6_YQoX8Qy6i-HkrsAIw2WovEv6OpBDw6tUWYDG-jhkfjJWpfNH6Vm5xc3GkQf0k4VXmlbUDE-WYN-c09UKKmXJplqjZkp5GPAlb8L2w=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Pulau Sabira dan Pulau Genteng, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, DKI Jakarta</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun 1975, perlahan-lahan mereka memilih meninggalkan Pulau Genteng besar akibat adanya desakan dari pemerintah Kepulauan Seribu untuk meninggalkan pulau tersebut dan pindah di Pulau Sabira pada tahun 1975 dan bermukim di sini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk membuat rumah memang tidak diperbolehkan, jadi nelayan hanya sekedar membuat tenda. Akhirnya pelan-pelan nelayan bisa membuka lahan di sini dan membuat rumah yang sebelumnya tidak diperbolehkan oleh petugas navigasi.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Awal penduduk di Pulau Sabira hanya berjumlah 22 jiwa yang sebelumnya merupakan warga Pulau Genteng Besar. Sebenarnya, penduduk di Pulau Genteng Besar diberikan ganti rugi untuk berpindah ke Pulau Pemagaran pada tahun 1975 itu. Namun mereka menolak dan lebih memilih untuk pindah ke Pulau Kelapa Dua dan Pulau Sabira.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jadi para nelayan terbagi dua. Ada yang ke Pulau Kelapa Dua, dan ada yang ke Pulau Sabira. Sebelumnya kita diberi pulau yaitu Pulau Pemagaran pada tahun 1975 tapi warga tak ada yang mau, menurut warga di situ kurang bagus dan tidak ada potensi besar untuk kehidupan karena tidak adanya ikan, sehingga mereka tidak ada tangkapan sehari-hari, oleh sebab itulah akhirnya para nelayan pindah ke Pulau Sabira.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sekitar tahun 1984 Pemerintah Bandar Lampung pernah datang ke sini dan menawarkan untuk berpindah kependudukan dari DKI Jakarta menjadi penduduk Bandar Lampung. Bupati, Kapolres, Danramil Lampung sudah datang kesana, tapi warga tetap tak mau karena hasil tangkapan mereka dijual ke Muara Angke dan Kamal Muara di Jakarta, selain itu mereka juga sudah memiliki KTP DKI Jakarta.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kini, seluruh penduduk Pulau Sabira berprofesi sebagai nelayan dan usaha pengasinan ikan (ikan asin). Pulau tersebut memiliki jumlah penduduk 523 jiwa yang kebanyakan dari mereka berasal dari Bugis, Sulawesi Selatan. Namun, kehidupan penduduk di Pulau Sabira tidak tertinggal jauh dari penduduk yang berada di daratan. Walaupun jauh dari daratan, kehidupan di sana sangat erat dan dipimpin oleh satu Ketua Rukun Warga (RW) dan 4 Rukun Tetangga (RW).</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/pulau-sabira-satellite-map-2.jpg"><img height="529" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjjsqBrA8gewahv2EZfQMz4P0H9wdrtbElEt4chHShSLeKySxFjNEzsqrMVfGMp_mMjI7eVAQDmKDNv3KVfoOc_OE0Q5FMaet42-h4w-5UYYwQH0nLjpDeaE1RbFMiPd8lupWOCACc_kP2ZFZCT3sF1N22_Sb4g1hn8qqD-OkrMMDsJ-y4yN5396zTVMNybJubAd5u-GebZ7CjE=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menyusuri Pulau Sabira, Pulau Terluar nan Indah di Provinsi DKI Jakarta Yang Jarang Dikunjungi Wisatawan</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begitu tiba di Pulau Sabira, warga dan deretan kapal-kapal nelayan seakan menyapa Anda. Yup, anda adalah orang asing disana dan tentu saja anda adalah seorang turis. Tentu saja, warga sekitar yang sudah berkumpul di area dermaga dan siap memberikan senyuman.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maklum, pulau ini jarang dikunjungi wasatawan dan mereka menyambut anda bagai seorang tamu agung. Alamnya pun masih asri bahkan beberapa wasatawan bilang ‘masih perawan’.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begitu masuk ke dalam pulau, terlihat deretan rumah kayu yang berjejer. Rata-rata di sini, rumahnya tingkat. Boleh dibilang, “kampung” di sini rapi dan bersih. Seorang warga yang juga ketua RW, Ibu Hajjah Hartuti (68 tahun), rumahnya terkadang digunakan para traveller untuk beristirahat.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://aryeenmita.files.wordpress.com/2014/07/sabira1.jpg?w=300&h=225"><img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjX27N2PlOF-YAlZVQls0TWPRx3ysTwWRXeLLEYZrjiCpW97xNlFPLTJbpb9oxgD6nUvkWUJBmzNqH2RLrbFzp60MCr9X2nVc0akJKdZe9h_iqnFNVIE0D2Bd1tdTSKCnHRtDe8WRjaL63MMYfR6yOtbXAMp27ayoxLqU2zZ-SqYA=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Jejeran kapal nelayan yang seakan menyambut kedatangan tamu </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ibu Hajjah sudah tinggal di Pulau Sabira ini sejak tahun 1978. Ia menyatakan bahwa dulu pulau ini luasnya 10 hektar, sekarang tinggal 8,5 hektar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kini, ada 152 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 555 jiwa. Selain itu, beliau bercerita bahwa di Pulau ini tidak ada pasokan listrik. Tapi, listrik berasal dari PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya)dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel).