Menurut Ryno, sebagai tokoh yang dikagumi oleh banyak orang dan sebagai wartawan yang juga adalah mantan pemimpin redaksi media massa, Butet dan Ulin harusnya memberi contoh cara berkampanye yang baik kepada masyarakat umum. Apalagi sekarang sudah menjelang bulan Ramadan.
Ryno mengatakan tindakan kedua pendukung Joko Widodo ini tidak sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia.
“Prabowo Subianto selalu mengatakan pribadi bangsa kita adalah tenggang roso. Silih asah, silih asih, silih asuh – bukan saling curiga, saling benci, saling mengejek. Olokan pak Butet yang mengolok pemilih Pak Prabowo sebagai orang gila tidak sesuai dengan pribadi bangsa Indonesia. Demikian juga dengan suntingan gambar yang diterbitkan pak Ulin," ujar Ryno dalam keterangan yang diterima, Sabtu (28/6) malam.
Ryno pun mengajak pengguna media sosial untuk berkampanye dengan sehat, tidak menyebar fitnah, tidak menyebar kebencian, tidak menyebar olokan.
"Kita bangsa besar. Mari kita kampanye gagasan, bukan olokan. Saya percaya siapa yang menyebar olokan, akan rugi sendiri," kata Ryno.
Diketahui, Butet terkesan mengolok para pemilih calon presiden nomor urut satu sebagai “orang belum waras”. Sedangkan Ulin dengan akun @ulinyusron menuliskan “Si fasis, penculik, pemberang #PraharaBocor” sambil menyertakan gambar suntingan wajah Prabowo yang diberi kumis dan seragam ala Hitler.
Melalui akun Twitternya @masbutet, Butet Kartaredjasa menunjukkan keberpihakannya kepada Joko Widodo dengan mengolok pendukung Prabowo Subianto. Dalam Twitternya, Butet mengatakan, “OBRAL!!! KHUSUS YG BLM WARAS. PILIH 1 dpt bonus: 1. Kemewahan utk kuda. 2. Lumpur utk rakyat. 3. Korupsi bersama sapi.”.
Post a Comment Blogger Facebook