Hijab tak hanya populer di negara muslim. Busana muslimah itu juga merambah ke negara-negara dengan penduduk mayoritas non-muslim. Dengan hijab, para muslimah tetap bisa bergaya meski menjadi minoritas.
Lihatlah Australia. Jumlah muslim di sana hanya sekitar dua persen dari total penduduknya. Para muslimah di Negeri Benua itu bahkan tengah demam hijab. Mereka semakin gandrung dengan busana kerudung.
Para muslimah di Negeri Kanguru itu juga percaya diri dengan tampilan hijab. Sebab, hijab masa kini tak bisa lagi disebut udik. Sudah banyak para desainer yang memadukan unsur-unsur modern pada hijab rancangannya.
Untuk mengangkat citra, sebuah ajang pamer busana, Fashfest, digelar di Canberra. Sebuah festival busana layaknya Sydney and Melbourne fashion week yang lebih dulu tenar.
"Kami mencari desain yang mencerminkan masyarakat kontemporer Australia dan dalam melakukan itu Anda akan mendapatkan banyak keragaman. Anda tahu ini mencerminkan budaya kami," kata produser Fashfest, Steven Wright, dikutip dari sbs.com.au, Kamis 14 Mei 2014.
Tarik Houcher, salah satu perancang busana, meng[crosslink_1]aku semula grogi saat turut ambil bagaian dalam Fashfest. Memang di Australia tak biasa hijab dibawakan model berlenggak-lenggok di atas catwalk.
"Saya tak mengira Fashfest sebesar itu. Saya sebenarnya masih gugup karena ini merupakan acara yang sungguh besar sehingga saya harus mencurahkan emosi saya," tutur Houcher.
Bagi Houcher, memang tak mudah memadukan gaya dengan unsur religi. "Kami mencoba yang terbaik yang kami bisa untuk mendesain busana untuk memenuhi kedua unsur itu," tutur dia.
"Membuat perempuan merasa percaya diri dan cantik serta membuat mereka merasa nyaman dan sederhana," tambah Houcher.
Permintaan hijab oleh muslimah di Australia terbilang banyak. Outlet penjual busana hijab di Australia pun sudah menjamur. Saat ini sudah ada dua puluh toko di Sydney yang menjual busana muslimah itu. Kebanyakan toko itu berada di pinggiran Sydney, seperti di Bankstown dan Lakemba.
Muslimah Australia juga tengah keranjingan mengunggah foto-foto hijab mereka ke dunia maya. Blogger-blogger muslimah yang mengunggah foto-foto hijab mereka pun semakin banyak diikuti oleh pengguna internet dari berbagai belahan dunia.
Kurator pada pameran busana 'Faith, Fashion, Fusion', Tasneem Chopra, optimis hijab akan menjadi tren bagi muslimah di Australia. Terlebih, jika bisnis fesyen itu ditunjang teknologi internet.
"Saya yakin tren Australia akan naik dengan sosial media yang memberikan akses gaya fesyen di ujung jari, yang tidak memerlukan banyak biaya," ujar dia.
"Pada zaman blog telah membuat para pelanggan bebas menentukan pilihannya dan pemain di sosial media semakin mudah memasarkannya. Fesyen adalah permainan yang fair," tambah Tasneem.
Bagi muslimah, busana merupakan bagian mendasar dari gaya hidup Islam. Bagi perempuan muslim, busana tak dapat dipisahkan dari moral dan perilaku. Gaya busana boleh berbeda-beda, namun kesederhanaan menjadi pegangan para muslimah.
Post a Comment Blogger Facebook