</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di beberapa titik memang terlihat PLTS, yang bentuknya menyerupai atap. Ada di dekat masjid, sekolah, dan sebagainya. Dari pagi sampai sore, mereka menggunakan listrik dari PLTS. Tapi, itu kalau ada matahari, kalau tidak, ya, tidak ada pasokan listrik. Dari jam 17.00 sampe jam 07.00 pagi, mereka mengunakan PLTD. Tapi kalau musim hujan kacau listrik di sini bahkan sering mati.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari segi pembayaran listrik, penduduk Pulau Sabira menyetorkannya kepada ketua RW lalu disetor kepada petugas yang memberikan PLTS dan PLTD.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ada yang membayar per hari ada pula yang membayar per bulan. Penduduk di sini bayar sehari Rp 1000 sampai Rp 1500 per hari, ada pula yang bayar Perbulan Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://aryeenmita.files.wordpress.com/2014/07/sabira2.jpg?w=300&h=225"><img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjAxs9qhCVlVDTXmtbd5t5jL9iFLHwVnh1rb9ADRzerPrYCnn_G4Y_G3uMlEI_FxDLzh1CDGVnCYpaBcxdBjv0BK779ByOlb97SyEwkU5uScIi42C46Yshyphenhyphen9hTZP-qki8NJx40xNi-QiD3C7BkQAylOOfuZf8eo1aAGJkVF-qpSmA=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Sebuah Pohon yang tersisa akibat abrasi di Pulau Sabira, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mari menyusuri pulau ini. Sepanjang perjalanan, akan benar-benar merasakan “Kampung Nelayan”. Ya! selain pakaian yang dijemur tentunya, ada ikan-ikan selar dijemur lalu ada juga kerupuk ikan yang dijemur.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Begitu melewati masjid Nurul Bahri, yang diarealnya terdapat PLTS, pandangan akan tertumbuk pada mercusuar berwarna putih. Suasana benar-benar sepi. Yang terdengar cuma deburan ombak aja. Hiiii..!</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Perjalanan dilanjutkan menyusuri pinggir pantai yang sudah ditembok pendek, seperti benteng. Tak jauh dari lepas pantai, terdapat sebuah pohon yang tumbuh sendirian. Pohon yang misterius.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jelas bukan pohon bakau, namun apapun jenis pohonnya ia berusaha untuk hidup dari air laut yang asin di sisa hidupnya. Jika dilihat dari garis pantai, sepertinya pohon itu pada masa lalu berada di daratan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Akibat abrasi laut, maka garis pantai semakin susut ke darat dan pohon itu tetap bertahan untuk hidup dengan sisa kekuatannya. Life will find the way. Lalu, agar pulau tak habis oleh abrasi dan deburan ombak, maka dibuatlah tembok pendek sebagai penangkal ombak.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://aryeenmita.files.wordpress.com/2014/07/sabira7.jpg?w=300&h=225"><img height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhqckZ6TJfOWCIoh9qThLvLA41YXEbZ_SjsxutJ4Hzg_NOz_jkplBv5USEorpl8LIgbkLdRwDgKxuXWSu123MZAZJvNOp0u2Nktv-ZRrYrN0sIBKEa_2aRELEe0bqXiVH_Esu3y68iJu4INzU_dFF0H-zWn4n9m3rcqd5EGMFOjxg=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Inilah SD-SMP Negeri Satu Atap 02 Pulau Sabira. Ruangan kelas ini benar-benar keren. Dan didukung oleh PLTS. </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di pulau ini juga terdapat sekolahan. Tak disangka, sekolahnya ini lebih bagus dari kebanyakan SD dan SMP Inpres di Kota Jakarta. Namanya SD-SMP Negeri Satu Atap 02, Pulau Sabira. Sekolahnya ini berlantai keramik putih. Ada pula alat peraga yang lengkap.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan, dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC). Sayangnya, minimnya listrik di Pulau Sabira ternyata berimbas juga pada terganggunya fasilitas sekolah ini, ketika itu AC tidak dapat digunakan setiap saat, karena bergantung pada kondisi PLTS.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tiadanya fasilitas laboratorium komputer juga akibat dari minimnya pasokan listrik di Pulau tersebut. Jika AC atau komputer dinyalakan, listrik langsung mati. Namun kelasnya benar-benar bersih.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dan hebatnya, terlihat anak-anak pun begitu bersemangat bersekolah. Yang memprihatikan, gedung yang ‘wah’ tak sepadan dengan tenaga pengajar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di sini gurunya hanya 7 orang! Padahal siswanya bisa ratusan. Jadi, ada guru yang mengajar dobel, SD dan SMP. Ketika lulus SMP, rata-rata anak-anak di sini pergi ke Pulau Pramuka atau ke Jakarta untuk melanjutkan sekolahnya.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/sekolah-sd-pulau-sabira.jpg"><img height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiQqFD1A5DnA-7ON9DwSFwNfpcy-9OEk1jHB5q-_alwUHiUDErdyxf1RnR98EqjO7abwGbMWEtg6bcViYXePkTzdoRzB1fe7-7t1WPbkVUFbUmvAvpDhyphenhyphenCSxsyXkNsiVbe6-5-8WeY2xaOhq75fKqfPI1oqoOOKpmePipiiUNyfjP9ieuOvZQTghiWFAVTBd4MRq78GUw=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Halaman sekolah SD-SMP Negeri Satu Atap 02, Pulau Sabira. </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Menelisik Mercusuar si “Penjaga Utara”</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhF6iauCRWEqznzE-6SqODPsbYHkK9t8ccQxlzv1P8LPuPXziEIY-qWoXSD8xxjRFTmAwQc7gbMtGRR3q6DI9IPYOVLx337PBJp3XraV2azhvGS-4VQU7mXREXUal8hie2Ve8Ntx89DcDnYLXUFWqDWO-k0gbZh2-rRlq4o2Dua4Dvex8Lxlj3zRU1XYfCA-PSD8GscWBYmXiA=" width="424" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Penjaga Utara. Itulah ungkapan yang disandang Pulau Sabira dari Kolonial Belanda sekira 1,5 abad lalu. Julukan yang diemban oleh pulau yang tadinya seluas 10 hektar, 9,5 hektar hingga kini 8,5 hektar akibat abrasi laut ini, karena posisinya yang berada paling utara di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk memperkuat gelar itu, Belanda membangun sebuah mercusuar bernama Noord Wachter pada tahun 1869 di masa pemerintahan Raja Willem III. Mercusuar ini difungsikan sebagai tempat pengawas kapal asing yang hendak berlabuh. Meski usia benda peninggalan sejarah ini terbilang tua, namun masih bisa berdiri tegak hingga ketinggian sekitar 50 meter atau tepatnya 42 meter itu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hanya saja bagian dalamnya cukup memprihatinkan. Pantauan pada Jumat (6/6/2014) siang menunjukkan, lapisan cat di sekeliling mercusuar berbahan besi itu sudah mulai terkelupas. Bahkan di bagian yang terkelupas, besinya sudah menguning dan berkarat. Di atas pintu masuk mercusuar, terpampang jelas tulisan bahasa Belanda yang ditempel menggunakan plakat besi.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Onder De Recering Van Z.M Willem III Koning den Nederlande, ENZ., EnZ., ENZ., Opcerict Voor Draaslicht 1869.”</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari informasi penjaga mercusuar bernama Langgeng (34), arti dari tulisan itu adalah ‘Di bawah kekuasaan Raja Z.M Willem III dari Belanda. Didirikan untuk suar lampu pendar 1869′.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Mercusuar Pulau Sabira “Onder De Recering Van Z.M Willem III Koning den Nederlande, ENZ., EnZ., ENZ., Opcerict Voor Draaslicht 1869.” (Sutikno Sanusi Ibrahim)</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Langgeng, selain dibangun saat penjajahan Belanda, bahan baku mercusuar ini juga dibawa langsung dari negeri Kincir Angin menggunakan kapal uap. Saat masuk ke lantai dasar, hawa pengap dan tipisnya oksigen mulai menganggu pernafasan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kondisi lantai dasar saat itu berantakan dan dipenuhi peralatan yang bisa mendukung operasional mercusuar, seperti kabel, dinamo dan besi bekas. Tak jauh dari pintu masuk, terlihat ratusan anak tangga menanjak dengan posisi 60 derajat ke bagian paling atas mercusuar. Berdasarkan penuturan Langgeng, diketahui ada 210 anak tangga di mercusuar itu.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ratusan anak tangga itu menempel di sepanjang tepian mercusuar hingga ke bagian atas. Apabila dilihat dari bawah mau pun atas, tangga berbahan besi itu tampak meliuk-liuk menyerupai gerakan seekor ular. Meski terlihat unik, namun kondisi tangganya sangat memprihatinkan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dari 210 anak tangga, tercatat ada tiga anak tangga yang patah. Bahkan dua diantaranya, diganjal menggunakan bangku bekas yang terbuat dari besi. Agar tak goyah, bangkunya diikatkan ke teralis tangga maupun anak tangga yang masih ada menggunakan beberapa helai kawat. Namun sayang kondisi buruk tidak hanya di bagian tangga saja, teralis besi di sepanjang anak tangga juga tampak karatan.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan sambungan las teralis itu ada yang terkelupas, sehingga bisa mengancam keselamatan penjaga yang hendak naik ke atas. Curamnya anak tangga dan minimnya udara, membuat sang penjaga mercusuar bernafas tersengal-sengal saat mendaki tangga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Terkadang harus beristirahat di tengah jalan sambil menghirup oksigen melalui jendela di beberapa dinding mercusuar. Setelah beberapa menit beristirahat, perjalanan keatas dilanjutkan. Tepat 10 menit kemudian, barulah sampai di leher mercusuar. Jarak antara leher dengan puncak mercusuar sekitar 5 meter. Di sini bisa beristirahat bebas, karena bagian bawah yang dipijak terlapisi lempengan besi yang mengelilingi ruang mercusuar.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEg-rw2Q5fBMy4tVQrUANmJiSW0VsLIrgUUpq_WGCvxZt1KbG65ZCMkwH8bh6QRwz55PCGGFoCceQUbIzKOQHnLqq_Vdzpz03Sq_o2x__XeU3JVggRmmo9wHJILsAQKrldeS78bU0zZEV1jXyWhTF1SzVVyD4Ytha8SHk2iRHwnebTaDvB7XZO9Nk4esN25JzZqxO5m1zJhgXr_HFSZwwGFNeGcKJONc_WCxu7dUQOe_KOWUCDTnmPzYXQOGolU=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Rasa sesak di dada juga berangsur menghilang, ketika ada hembusan angin kencang melalui empat daun jendela di titik ini. Sang penjaga mercusuar pun tidak mengetahui pasti, ruang ini diperuntukan sebagai tempat apa. Usai beristirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Hanya beberapa menit saja, langsung tiba tepat di ruang lampu mercusuar yang berada di puncak.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Posisi lampu suar berada persis di tengah-tengah ruangan. Ketika beroperasi, lampu ini akan menyala kelap-kelip menyeruak dari dalam kaca kristal yang membungkusnya. Apabila menengok lebih dalam, ukuran bohlam lampu pijar cukup besar, seperti botol kemasan air mineral 1,5 liter.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Meski terbilang tua, namun rangkaian lampu pijar ini masih bisa beroperasi maksimal. Kekaguman tidak hanya pada benda peninggalan sejarah ini saja. Namun keindahan penorama di Pulau Sabira dan laut terlihat melalui balkon mercusuar.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam hitungan detik, pengunjung langsung bisa melihat seluruh permukaan Pulau Sabira. Disela-sela waktu istirahatnya di balkon mercusuar, Langgeng mengakui bangunan peninggalan zaman kolonial Belanda ini belum pernah diperbaiki oleh pemerintah Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI selaku pengelola mercusuar ini pun jarang menyambanginya. Meski demikian, apabila bohlam ini mati UPT kenavigasian di lingkungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut akan mengganti bohlam tersebut. Menurut Langgeng, satu bohlam itu mampu bertahan selama 10 tahun.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Maka dari itu, bisa dipastikan petugas yang berwenang hanya menyambangi mercusuar ini beberapa kali saja dalam kurun 10 tahun. Padahal, kata Langgeng, keberadaan mercusuar ini sangat vital sebagai tanda kehidupan bagi kapal yang biasa melintas di sekitar pulau ini pada malam hari. Langgeng memprediksi apabila tidak ada mercusuar ini, kapal tangker, peti kemas bahkan nelayan bakal terdampar di pulau ini.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kalau malam banyak kapal yang melintas di sekitar pulau ini. Saat itu juga, lampu mercusuar kita nyalakan. Dengan begitu, dalam radius sekitar 300-400 meter, kapal yang sedang lewat akan menjauh dari pulau ini untuk menghindari karam di sekitar pulau,” ujar Langgeng.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi_MmDhft3WMQMyp82ekgXPkY-ixOwSIUHG55Er-kq8zSP6yZ8FNTkNtCwx5msKFX5JdsCXPA5Q78H0U4RmhZCdneIQbZ3VVW6DHRFSQFnaD5qq2YeeXl4HXsXOzKwNYcQvaF0TDkLM5IwebTR2AKHmgMgVuBKxHL9KsaSlJr9xULrvlgoZOqileTcbptwhtqajeCb4Is_5urEDqFtSbHKvp02KotNmkwdyk5YBruTNauHUDWLxSRxCFXM48VWcqA=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Lampu mercusuar Pulau Sabira</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Langgeng mengatakan, untuk menyalakan bohlam mercusuar yang memiliki tegangan 12.000 watt, pihaknya menggunakan tiga buah mesin diesel. Satu mesin diantaranya merupakan zaman peninggalan Belanda berbarengan dengan dibangunnya mercusuar. Sementara dua mesin diesel lainnya buatan Indonesia tahun 1980-an.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Dulunya lampu ini menggunakan tiga unit diesel, tapi karena dua mesinnya rusak sekitar tahun 1980. Maka diganti dengan buatan Indonesia. Sementara satu mesin lagi masih bagus dan bisa dioperasikan,” kata Langgeng.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketika dikonfirmasi, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan Julius Andravida Barata mengatakan, pihaknya mesti melihat data perencanaan perbaikan fasilitas yang dipegang Dirjen Perhubungan Laut. Pasalnya ada beberapa fasilitas Dirjen Perhubungan Laut yang akan diperbaiki pada tahun ini.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Hantu Mercusuar Pulau Sabira</b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di menara mercusuar setinggi 42 meter yang masih berdiri tegak di Pulau Ssbira sejak peninggalan kolonial Belanda, menyimpan certa angker. Mercusuar yang dibangun sejak tahun 1869 di masa pemerintahan Raja Willem III tersebut, ternyata menyimpan mitos mistis di dalamnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Konon, di Mercusuar yang usianya tergolong tua tersebut dihuni oleh satu keluarga asal Belanda yang kadang terlihat penampakannya baik di dalam maupun di sekitar Mercusuar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tini (60) yang merupakan warga yang sudah sekitar 20 tahun lalu menghuni Pulau Sabira mengatakan, pertama kali dirinya datang pernah melihat satu orang wanita, anak kecil, dua orang wanita dewasa, dan satu orang pria berjanggut berada di mercusuar tersebut.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Ada empat orang bule rambut pirang kayak keluarga gitu, mereka berkeliaran dekat mercusuar dan di dalam mercusuar. Kalau enggak percaya coba aja mas naik ke sana malam-malam di atas jam 11,” ujar Tini.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="359" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgxWt4QxYesiJ9lgvqD2po2ocmpeR_lRSUsi_R5PRyiYpjz2glJgO1M9n1n9krdbZG_BzWXFgjjFkk4Kbt-rjfyneaEcOLTye8TdzWqSBZJiVAdk77V3JIXZufc4r7sGxoAhmEf2a1EkwS9Q8OASfA9yNigJzf7Jq9427sLnHm7nY-2kueOBaHoukdgJBSycU4wrefUKtUMA6hvDBoIRgvjVpyMUbFgLKFaYhym6f2OVT4=" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> Tampak pantai Pulau Sabira dari atas mercusuar </div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Tini, saat itu dirinya penasaran dengan keberadaan mercusuar tersebut, dan ingin melihatnya lebih dekat. Namun baru sampai pintu depan mercusuar dirinya sudah mendengar suara anak kecil menangis.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Saya baru mau masuk udah dengar suara anak kecil nangis di depan pintu masuk, tapi pas saya melengok kok gak ada, saya coba masuk ke dalam mercusuar eh lihat ibu-ibu pirang melototin saya di belakang pintu masuk,” tandasnya. Kejadian tersebut tak membuat Tini takut, kemudian dirinya berusaha untuk masuk ke dalam mercusuar.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Saya coba masuk tapi ternyata digembok pintu masuknya, saya disamperin sama penjaga mercusuar, mau kemana bu, jangan ke sini udah malam mending ibu balik ke rumah aja, dia bilang begitu. Saya curiga, ternyata pas saya tanya kenapa, dia bilang, nanti daripada kamu kenapa-kenapa mending pulang aja,” tandasnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sementara itu penanggung jawab mercusuar, Joko Darmaji (55) tidak menyangkal bila mercusuar kuno itu ada penunggunya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <blockquote class="tr_bq" style="text-align: justify;"> “Iya memang ada penunggunya, mereka 4 orang asing. Makanya kalau foto-foto jangan cuma sendirian, nanti ada bayangan mereka. Nah kalau naik ke atas jangan malam hari dan nengok ke belakang karena biasanya penunggunya ada di belakang dan gak suka kalau diganggu, di situ ada anak kecil nangis dan pria tinggi tegap berambut panjang dan pirang,” tandasnya.</blockquote> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <b>Pengunjung Juga Ditemui ‘Penghuni’ Mercusuar Pulau Sabira</b></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <img height="320" src="https://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRTaW7nuUU7SPKDc5SfTyRSKkDqFQERFkfA7Ctzi29WMCr2cz7fjg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Salah seorang penduduk Pulau Sabira, Ali (65) mengatakan, sangat sering ketika ada orang yang bukan penduduk asli Pulau Sabiri, didatangi salah satu dari empat penunggu saat mendekat ke menara Mercusuar itu.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Kalau sama penduduk sini mah jarang banget ditemuin, tapi kalau sama orang asing mereka merasa keusik, makanya sering dijumpai,” ujar Ali di lokasi, Jumat (19/9/2014).</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut Ali, para penunggu berada di sekeliling mercusuar, seperti di depan atau dibelakang pintu masuk yang mengarah ke pantai, serta di depan pintu utama mercusuar, dan juga di dalam mercusuar, terutama saat menaiki anak tangga menuju puncak mercusuar.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Waktu itu ada orang dari Jakarta kemari, dia penasaran pengen naik ke atas menjelang magrib,” kata Ali.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Nah, waktu dia masuk ke dalam mercusuar katanya merinding dan sempat lihat ada sosok cewek di depan pintu belakang yang arah pantai. Dia bilang sih rambutnya pirang panjang dan mukanya mirip orang Belanda gitu,” jelas Ali melanjutkan ceritanya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun, lanjut Ali, orang tersebut langsung lari dan urung menaiki mercusuar tersebut. “Pas sampai masjid, dia ketemu sama saya, saya bilang kenapa mas kok lari-larian? ‘Habis lihat setan pas dekat mercusuar!’,” pungkas Ali menirukan kata-kata orang itu yang nafasnya masih tersengal-sengal.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Anda mau mencoba bertemu dengan hantu bule itu? Silahkan mengunjungi pulau yang menurut pengunjung alamnya ‘masih perawan’ nan elok dan rupawan ini, pulau terpencil “Penjaga Utara”. Pulau Sabira, pulau paling luar dibagian utara dari Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta.</div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <i><span style="font-size: x-small;">(olah artikel: IndoCropCircles / sumber: Fitriandi Al Fajri, tribunnews / Dharmawan Sutanto, merdeka / maryono, travel.detik.com/ aryeenmita.wordpress/ berbagai sumber)</span></i></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/pulau-sabira-sebira-jakarta-foto-udara.jpg"><img height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjnpEIFdDllqsmHTgB5-d36yhBV1VobbtfQS1-vuD95irbxR2NgSbP7L-a0a1e3EOel4WFzUxjfo4BPX00fiBtxhkta3PllH8BYJIDa7FPzpFt1xDR6eFCE8CRvrcOB5AxSSTP-2L_3k6jqfVQvI16StFA0usf_X0iZOe_XsApQ5SZz52JK61paatuT5xko1UfpCfxymqprLfh3JwmdQQv-7HOgSg=" width="610" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/p-sabira-thousand-islands-pulau-seribu-jakarta-satelite-map-4.jpg"><img height="441" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiJJXPUjwGIqrLGsGj0NS1Eu3KR-dIOosKmMqx_EmmBXzIwHXXRmA4qmltEhipisTA5PPftDOc8Y0F3KJ6eBDy5aGwwcaKRbMk9fe6izW2lVVDEbacWF7lcOOO2ep3l0fbOd-hlqdy1nDJ8Mfpl2Z2cmA_ANZlS3UgJVMvJK4N65vuqG2mCDbF9VtFb2AW6zxOcgDcsBEf_gTQfe5tyiZIrU5Q5P3ez6mUa7f_ow4TcbLx7r2o1UH28wYaWJrk=" width="640" /></a><a href="https://indocropcircles.files.wordpress.com/2014/09/pulau-sebira-foto-udara-banner.jpg"><img height="347" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEja2nZNKSi2DFaBNJCyV7L-tqF9SNhAB199ppKHJ6vrbHipkfph-C9sw_huRLlsrIndmfJ_vi3Yxs2xB-tAXkfPw7FmuJJe0eGSgvaWsSQ4MMMDlQPNxCyJzsvFfDBU_4DnbAIlIBLVYokGLLVKTai88dBoTITdXJoO931Knz_Bbw-KoU0idZBIShOuSqRwrLLFxeAKc5X-A0BVmX4=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fpulau-sebira-foto-udara-banner.jpg%3Fw%3D640%26h%3D346&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEja2nZNKSi2DFaBNJCyV7L-tqF9SNhAB199ppKHJ6vrbHipkfph-C9sw_huRLlsrIndmfJ_vi3Yxs2xB-tAXkfPw7FmuJJe0eGSgvaWsSQ4MMMDlQPNxCyJzsvFfDBU_4DnbAIlIBLVYokGLLVKTai88dBoTITdXJoO931Knz_Bbw-KoU0idZBIShOuSqRwrLLFxeAKc5X-A0BVmX4=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2014%2F09%2F22%2F432338%2F670x335%2Flistrik-pulau-sabira-terbatas-tidak-kuat-nyalakan-komputer.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEi_MmDhft3WMQMyp82ekgXPkY-ixOwSIUHG55Er-kq8zSP6yZ8FNTkNtCwx5msKFX5JdsCXPA5Q78H0U4RmhZCdneIQbZ3VVW6DHRFSQFnaD5qq2YeeXl4HXsXOzKwNYcQvaF0TDkLM5IwebTR2AKHmgMgVuBKxHL9KsaSlJr9xULrvlgoZOqileTcbptwhtqajeCb4Is_5urEDqFtSbHKvp02KotNmkwdyk5YBruTNauHUDWLxSRxCFXM48VWcqA=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fpulau-sabira-sebira-jakarta-foto-udara.jpg%3Fw%3D640%26h%3D670&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjnpEIFdDllqsmHTgB5-d36yhBV1VobbtfQS1-vuD95irbxR2NgSbP7L-a0a1e3EOel4WFzUxjfo4BPX00fiBtxhkta3PllH8BYJIDa7FPzpFt1xDR6eFCE8CRvrcOB5AxSSTP-2L_3k6jqfVQvI16StFA0usf_X0iZOe_XsApQ5SZz52JK61paatuT5xko1UfpCfxymqprLfh3JwmdQQv-7HOgSg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fdata.tribunnews.com%2Ffoto%2Fbank%2Fimages%2F20140608_234333_langgeng-34-penjaga-mercu-suar-di-pulau-sabira-jakarta.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEgxWt4QxYesiJ9lgvqD2po2ocmpeR_lRSUsi_R5PRyiYpjz2glJgO1M9n1n9krdbZG_BzWXFgjjFkk4Kbt-rjfyneaEcOLTye8TdzWqSBZJiVAdk77V3JIXZufc4r7sGxoAhmEf2a1EkwS9Q8OASfA9yNigJzf7Jq9427sLnHm7nY-2kueOBaHoukdgJBSycU4wrefUKtUMA6hvDBoIRgvjVpyMUbFgLKFaYhym6f2OVT4=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Ft2.gstatic.com%2Fimages%3Fq%3Dtbn%3AANd9GcRTaW7nuUU7SPKDc5SfTyRSKkDqFQERFkfA7Ctzi29WMCr2cz7fjg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRTaW7nuUU7SPKDc5SfTyRSKkDqFQERFkfA7Ctzi29WMCr2cz7fjg" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Faryeenmita.files.wordpress.com%2F2014%2F07%2Fsabira1.jpg%3Fw%3D300%26h%3D225&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjX27N2PlOF-YAlZVQls0TWPRx3ysTwWRXeLLEYZrjiCpW97xNlFPLTJbpb9oxgD6nUvkWUJBmzNqH2RLrbFzp60MCr9X2nVc0akJKdZe9h_iqnFNVIE0D2Bd1tdTSKCnHRtDe8WRjaL63MMYfR6yOtbXAMp27ayoxLqU2zZ-SqYA=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fimages.detik.com%2Fcustomthumb%2F2012%2F11%2F19%2F1026%2Fimg_20121119094827_50a99dfb246c0.jpg%3Fw%3D600&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhF6iauCRWEqznzE-6SqODPsbYHkK9t8ccQxlzv1P8LPuPXziEIY-qWoXSD8xxjRFTmAwQc7gbMtGRR3q6DI9IPYOVLx337PBJp3XraV2azhvGS-4VQU7mXREXUal8hie2Ve8Ntx89DcDnYLXUFWqDWO-k0gbZh2-rRlq4o2Dua4Dvex8Lxlj3zRU1XYfCA-PSD8GscWBYmXiA=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fpulau-sabira-satellite-map.jpg%3Fw%3D640%26h%3D410&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEg9OuMzpU4RSAUCsC4sB-YNudOIqTpw45c1tlOuq2iscUFAwebJFzCS2T3hBOxqB5rve7LgPr0YMQ30b0HN-s9nFJqNQUiDJF2ET7gs5PwUWp96fikqcQcFmTSQYBDLLEcXyHC98vhL2xkYOo0wbPY_cDulIgQ7V39GEixTPWngZbtQ0Y1r_Kcd9jBkmFP8e1YTR5KjpMQXbg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fp-sabira-thousand-islands-pulau-seribu-jakarta-satelite-map-4.jpg%3Fw%3D640%26h%3D440&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiJJXPUjwGIqrLGsGj0NS1Eu3KR-dIOosKmMqx_EmmBXzIwHXXRmA4qmltEhipisTA5PPftDOc8Y0F3KJ6eBDy5aGwwcaKRbMk9fe6izW2lVVDEbacWF7lcOOO2ep3l0fbOd-hlqdy1nDJ8Mfpl2Z2cmA_ANZlS3UgJVMvJK4N65vuqG2mCDbF9VtFb2AW6zxOcgDcsBEf_gTQfe5tyiZIrU5Q5P3ez6mUa7f_ow4TcbLx7r2o1UH28wYaWJrk=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Faryeenmita.files.wordpress.com%2F2014%2F07%2Fsabira7.jpg%3Fw%3D300%26h%3D225&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhqckZ6TJfOWCIoh9qThLvLA41YXEbZ_SjsxutJ4Hzg_NOz_jkplBv5USEorpl8LIgbkLdRwDgKxuXWSu123MZAZJvNOp0u2Nktv-ZRrYrN0sIBKEa_2aRELEe0bqXiVH_Esu3y68iJu4INzU_dFF0H-zWn4n9m3rcqd5EGMFOjxg=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Faryeenmita.files.wordpress.com%2F2014%2F07%2Fsabira2.jpg%3Fw%3D300%26h%3D225&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjAxs9qhCVlVDTXmtbd5t5jL9iFLHwVnh1rb9ADRzerPrYCnn_G4Y_G3uMlEI_FxDLzh1CDGVnCYpaBcxdBjv0BK779ByOlb97SyEwkU5uScIi42C46Yshyphenhyphen9hTZP-qki8NJx40xNi-QiD3C7BkQAylOOfuZf8eo1aAGJkVF-qpSmA=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fsekolah-sd-pulau-sabira.jpg%3Fw%3D640%26h%3D320&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEiQqFD1A5DnA-7ON9DwSFwNfpcy-9OEk1jHB5q-_alwUHiUDErdyxf1RnR98EqjO7abwGbMWEtg6bcViYXePkTzdoRzB1fe7-7t1WPbkVUFbUmvAvpDhyphenhyphenCSxsyXkNsiVbe6-5-8WeY2xaOhq75fKqfPI1oqoOOKpmePipiiUNyfjP9ieuOvZQTghiWFAVTBd4MRq78GUw=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fpulau-sabira-satellite-map-2.jpg%3Fw%3D640%26h%3D528&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEjjsqBrA8gewahv2EZfQMz4P0H9wdrtbElEt4chHShSLeKySxFjNEzsqrMVfGMp_mMjI7eVAQDmKDNv3KVfoOc_OE0Q5FMaet42-h4w-5UYYwQH0nLjpDeaE1RbFMiPd8lupWOCACc_kP2ZFZCT3sF1N22_Sb4g1hn8qqD-OkrMMDsJ-y4yN5396zTVMNybJubAd5u-GebZ7CjE=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fcdn.klimg.com%2Fmerdeka.com%2Fi%2Fw%2Fnews%2F2014%2F09%2F22%2F432321%2F670x335%2Fcerita-pendatang-ditemui-penghuni-mercusuar-pulau-sabira.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEg-rw2Q5fBMy4tVQrUANmJiSW0VsLIrgUUpq_WGCvxZt1KbG65ZCMkwH8bh6QRwz55PCGGFoCceQUbIzKOQHnLqq_Vdzpz03Sq_o2x__XeU3JVggRmmo9wHJILsAQKrldeS78bU0zZEV1jXyWhTF1SzVVyD4Ytha8SHk2iRHwnebTaDvB7XZO9Nk4esN25JzZqxO5m1zJhgXr_HFSZwwGFNeGcKJONc_WCxu7dUQOe_KOWUCDTnmPzYXQOGolU=" --><!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com%2F2014%2F09%2Fkepulauan-seribu-sabira-genteng-jakarta.jpg%3Fw%3D273%26h%3D253&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEj3uyEMDy0Zn4OFWa3VE7yWuvzr8yeomDkVMRQ7lbfXm21KfDJwQXF4I8AO86SxlruD8pKSom4KRw5zQXbTOHTcJ0d25qTYuifa3YIDzkHrz7Y5pQ0rL3cC6_YQoX8Qy6i-HkrsAIw2WovEv6OpBDw6tUWYDG-jhkfjJWpfNH6Vm5xc3GkQf0k4VXmlbUDE-WYN-c09UKKmXJplqjZkp5GPAlb8L2w=" -->

Kisah Hantu Mercusuar Pulau Sabira...

Kepulauan Seribu adalah gugusan pulau yang paling jadi favorit wisatawan Jakarta dan sekitarnya. Di antaranya banyak pulau di sana, ada...

Read more »

Kisah Tukang Tambal Ban Naik Haji

<div style="text-align: center;"> <img height="336" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjf1opF5CvcFCm2s9T3Kw3d8_xsgO0pY1h5zdRiTzWD1zjHBtEDjh7jDW2qHrENxMDD4zPeLg-8CHY7iDU_JDZ3sYTgljrCOx5iQGj8D8mO-fQ1hbTuN2q0VJeRfV38EXj5EerI/w1200-h630-p-nu/Tambal+Ban+Naik+Haji.jpg" width="640" /></div> <div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: center;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-size: x-large;">Sangat Inspiratif, Kisah Tukang Tambal Ban Yang Akhirnya Naik Haji --Solo, Suparto, 65, tukang tambal ban di Kampung Bayan Krajan RT 004/RW 020, Kadipiro, Banjarsari, Solo, tahun ini bakal naik haji tergabung di kloter 55 Solo. Untuk merealisasikan niat kuatnya, Suparto tak hanya menabung Rp300.000 setiap pekan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhmDzdmE0F5H2mPehzfNuEiSlGPGiNV14jHe8hlao-TWdy-i8PeqV2FISyZjVhqoUFZPNLfwScGO45IhaTOWp_W6zNX9xkAUEzqK1kQaffekCxXnZbeFa-yNjYfQjrpyYoBps2_Mwa5_7Lu0e7_8_Rsuv7C_F9CFy7QLoxk4knW5-S8X59m=" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhmDzdmE0F5H2mPehzfNuEiSlGPGiNV14jHe8hlao-TWdy-i8PeqV2FISyZjVhqoUFZPNLfwScGO45IhaTOWp_W6zNX9xkAUEzqK1kQaffekCxXnZbeFa-yNjYfQjrpyYoBps2_Mwa5_7Lu0e7_8_Rsuv7C_F9CFy7QLoxk4knW5-S8X59m=" width="640" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <blockquote class="tr_bq"> “Saya sempat ragu, apa bisa saya berangkat ke Mekah. Akhirnya, saya bisa dengan keyakinan yang kuat kepada Sang Maha Pemurah. Setiap hari, 2.000 kali istigfar saya lakukan dan tidak lupa bertahajud,” jelas lelaki yang dikenal sebagai Ketua RT 004/020 itu ketika ditemui , Kamis (4/9/2014).</blockquote> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah empat tahun, niatan Suparto pun terwujud. Tum, yang tinggal serumah dengan Suparto tak mengira bila mertuanya bisa mengumpulkan uang untuk ibadah haji.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ia tidak percaya ketika ayah mertuanya yang berpenghasilan pas-pasan bisa ibadah haji dengan hasil kerja sendiri.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> “Beberapa kali, Bapak meminta kami untuk menyisihkan rezeki agar bisa ibadah haji. Kami belum bisa karena selalu terdesak dengan kebutuhan lain. Ternyata Bapak bisa,” kata Tum yang setiap hari membuka warung soto di samping bengkel Suparto.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di akhir wawancara , Suparto menyampaikan niat untuk membiayai ibadah umrah bagi istri tercintanya dengan keringat sendiri. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: center;"> <a href="http://www.stumbleupon.com/stumbler/Wisbenbae/comments"><span style="font-size: large;">Sumber</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://www.facebook.com/pages/Wisbenbae/163279313697664"><span style="font-size: large;">Lihat yg lebih 'seru' di sini !</span></a></div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://twitter.com/wisbenbae"><span style="font-size: large;">Follow @wisbenbae</span></a></div> <!-- Blogger automated replacement: "https://images-blogger-opensocial.googleusercontent.com/gadgets/proxy?url=http%3A%2F%2Fimg2.bisnis.com%2Fbandung%2Fposts%2F2014%2F09%2F05%2F516508%2Ftambal-ban-solo.jpg&container=blogger&gadget=a&rewriteMime=image%2F*" with "https://blogger.googleusercontent.com/img/proxy/AVvXsEhmDzdmE0F5H2mPehzfNuEiSlGPGiNV14jHe8hlao-TWdy-i8PeqV2FISyZjVhqoUFZPNLfwScGO45IhaTOWp_W6zNX9xkAUEzqK1kQaffekCxXnZbeFa-yNjYfQjrpyYoBps2_Mwa5_7Lu0e7_8_Rsuv7C_F9CFy7QLoxk4knW5-S8X59m=" -->

Kisah Tukang Tambal Ban Naik Haji

Sangat Inspiratif, Kisah Tukang Tambal Ban Yang Akhirnya Naik Haji --Solo, Suparto, 65, tukang tambal ban di Kampung Bayan Krajan R...

Read more »